Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rumevsAvatar border
TS
rumevs
Kakek ini menjadi penjaga terakhir kincir angin yang sudah berusia 1000 tahun
Kemajuan peradaban adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari, termasuk penggerusan terhadap kebiasaan atau teknologi yang sudah tidak efisien lagi. Namun Kakek yang satu ini berusaha agar kincir angin berteknologi sederhana yang sudah diwariskan dari para leluhur semenjak ratusan tahun yang lalu di Iran ini tetap dapat berputar dari hari ke hari.





Spoiler for peta:


Di desa Nashtifan di timur laut Iran, Mohammad Etebari bertugas sebagai penjaga terakhir sebuah tradisi kuno. Kini usianya sudah mencapai lansia, Etebari telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk menjaga beberapa kincir angin di kota itu agar tetap berputar.




Namun Etebari tidak tahu berapa banyak waktu yang masih dimilikinya, disaat tidak ada lagi generasi muda yang tertarik dengan kerja keras pemeliharaan sehari-hari. Tanpa perawatan yang rutin, kincir angin yang telah menempatkan kota di peta turis mungkin suatu hari nanti akan segera berhenti.

"Udara murni dan bersih yang membuat kincir angin terus berputar - udara yang memberi kehidupan yang bisa dihirup semua orang," kata Etebari

Spoiler for Etebari:



Terbuat dari tanah liat alami, jerami, dan kayu, kincir angin ini telah menggiling gandum untuk menjadi tepung selama kurang lebih 1.000 tahun. Desain sumbu vertikal mungkin serupa dengan kincir angin yang ditemukan oleh Persia pada sekitar tahun 500 M-sebuah desain yang perlahan menyebar ke seluruh dunia dan yang kemudian diadaptasi oleh Belanda dan yang lainnya.

Spoiler for Etebari 2:


Masing-masing kincir angin Nashtifan terdiri dari delapan ruang, masing-masing kamar menampung enam bilah. Sebagaimana di area tersebut memiliki angin yang kencang, membuat hembusan anginnya cukup untuk memasuki ruangan dan memutar baling - baling sedemikian rupa sehingga memutar batu asah yang digunakan untuk menggiling gandum. Strukturnya mencapai ketinggian sekitar 65 kaki.


Spoiler for Etebari 3:


Daerah ini sangat terkenal karena anginnya. Nama Nashtifan sendiri berasal dari kata-kata yang berarti “sengatan badai”.

Dengan angin kencang, perangkat bisa dengan mudah mengumpulkan cukup tenaga dari angin untuk menggerakkan batu. Jika saja perangkat ini terhubung ke generator, mereka hanya akan menghasilkan sedikit listrik, mungkin bahkan tidak cukup untuk sebuah bola lampu. Sementara turbin pembangkit listrik saat ini memiliki desain yang lebih efisien yang mampu memanfaatkan daya angkat untuk mencapai kecepatan lebih tinggi, dan karena itu menghasilkan lebih banyak tenaga.


Spoiler for Model Kincir angin Nashtifan yang didisplay di museum Jerman. Ada penampakan kakek lagi duduk gan...:



Spoiler for Dari perputaran Kincir angin meggerakkan batu untuk menggiling gandum menjadi tepung:



Spoiler for Proses pembuatan tepung yang masih sangat sederhana:



Pada tahun 2002 kincir angin diakui sebagai situs warisan nasional oleh Iran. Namun masa depan mereka tetap tidak pasti. Ada cara yang lebih mudah untuk mengumpulkan gandum sekarang, dan Etebari tidak tahu apakah ada orang yang akan menggantikan tugasnya untuk menjaga agar kincir angin tetap berputar saat dia pergi. Jika itu terjadi, sepotong kehidupan sejarah bisa saja hilang.








Terenyuh juga ya Gansis...emoticon-Mewek

Semoga kincir anginnya tetap selalu terjaga kondisinyaemoticon-Malu





Diubah oleh rumevs 01-07-2017 14:36
0
12.7K
118
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan