- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Raih Penghargaan Bareng Mentan, Panglima TNI: Petani dan Nelayan Adalah Pahlawan


TS
Drs.Sumanto.MM
Raih Penghargaan Bareng Mentan, Panglima TNI: Petani dan Nelayan Adalah Pahlawan


Ini kesekian kalinya Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menerima penghargaan. Kali ini, Jumat (5/5/2017), Mentan Amran menerima penghargaan bersama Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.
Penghargaan Lencana Adhi Bhakti Tani diberikan oleh Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional.
Hadir dalam acara ini Gubrenur Aceh Darussalam dan para ketua KTNA dari seluruh provinsi.
Mentan Amran dan Panglima TNI dinilai layak menerima penghargaan tersebut, sebab kedua tokoh nasional ini mampu membawa Indonesia mencapai kemajuan pesat di bidang pertanian, bahkan sukses swasembada beras.
Dalam sambutannya, Mentan Amran menyampaikan bahwa ketahanan negara ditentukan oleh ketahanan pangan.
Ia menyebutkan bahwa saat ini stok beras di bulog sudah 2.2 juta ton, di Jakarta sudah ada 400.000 ton. Kabar baik lagi ialah tidak ada gejolak harga menjelang Ramadan.
Jika ada pangan yang harganya naik, lanjut Amran, maka ada yang tidak benar. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan instansi terkait untuk lakukan pengawasan secara intensif.
Terkait ketahanan pangan, Amran kembali mengimbau para bupati untuk menjadi petarung, memanfaatkan lahan-lahan di perbatasan untuk ditanam padi maupun jagung. Selain untuk kebutuhan, juga memiliki potensi untuk ekspor.
“Jika kita mampu banjiri negara tetangga dengan produk kita, insya Allah kita akan dikenang selamanya, kata dia.
Ssmentara, Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, “Petani dan nelayan adalah manusia-manusia pahlawan bagi negara, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia 5.02 persen tahun 2016 adalah dari sektor, pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, dan petani dan nelayan bekerja mewujudkan ketahanan pangan.”
Gatot mengingatkan, saat ini kompetisi global terjadi perlombaan ekonomi besar-besaran. Bukan lagi persaingan antar negara, tetapi perlombaan antar manusia.
Maka yang terjadi adalah migrasi besar-besaran manusia untuk mendapatkan daerah-daerah yang lebih menjanjikan secara ekonomi. Menurut Gatot, ini berpotensi terjadinya penjajahan secara ekonomi. “Jika ini terjadi, nelayan dan petani akan terancam,” kata Gatot.
Solusinya, menurut Gatot, diperlukan pembinaan, baik bagi nelayan maupun petani. Selain untuk ketahan pangan, juga untuk kesejahteraan.
sumber
saya sependapat dengan beliau, sektor, pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, dan petani dan nelayan lah penopang ketahanan pangan, walaupun masih minimnya perhatian dari silahkan isi sendiri

Dua Tahun Jokowi-JK, Indef: Ketergantungan Impor Meningkat
Hari Pangan Sedunia 2016 : Harga Pangan Melambung, Impor Pangan Meningkat dan Jumlah Petani Terus Menurun


Diubah oleh Drs.Sumanto.MM 06-05-2017 12:32
0
2.5K
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan