Dalam hidup ini sering kali kita berhenti dalam satu titik. Namun sadarkah kita jika pada dasarnya berhentinya kita dalam satu titik hanya membonsai diri dan juga kemampuan kita.

"The Chariot" adalah sebuah kartu yang menandakan bagaimana kita tidak berpuas diri dalam pencapaian yang telah ada saat ini. Banyak hal lain di luar sana menunggu kita.

The Chariot disimbolkan secara tradisonal dengan seorang prajurit menaiki kereta perang dengan ditarik 2 spinx berwarna hitam dan putih. Secara simbolik prajurit itu adaalh diri kita yang melangkah ke arah yang baru, kereta perang adalah pikiran kita, sedangkan spinx hitam dan putih adalah 2 sisi pikiran kita yang mewakili aspek baik dan buruk.

Seorang Cristiano Ronaldo tidak berhenti pada satu posisi dan keadaan saja ketika raihan gelar pemain terbaik dunia hadir ke tangannya. Dia bertransformasi untuk menjadi lebih dan lebih sebagaimana merupakan filosofi hidupnya. Dia pindah ke liga dan kompetisi yang belum ia pernah geluti sebelumnya karena di tempatnya yang lama dia sudah puas dengan berbagai capaian. Liga dan atmosfir yang baru membentuk dirinya bahwa menjadi winger adalah sebuah proses untuk menapaki menjadi seorang legenda di barisan stiker kelas dunia.

Bukan hanya sosok Cristiano Ronaldo yang mampu melampau batasan-batasan yang dibentuk oleh pikiran dan pendapat orang. Banyak orang yang sudah melewati zona nyaman yang membuat seseorang terkenal.

Sebutlah Tesla yang fenomenal itu, semua tahu bahwa kedekatannya dengan Thomas Alva Edison mampu membuatnya dikenal publik, namun Tesla tidak berpuas diri dengan apa yang ia capai dengan mendompleng kinerja Edison. Dalam perjalannya, diri Tesla, mampu menasbihkan diri menjadi salah satu penemu dan sosok ilmuwan legendaris yang kefenomenalannya melebihi sekondannya tersebut. Jika Edison dikenal orang dengan penemuan soal bagaimana bola lampu dapat bertahan lama menyala. Maka Tesla sudah menjadi tonggak awal untuk terciptanya radio, perlatan mata-mata, dan juga senjata pemusnah massal.

Penutup yang ingin saya sampaikan di sini adalah, setiap manusia punya potensi untuk mampu menjadi lebih baik dan lebih buruk dalam kehidupannya. Esensi dari hidup adalah dinamis, jika kehidupan seseorang dalam hal ini kita tidak dihadapkan pada kata dinamis, maka bisa dikatakan kita telah mati.

Salam