mtx98Avatar border
TS
mtx98
Tujuh Warga Karangasem Diduga Terjangkit Meningitis Babi


TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Wayan Merta (51), warga Banjar Dinas Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem terbaring di Sal Mawar RSUD Karangasem, Kamis (4/5/2017).

Ia dirawat karena diduga terjangkit Meningitis Streptococcus Suis (MSS) babi.

Tak hanya Merta, enam keluarganya juga bernasib sama.

Istri dan anaknya, Ni Nengah Marti serta Gede Juliartawan pun demikian.

Ayahnya, Ketut Karang ternyata juga sama.

Sementara kerabatnya yang lain yaitu, Made Deni Mertajaya, Nyoman Bagus Suarjana, serta I Nengah Sukajaya juga mengalami hal yang sama.

Gede Juliartawan mengungkapkan, orangtua serta keluarganya merasakan penyakit sejak kamis (20/4/2017) atau sekitar empat hari setelah makan olahan daging babi berupa komoh dan lawar mentah.

Saat itu mereka makan di rumah Nyoman Bagus Suarjana.

"Saat itu Suarjana menggelar upacara otonan anaknya. Babi yang dipotong dua ekor. Satu diguling, dan satunya dibuat sate, lawar, komoh. Kami semua megibung sekitar 80 orang, dan yang terkena tujuh orang," ucap Juliartawan.

Gejala awalnya, ia merasa badannya panas, menggigil, kaku, dan susah digerakkan. Kepalanya terasa begitu pecah.

Bahkan, kelakuannya seperti orang gila karena terus mengamuk di rumah.

Ia mengaku terus menangis karena tak kuat menahan rasa sakit.

"Paling parah ayah saya. Ayah merasa pusing dan gelisah. Tiga hari tak bisa bangun. Sekarang bapak sudah seperti orang bingung, susah diajak ngobrol. Saya dan ibu juga sempat opname hanya sehari, setelah itu dibolehkan pulang," kata dia.

Kepala Instalasi Humas dan Pemasaran RSUD Karangasem, I Gede Dedy Artho mengatakan, dari ciri-ciri penyakit yang diderita Merta diduga meningitis.

Dokter yang menangani pasien curiga ada bakteri babi yang masuk ke tubuh korban dan sudah menyerang saraf.

"Dulu ada lima orang yang dirawat di RSUD Karangasem, satu di RS Balimed, dan sisanya dibawa ke RSUP Sanglah. Penyebabnya sudah pasti karena bakteri babi. Sekarang yang masih dirawat di sini tinggal Merta. Kondisinya sudah mulai membaik. Darah sudah diambil untuk dicek ke Denpasar," kata Dedy.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karangasem, Gusti Putra Pertama membenarkan hal itu.

Pihaknya mengaku telah menurunkan petugas untuk memeriksa pasien yang diduga terkena meningitis.

Tiga pasein yang kondisinya dinilai parah sudah diambil darahnya untuk di cek di laboratorium.

"Sampai sekarang belum keluar hasil dari lab Denpasar. 27 April lalu petugas sempat turun ke desa melihat kondisi pasien. Kami turun bersama tim dari provinsi, Dinas Peternakan Karangasem, dan Dinas Kesehatan Karangasem. Dari ciri mengarah meningitis. Kami tunggu hasil cek lab," kata Gusti Putra.

Kini, kata Gusti Putra, tim dari Dinas Kesehatan terus melakukan penyelidikan terhadap pola kesehatan dan penyakit serta fakor yang terkait di tingkat populasi untuk mencegah penyebaran meningitis.

"Masyarakat harus mengkonsumsi daging babi yang sehat alias tak sakit jika tak ingin terkena meningitis. Tangan dipastikan tidak luka saat mengolah daging babi. Daging babi yang akan dikonsumsi harus direbus, dimasak untuk kesehatan. Terakhir, babi yang sakit jangan dipotong," kata dia.


http://www.tribunnews.com/regional/2...-babi?page=all
0
2.2K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan