scavityAvatar border
TS
scavity
Ahok Dipenjara, Buat Apa Pulang Ke Indonesia
Beberapa bulan lalu, ketika Jokowi mengatakan kepada mahasiswa yang belajar di Sydney untuk kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studinya, saya cukup yakin banyak yang siap menyambut undangan tersebut. Setidaknya, teman-teman saya yang tinggal di Australia heboh di media sosial setelah kedatangan Presiden Jokowi.

Tapi jika hari ini jika Jokowi mengucapkan kata-kata serupa di Sydney, saya yakin banyak mahasiswa yang hanya akan senyum sinis. Buat apa kembali ke Indonesia? Meski Indonesia adalah tanah kelahiran sendiri. Di negara ini orang tidak dihargai karena bakat dan kinerjanya, tapi karena suku dan agamanya. Di negara ini, orang benar bisa masuk penjara, hanya karena ada segerombolan preman demo berjilid-jilid atas nama agama. Di negara ini, orang lain boleh menghina agamamu karena agamamu hanya minoritas. Tapi jangan kamu lakukan yang sebaliknya, karena kamu akan berakhir di penjara.

Jika Ahok yang dengan tulus berjuang untuk Indonesia bisa berakhir di penjara, salahkah saya dan banyak orang lain jika kami kehilangan harapan akan Indonesia? Seorang Ahok setengah mati memperjuangkan keadilan sosial. Menjaga APBD dari para garong dan mafia. Mempertaruhkan keselamatan diri dan keluarga demi mengabdi kepada Indonesia. Boleh dibilang tidak memikirkan keuntungan diri sendiri berjuang untuk kemajuan negeri ini. Malam ini dia tidur di penjara!

Salahkah saya, jika saya mengajarkan kepada anak saya supaya jangan jadi seperti Ahok? Jangan terlalu idealis Nak. Boleh saja memikirkan orang lain. Tapi pertama-tama pikirkan dulu diri sendiri dan keluargamu. Belum tentu orang yang kamu tolong itu akan membela kamu. Kamu sudah mengorbankan diri, mereka tidak belum tentu tahu terima kasih.

Salahkah saya, jika saya mengajarkan kepada anak saya untuk belajar yang rajin, supaya nanti dia bisa memilih untuk pindah dan tinggal di negara lain? Silahkan kangen dengan Indonesia. Setahun sekali pulang untuk liburan menikmati makanan dan alam Indonesia. Menikmati hidup dan menghamburkan dollar. Tapi jangan membangun hidupmu di sini. Di negara ini, sampai kiamat kamu tetap minoritas. Sampai kapan pun kamu tetap Cina dan kafir.

Lebih baik kamu sekolah di luar negeri lalu tinggal di sana. Di sana mereka tidak peduli kamu keturunan apa. Lebih tidak peduli lagi apa agamamu. Yang mereka pedulikan hanya apakah kontribusimu bagi masyarakat. Di sana mungkin semua teman-temanmu orang-orang ateis. Tapi kelakuan mereka jauh lebih baik dari mereka yang mengaku bertuhan.

Saya tidak tahu permainan politik apa yang sedang terjadi. Saya tidak peduli dengan segala analisa langkah kuda Pakde atau strategi senyap, jika itu benar-benar ada. Yang saya tahu, jutaan orang kehilangan kepercayaan dan harapan akan Indonesia hari ini. Jutaan orang itu mungkin tidak demo berjilid-jilid. Yang mereka lakukan hanya pasang status medsos menyatakan kekecewaan mereka. Namun kekecewaan dan harapan itu tidak mudah dipulihkan. Dua tahun lagi luka hati itu mungkin akan membuat mereka golput.

Bisa jadi apa yang terjadi hari ini mencegah terjadinya perpecahan yang lebih besar di bangsa ini. Bisa jadi Ahok masuk penjara merupakan pilihan terbaik. Tapi satu yang saya yakin, sejak hari ini, Presiden Jokowi tidak bisa lagi dengan percaya diri mengajak mahasiswa Indonesia pulang ke tanah air. Takutnya salah satu mahasiswa nyeletuk, “Untuk apa Pak kami pulang? Nanti nasib kami seperti Ahok.”
Kalau sudah seperti itu, dikasih sepeda pun tidak ada gunanya.
0
24.5K
233
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan