Megawati Soekarnoputri kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Kongres yang digelar di Bali. Dengan kembalinya Megawati menduduki orang nomor satu di PDIP, banyak kalangan yang menilai bahwa saat ini PDIP hanya tergantung pada sosok anak dari mantan Presiden Soekarno itu.

Bahkan, politisi PDIP Hamid Basyaib mengatakan, jika nanti Megawati pensiun dari karir politiknya dan tidak lagi menjabat ketua umum, PDIP juga akan terkena dampaknya, yakni tidak bisa menjadi partai yang berpengaruh di kancah perpolitikan nasional

"Jika beliau pensiun, ya sudah. Banyak pandangan partai ini tidak akan bertahan lama," ujar Hamid saat menggelar diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu 11 April 2015

Menurut Hamid, ketergantungan PDIP pada sosok Megawati malah nantinya berdampak buruk pada kelangsungan partai. Bahkan, dia juga memprediksikan jika Megawati tidak lagi menjabat ketua umum, partainya akan terpecah belah.

"Ya bisa saja partai ini akan terpecah-belah sama seperti partai-partai lain. Itu kalau beliau (Megawati) tidak menjabat lagi," katanya.

Hamid menambahkan, sebenarnya selama dalam kepemimpinan Megawati, sudah banyak kader-kader yang terpecah belah, tapi itu hanya dalam skala-skala kecil yang jarang diketahui publik.

Dia mencontohkan, salah satunya saat partai ini di pasca reformasi, banyak kader-kader yang tak sejalan dengan kepemimpinan Megawati. Dan, akhirnya memilih untuk keluar dan membuat atau mendirikan partai baru.

"Misalnya, dulu kalau kita ingat ada Eros Djarot yang keluar dan membentuk partai baru, lalu ada Rachmawati, itu saudara kandung Mega sendiri," kata dia lagi.

Oleh karena itu, hal tersebut bisa saja kembali terjadi ke depannya, seperti banyak kader-kader PDIP membelot membentuk partai baru saat Megawati menanggalkan jabatannya.

"Apalagi, kalau ibu Mega nanti sudah habis jabatannya. Pasti banyak pecahnya. Banyak yang ke sana, ke sini," imbuhnya.

Sementara itu, saat ditanya akan sampai kapan Mega bertahan memimpin partai berlambang kepala banteng ini, Hamid hanya tertawa kecil. Namun, dia akhirnya enggan berkomentar lebih banyak lagi.

"Hal itu sangatlah kompleks yang tak bisa langsung ditebak waktunya. Jadi saya tidak mau ngomong," ucapnya.

SUMBER



PDIP banyak dihuni politikus licik yang tak memegang teguh ajaran Soekarno, terutama tentang Marheinisme yang selalu diteriakkan Megawati.

Lebih menyedihkannya lagi, trah Soekarno penerus Megawati tidak berkualitas. Prananda, tidak pernah nongol ke publik, tiba-tiba ngebet pengen gantiin Bu Mega. Puan yang hanya diberi amanah jadi Menteri, kinerjanya begitu. Seperti tidak ada terobosan dalam program kerjanya selama menjabat sebagai Menko PMK.

Maka sangat benar kalau orang bilang, kalau Megawati pensiun, PDIP tidak akan tahan lama. Perpecahan internal PDIP, akan lebih parah dibanding pecahnya PPP sekarang.

Nanti akan ada istilah,

PDIP-nya Jokowi, PDIP-nya Teteh PUAN, dan PDIP-nya Aa' Nanan