- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Pidato Ahok tidak ditujukan untuk mendapatkan vote


TS
malina025
Pidato Ahok tidak ditujukan untuk mendapatkan vote
http://www.thejakartapost.com/news/2...rs-expert.html
Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama tidak bertujuan untuk menarik pemilih Muslim di Kepulauan Seribu dengan mengomentari ayat Al Maidah 51 tahun lalu, seorang ahli bahasa bersaksi dalam sebuah penghujatan penghujatan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada hari Rabu, membongkar dakwaan tersebut. Melawan Ahok.
Pakar bahasa Universitas Atma Jaya Bambang Kaswanti Purwo mengatakan bahwa dia telah menyaksikan rekaman lengkap pidato Ahok, yang berlangsung satu jam 38 menit.
Dalam pidatonya, bukannya berkampanye, seperti dituduhkan oleh jaksa, Ahok mengatakan bahwa warga tidak harus memilihnya.
Ahok mengatakan bahwa tidak peduli siapa gubernurnya, program budidaya ikan pemerintah kota akan berlanjut dan dia mendorong penduduk setempat untuk berpartisipasi di dalamnya.
"Dia mengatakan beberapa kali bahwa program akan berlanjut bahkan jika dia tidak terpilih [...] Tidak ada unsur kampanye dalam sambutannya," kata Bambang kepada hakim.
Dia menambahkan bahwa komentar Ahok tentang Al Maidah 51 bukanlah inti pidatonya karena dia terutama mempromosikan programnya.
Ahok hanya berkomentar tentang Al Maidah 51 karena dia menyadari bahwa dia mungkin tidak terpilih, mencerminkan pengalamannya di tahun 2007, ketika orang menggunakan ayat tersebut untuk menggagalkannya dalam pemilihan gubernur Bangka Belitung, kata Bambang.
Dia menambahkan bahwa untuk memahami konteks pidato Ahok, versi lengkap dari pidato tersebut harus diawasi, tidak hanya sebagian saja atau hanya membaca transkrip.
---
BTW. Saya sampai sekarang masih bingung kok bisa ada orang tersinggung ama ucapan Ahok. Coba lu nonton film Dogma, atau film Life of Brian. Ada berapa orang kristen yang tersinggung dan minta yang bikin film di penjara? Nggak ada.
Kayaknya hanya orang islam saja yang punya tradisi "tersinggung" karena opini yang sebetulnya amat wajar. Atau saya salah lagi di sini?
Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama tidak bertujuan untuk menarik pemilih Muslim di Kepulauan Seribu dengan mengomentari ayat Al Maidah 51 tahun lalu, seorang ahli bahasa bersaksi dalam sebuah penghujatan penghujatan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada hari Rabu, membongkar dakwaan tersebut. Melawan Ahok.
Pakar bahasa Universitas Atma Jaya Bambang Kaswanti Purwo mengatakan bahwa dia telah menyaksikan rekaman lengkap pidato Ahok, yang berlangsung satu jam 38 menit.
Dalam pidatonya, bukannya berkampanye, seperti dituduhkan oleh jaksa, Ahok mengatakan bahwa warga tidak harus memilihnya.
Ahok mengatakan bahwa tidak peduli siapa gubernurnya, program budidaya ikan pemerintah kota akan berlanjut dan dia mendorong penduduk setempat untuk berpartisipasi di dalamnya.
"Dia mengatakan beberapa kali bahwa program akan berlanjut bahkan jika dia tidak terpilih [...] Tidak ada unsur kampanye dalam sambutannya," kata Bambang kepada hakim.
Dia menambahkan bahwa komentar Ahok tentang Al Maidah 51 bukanlah inti pidatonya karena dia terutama mempromosikan programnya.
Ahok hanya berkomentar tentang Al Maidah 51 karena dia menyadari bahwa dia mungkin tidak terpilih, mencerminkan pengalamannya di tahun 2007, ketika orang menggunakan ayat tersebut untuk menggagalkannya dalam pemilihan gubernur Bangka Belitung, kata Bambang.
Dia menambahkan bahwa untuk memahami konteks pidato Ahok, versi lengkap dari pidato tersebut harus diawasi, tidak hanya sebagian saja atau hanya membaca transkrip.
---
BTW. Saya sampai sekarang masih bingung kok bisa ada orang tersinggung ama ucapan Ahok. Coba lu nonton film Dogma, atau film Life of Brian. Ada berapa orang kristen yang tersinggung dan minta yang bikin film di penjara? Nggak ada.
Kayaknya hanya orang islam saja yang punya tradisi "tersinggung" karena opini yang sebetulnya amat wajar. Atau saya salah lagi di sini?


anasabila memberi reputasi
1
1.1K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan