malina025Avatar border
TS
malina025
Bagaimana kerajaan Wei menyelamatkan dirinya, dan bagaimana Negara Kita Juga Bisa
Zhuge Liang dari negara Shu menyerang Wei di jaman 3 negara (sam kok). Zhuge menciptakan 5 pemberontakan di negeri Wei. Beraliansi dengan Wu dari selatan. Dan memimpin pasukanya sendiri ke Wei.

Zhuge Liang adalah strategist politik dan militer terpintar di masanya. Zhuge Liang tidak pernah kalah perang ataupun merebut kota yang sudah terkepung.

Dibawah kepemimpinan dan nasihat Zhuge Liang, Shu, yang tadinya hanya memerintah segerombolan pengungsi sudah menguasai sekitar 1/3 wilayah Cina. Zhuge juga menaklukkan beberapa suku primitive di selatan (Vietnam?).

Zhuge kemudian melanjutkan rencanya mempersatukan seluruh daratan pusat untuk menyerang Wei.

Kayaknya sudah tidak ada harapan untuk negara Wei.

Satu dari menteri Wei berlutut dihadapan kaisar Cao Rui. Menteri itu bilang ada satu orang di negara kita yang pasti bisa menyelamatkan negara kita dari Shu. Orang itu Sima Yi.

Sebelum Zhuge Liang melakukan ini semua, dia memfitnah Sima Yi supaya Sima Yi diasingkan.

Zhuge Liang sebetulnya pasti takut kepada Sima Yi. Panggil Sima Yi ke istana. Kasih dia kekuasaan yang cukup. Negara kita akan selamat.

Cao Rui, setuju. Sima Yi dipanggil. Diberi kekuasaan untuk mengambil keputusan tanpa harus berkonsultasi dengan kaisar untuk menghemat waktu. Sima Yi memecah aliansi Shu dan Wu dengan menggungkit masa lalu mereka waktu Wu merebut Jing Zhou dari Shu. Sima Yi juga mengalahkan 5 pemberontakan dan memimpin pasukan menghadapi Zhuge Liang.

Di sana, Sima Yi melihat kalau salah satu jendral Zhuge Liang tidak menjaga jalur air dengan benar. Zhuge sebetulnya sudah memerintahkan tempat itu dijaga. Tetapi jendral tersebut sudah terlalu yakin akan menang jadi tidak menjaga. Sima Yi memblokir supply air ke pasukan Zhuge Liang.

Tidak saja Wei selamat, pasukan Zhuge hampir hancur. Zhuge Liang berhasil membawa pulang pasukannya utuh ke Shu hanya dengan strategy yang luar biasa juga.

Sesudah itu, Zhuge Liang tujuh kali bolak balik menyerang Wei tetapi selalu berhasil digagalkan oleh Sima Yi sampai Zhuge Liang pun meninggal karena sakit, stress, dan terlalu banyak micro manage pasukannya sendiri.

Beberapa puluh tahun kemudian Wei yang memang jauh lebih kuat dari Shu, mengakuisisi Shu dan Wu, menguasai daratan pusat dan mempersatukan Tian Xia (bawah langit). Demikianlah berakhir era tiga negara, atau Sam Kok, yang filmnya banyak dari kita sudah nonton di tivi dan bisa didownload secara gratis di internet.

Semua ini terjadi bukan karena Sima Yi semata mata. Kaisar Cao Rui mengambil keputusan yang tepat untuk segera merehabilitasi Sima Yi. Kalau tidak, ya Sima Yi juga tidak bisa berbuat apa apa. Mungkin dia malah minggat melamar kerja ke negara lain.

Negara kita itu seperti negara Wei.

Negara kita dijajah oleh belanda selama 350 tahun. Padahal penduduk belanda ya sekitar 1/20 penduduk kita.

Sesudah kita merdeka, segelintir koruptor, pejabat, dan penguasa, yang sebetulnya minoritas sekali, mengeruk kekayaan kita.

Koruptor itu minoritas. Korban korupsi itu majoritas. Tapi segelintir minoritas itu selalu dengan sukses mengambil ratusan trilyun uang rakyat. Mereka mengadu domba rakyat, memecah belah kita denga issue issue yang sebetulnya urusan pribadi, seperti SARA, dan tidak relevant.

Lalu mereka taro boneka mereka dan mereka fitnah pejabat jujur. Antasari, berbagai petinggi KPK semua mereka fitnah. Dan sekarang Ahok.

Kita diyakinkan kalau tidak ada yang kita bisa buat. Ya kita pasrah saja dan seharusnya menerima itu dengan lapang dada.

Ada yang bilang, “Korupsi memang pasti ada”. Ada lagi yang bilang, “Politik memang kotor”. Mungkin dipimpin oleh pejabat yang berterima kasih dan mau “merangkul” koruptor, preman, dan terrorist, tidak terlalu jelek.

Tapi kita semua tau ada satu orang yang akan bisa memerdekakan kita dari penjajahan koruptor koruptor itu. Orang itu Ahok.

Belum pernah dalam sejarah negara kita, seluruh pendukung koruptor, preman, dan terrorist, bersatu berusaha sedemikian keras, untuk memfitnah, menyingkirkan, dan memenjarakan satu orang. Ahok.

Mengapa? Karena mereka sebetulnya amat takut kepada satu orang ini Ahok. Mereka takut kalau Ahok akan menghancurkan periuk nasi korupsi mereka. Mereka takut kalau majoritas warga negara Indonesia masih percaya kepada ketulusan dan kemampuanAhok, yang sudah tidak diragukan lagi, mereka tidak bisa korupsi lagi.

Ketakutan mereka kepada Ahok mungkin jauh lebih besar dari ketakutan mereka terhadap Antasari. Kita tidak salah pilih presiden pemilu lalu. Ahok tidak mungkin disingkirkan dengan main di atas. Jadi sekarang mereka main bawah.

Kita tidak berbicara wacana mengurangi korupsi. Kita bicara menghilangkan korupsi sampai sedikit sekali.

Ada 34 propinsi di Indonesia.

Agus Prabowo, Kepala LKPP mengakui, saat ini memang baru DKI Jakarta yang secara intensif memanfaatkan e-katalog untuk pengadaan barang dan jasa.

Yang lain kenapa? Yang lain mengalah, berkompromi, dan membiarkan korupsi lolos dari e-catalog. Mau gimana? Hanya Ahok yang tegas membuat korupsi susah sekali.

Banyak pejabat pejabat kita mau punya harem, mau kimpoi kontrak, mau punya banyak rumah peristirahatan. Mereka mau orgy dan pesta narkoba tiap hari.

Lalu mereka ingin mengirim anak anak kita sebagai pembom bunuh diri untuk membunuh saudara saudara kita dengan dalih membela agama.

Mereka akan melakukan ini semua sambil menikmati uang pajak kita, mengekang kebebasan kita, menyensor informasi yang kita bisa tahu. Ini sementara kita ribut sendiri urusan hal hal spele yang memang tidak akan pernah bisa diluruskan.

Mereka mau ngatur selangkangan kita. Padahal satu pentolannya aja sekarang terjerat kasus pornography dan punya piaraan. Tuh link di google banyak https://www.google.com/search?q=bala...ient=firefox-b

Tentu itu semua akan jauh lebih susah kalau kita tidak “rela” uang kita diambilin mereka.

Jadi mereka membohongi kita untuk menyingkirkan Ahok.

Bohong kalau hukum tidak bisa diintervensi oleh siapapun.

Kalau demonstrasi tidak bisa merubah hukum, itu pembela periuk nasi koruptor dan terrorist ngapain demo jilid satu jilid dua jilid tiga dst. Itu jelas dengan modal dan sponsor yang tidak sedikit.

Mereka berharap uang mereka akan kembali sesudah mereka lebih berkuasa lagi dan bisa korupsi lagi.

Bohong juga kalau Ahok tidak salah ngomong dia tidak akan dipenjara. Yang Ahok katakana dikatakan oleh banyak orang dan boleh dibilang fakta science. Agama memang bolak balik dijadikan alat kebohongan.

Kalau Ahok tidak mengatakan apapun yang bisa dipelintir oleh lawan politiknya, Ahok bisa saja tetap dipenjara atas tuduhan membunuh pacar piaraan pengusaha lain seperti yang terjadi ke Antasari. Kalau itu tidak mempan juga, Ahok bisa saja disiram air keras seperti Novel. Atau bisa saja dibunuh pakai sniper. Kalau presiden kita tidak bersih, pasti Ahok juga dijegal.

Mau sampai kapan kita dibegoin terus? Setiap ada pejabat bersih membasmi korupsi, tau tau pejabat itu salah besar.

Masalah sepele jadi gede. Nggak salah dituduh tuduhan yang tidak masuk akal. Apa tidak cukup Antasari dikorbankan, karena hakim yang pasti sudah “dipesan”.

Ada 1001 cara politikus busuk punya untuk menjatuhkan orang yang menjaga uang kita dari mereka.

Bohong juga kalau hukum tidak diintervensi dalam kasus ini. Buktinya semua kasus criminal cagub biasanya ditunda sesudah pilkada.

Tapi kasus Ahok diprocess dengan cepat karena pemerintah mengalah pada desakan terrorist yang organisasinya baru saja dilarang dan pelarangannya didukung oleh organisasi organisasi islam sendiri, seperti MUI, dan NU.

Apa yang dikatakan Ahok itu juga secara esensi sering dikatakan oleh banyak orang lain. Orang yang bilang kalau ulama bohong, kalo rakyat bego, kalau agama bisa dijual sudah banyak sekali. Karena kenyataanya memang mendekati itu.

Ini contohnya dua:

https://news.detik.com/berita/d-3341...n-habib-rizieq

http://www.netralnews.com/news/megap...ng..jadi.heboh

Tapi tidak ada yang mensponsori ratusan ribu orang belagak tersinggung sambil mengotori jalan mengancurkan fasilitas publik dan membuang sampah sembarangan.

Mereka mencoba membela diri mereka di depan public kalau kasus mereka beda dengan kasus Ahok.

Well, ini negara hukum. Kalau Ahok harus membela diri dia di depan hakim, mengapa yang lain tidak?

Kalau di depan public banyak orang juga nggak setuju Ahok bersalah.

Mengapa polisi belum menjadikan kasus kasus serupa tersangka?

Mengapa orang lain yang juga bilang ulama bohong dan agama alat jualan tidak diadili? Bersalah atau tidak ya biar hakim dong yang memutuskan? Mengapa kasus Ahok, yang sebetulnya sepele dan mirip sekali dengan kasus mereka diperlakukan special?

Kalau orang tidak mau agama dan kepercayaannya dihina, orang itu tidak bisa tinggal di abad 21. Tidak ada satupun legislasi ataupun technology yang bisa melindungi agama apapun dari kritik. Ada ribuan forum di internet dimana siapapun bisa mengeluarkan pendapat secara tertulis secara anonymous.

Kalau kamu mau, semua orang bisa lihat gambar kartun Muhamad yang lucu lucu di youtube. Kamu bisa main video game dimana Ganesha, Yesus, Allah, dan Yahweh berantem seperti di Street Fighter.

Pemerintah menyensor saja tidak. Kalau toh di sensor, ada VPN.

Nih contoh VPN https://www.bestvpn.com/free-vpns/ gratis.

Menghilangkan pasal anti penistaan agama tidak akan mengurangi hinaan, critic, diskusi, dan ungkapan kejijikan atau kekaguman kepada agama dan ideology apapun.

Memang wajar sebagai manusia, majoritas dari kita lebih suka mempertanyakan dan mempertimbangkan segala sesuatu dari pada sekedar beriman pada opini opini tertentu. Yang namanya berpikir kritis ya seperti itu.

Bila pasal penistaan agama hilang, diskusi tentang agama berpindah dari forum anonymous ke forum yang tidak anonymous. Itu saja.

Akhirnya orang mau mengerti sejarah agama, apa yang sebetulnya terjadi, apa yang sebetulnya ditulis, apa kontextnya akan jadi lebih gampang. Agamapun akan lebih susah di setir koruptor dan terrorists.

Sekitar 165 negara dari 190 negara tidak lagi punya undang undang serupa karena terlalu mengada ada. Negara kita bisa lain sendiri.

Kita negara berdaulat kok. Kita bisa lain sendiri. Sama seperti Afganistan, Syria, Iraq, Korea Utara. Itu juga negara lain sendiri. Hasilnya, makmur tidak, berdaulat ya tidak juga.

Satu satunya yang bisa ditangkap oleh pasal anti penistaan agama hanyalah orang yang sebetulnya tidak bermaksud menghina agama. Siapa sih yang sengaja menghina agama di depan umum dengan nama asli?

Ahok tidak membenci islam ataupun orang islam. Tapi orang yang betulan membenci islam banyak. Dan sekarang mereka punya satu amunisi lagi untuk membujuk lebih banyak lagi orang mengikuti mereka.

Kalau orang yang tidak membenci islam, dan sebetulnya sudah bermanfaat kepada banyak orang islam malah dipenjara karena islam, ya siapa lagi yang mau simpati pada orang islam?

Kalau pejabat Indonesia yang bersih dan sekarang masih langka, malah dipenjara, kapan lagi kita bisa punya pejabat bersih?

Banyak orang mencoba menipu kita. Mereka berusaha membuat kita berpikir kalau kita tidak bisa buat apa apa. Kalau kita tidak akan mampu membebaskan Ahok berapapun rakyat yang menginginkan itu.

Itu bohong.

Ini negara demokrasi. UUD 45 bilang kekuasaan ada di tangan rakyat. Bahkan tidak pun, secara de facto, rakyat memang jauh lebih banyak dan lebih kuat dari koruptor.

Rakyat di negara ini seperti kaisar Cao Rui.

Apapun yang rakyat inginkan, kalau yang menginginkannya banyak, dan kalau memang kita betul betul menginginkan rakyat pasti bisa rubah capai. Kita hanya percaya kita tidak bisa saja.

Kalau kita mau menghilangkan sifat rasis dan membuat negara kita maju dan kaya seperti Singapore, dan Hongkong yang mempraktekkan meritocracy, kita bisa.

Sekarang pendapatan perkapita Singapore sudah dua kali diatas pendapatan perkapita Amerika. Kalau kita terus memilih, dan memelihara pejabat bersih seperti Jokowi, Ahok, Antasari, dan lain lain kita akan punya ribuan pejabat pintar dan bersih seperti mereka.

Tetapi kalau yang kita punya kita singkirkan karena alasan spele dan pasal karet, pejabat bersih pun akan hilang.

Kalau kita mau negara kita seperti Afganistan, Korea Utara, Syria, dan Iraq ya bisa juga. Misal kita terus saja percaya orang dan mau dibohongi pake ayat ayat suci. Lalu kita malas berpikir. Nanti juga lama lama negara kita seperti akan seperti Syria dan negara negara Arab yang terus berperang.

Padahal, Ahok, dengan itikad baik, sudah berusaha memperingati kita supaya jangan begitu. Tapi kalau kita tidak menuruti nasehat Ahok, Tuhanpun tidak akan mau menolong kita.

Langit tidak memihak. Kalau koruptor tidak racist. Kalau mereka dengan senang hati bekerja sama dengan penyogok dari ras apapun. Kalau mereka tidak gampang dihasut untuk membenci anak buah mereka. Kalau mereka kompak sedangkan rakyat tercerai berai. Ya koruptorlah yang akan berkuasa.

Tuhan pasti juga akan paling tidak membiarkan. Yang terjadi di semua negara sepanjang sejarah kan begitu. Korupsi di semua negara tinggi karena rakyat gampang dihasut untuk tidak memilih pemimpin bersih.

Kalau kita mau negara kita menjadi negara yang normal normal saja dan ideologynya sekarang juga semakin mirip kita, seperti Eropa, Jepang, Cina, dan Amerika, ya bisa juga.

Jangankan keputusan satu hakim. Jangankan undang undang. Hukum agama pun, yang katanya dibuat oleh Tuhan, dan katanya tidak bisa dirubah manusia, ternyata selalu berevolusi kok.

Coba bandingkan praktek agama di tiap negara. Berbeda beda semua kan. Agamanya sama pun, hukum agamanya dalam praktek beda. Coba bandingkan implementasi hukum agama sekarang dan 300 tahun lalu atau 3000 tahun lalu. Semua berbeda.

Semua tentu bilang kalau interpretasi mereka benar sendiri dan sesuai maksud “original” dari kitab suci. Lalu mereka bilang interpretasi semua orang lain salah. Dan majoritas yakin mereka bener sendiri. Ya kenyataanya memang begitu. Padahal majoritas doktrin agama pasti ngaco karena opini mereka lain lain kan tidak mungkin semua benar.

Sekarang Ahok dipenjara. Tapi dia masih hidup. Polisi sudah mengamankan dia dari napi napi lain. Kita tunjukkan ke seluruh dunia kalau yang mau Ahok bebas banyak. Kita kasih Ahok jabatan.

Niscaya, seperti Sima Yi, Ahok pun akan bisa membantu menyelamatkan uang kita dari koruptor.

Ketulusan dan kemampuan Ahok dalam menyelamatkan uang kita dan membuat negara kita efficient sudah tidak diragukan lagi.

Kasus hukum Ahok hanyalah masalah kecil dan itu muncul dari masalah yang luar biasa kecil dan sepele tapi luar biasa dibesar besarkan. Yang lewat biarlah lewat. Sekarang kita punya pilihan yang jauh lebih penting.

Maukah kita memberi kesempatan kepada Ahok untuk menyelamatkan uang kita? Maukah kita seperti kaisar Cao Rui, memberi kesempatan kepada Sima Yi untuk mengabdi dan menyelamatkan negara?

Kalau kita mau, tidak ada masalah. Kita bisa.

Kalau 80%-90% rakyat Indonesia mau memberi kesempatan kepada Ahok untuk menyelamatkan uang mereka sendiri, bahkan hakim mahkamah agung disogok lalu menjatuhkan hukuman mati sekalipun, Jokowi tinggal kasih grasi, karena dia tahu itu akan jadi keputusan populer.

Kita bukan membela Ahok. Kita bela kantong kita sendiri. Mau tidak?.

Kalau Ahok terus dipenjara, mau kapan lagi kita dapat politikus bersih, jujur, efficient, dan effective? Cuan kecil resiko gede. Ngapain?

Kalau pejabat pejabat bersih, seperti Antasari, Ahok, dan petinggi KPK lain di kriminalisasi oleh alasan yang tidak masuk akal atau terlalu sepele. Bagaimana kita bisa menarik orang orang pintar yang berkemampuan dan tulus untuk mau mengabdi kepada kita?

Ahok sudah menyelamatkan puluhan trilyun uang rakyat dari koruptor. Kalau majoritas rakyat Indonesia masih mau memberi Ahok kesempatan yang cukup, saya yakin Ahok pasti mampu menyelamat ratusan bahkan ribuan trilyun uang kita.

Nanti kita juga akan punya ribuan pejabat bersih seperti Ahok, Antasari, dan Jokowi. Kalau sudah begitu, masih ada orang yang tersinggung dengan ucapan Ahok di kepulauan seribu, boleh deh ribut.

Kalo kita sudah punya 10000 pejabat dengan kemampuan dan hasil seperti Ahok, 1 dipenjara dompet kita nggak bakal tambah tipis.

Tapi kalo pejabat sebersih Ahok ada 10000, nggak mungkin orang mati matian demo sejuta umat untuk tiap pejabat kan? Dan itu artinya negara kita korupsinya pasti sudah rendah sekali.

Tapi kalo baru pejabat yang sukses dan efficient membangun jakarta baru Ahok, ya yang 1 itu dipiara dong. Ribut agamanya ntar aja kalo kita udah makmur....

Nih daftar petisi kalau setuju

https://www.change.org/p/mahkamah-ko...enistaan-agama
https://www.change.org/p/joko-widodo...-bagi-ibu-kota
https://www.change.org/p/ketua-komis...kim-kasus-ahok
https://www.change.org/p/joko-widodo...kaan-indonesia
https://www.change.org/p/basuki-tjah...-bebaskan-ahok
Diubah oleh malina025 12-05-2017 06:06
0
11.4K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan