- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kenapa Overbooking bisa Terjadi? Strategi Bisnis atau Kelalaian Maskapai?


TS
shalliny
Kenapa Overbooking bisa Terjadi? Strategi Bisnis atau Kelalaian Maskapai?
Kenapa Overbooking bisa Terjadi? Strategi Bisnis atau Kelalaian Maskapai? Yuk cari tahu!
Quote:
Selamat pagi gan/sist!
Ini Thread pertama ane yang mengingatkan ane tentang
United Airlines yang akhir-akhir ini jadi sasaran bully.
Ini Thread pertama ane yang mengingatkan ane tentang
United Airlines yang akhir-akhir ini jadi sasaran bully.

Spoiler for Disclaimer:
Ane tidak dibayar oleh siapapun untuk menulis thread ini, bukan pegawai maskapai yang bersangkutan, maupun bukan seorang fanatik. Ane murni ingin sharing pengetahuan.

Udah pada tahu kan kasus United Airlines yang terpaksa menurunkan seorang penumpangnya secara paksa karena butuh kursi tambahan untuk krunya? Parahya, pihak maskapai menggunakan cara kekerasan bahkan berdarah. Kalau belum tahu browsing dulu gan

DEFINISI
Quote:

Kalau dipikir-pikir hal ini ternyata sangat dekat dengan kita, agan pernah gak sih menungu berjam-jam di klinik dokter padahal udah buat janji pada waktu tertentu? Pernah gak hotel menolak pesanan agan dengan alasan sudah penuh? Itu semua ciri-ciri Kelebihan Pesanan atau OVERBOOKING.

OVERBOOKINGyaitu sebuah praktik dimana pelaku bisnis dan institusi menjual atau menerima pesanan melebihi kapasitas mereka. Kita ambil contoh maskapai penerbangan gan, secara merekalah yang paling sering melakukannya. Mereka sering membuat pelanggan jengkel karena overbooking ini terjadi.
APA ALASANNYA?
Quote:

Ternyata eh ternyata nih gan, pihak maskapai sengaja menjual tiket lebih banyak dari jumlah kursi yang tersedia nih. Jadi ga heran kalau ada penumpang yang rebutan kursi. Mereka tahu tidak semua orang akan menepati janji, memenuhi pesanan, atau tepat waktu saat penerbangan. Dengan menjual tiket lebih banyak dari kapasitas sebenarnya maka mereka dapat mengoptimalkan sumber dayanya.
FAKTANYA
Quote:
Sekitar 50.000 orang ditolak tiket pesawatnya setiap tahun. Angka tersebut sedikit mengagetkan juga bagi maskapai penerbangan yang menggunakan statistik untuk menentukan berapa tiket yang harus dijual. Perhitungannya rumit. Kalau menjual terlalu sedikit, mereka menyia-nyiakan kursi. Kalau menjual terlalu banyak, mereka akan membayar denda uang, terbang gratis (free flight), sewa hotel untuk akomodasi pelanggan, dan belum lagi pelanggan yang jengkel dan dirugikan waktunya.

Sebenarnya maskapai penerbangan sudah bertahun-tahun mengumpulkan informasi tentang siapa yang akan datang dan tidak untuk penerbangan tertentu. Mereka tahu, misalnya, bahwa pada rute tertentu kemungkinan setiap orang datang tepat waktu adalah 90%. Untuk menyederhanakan kita asumsikan pelanggan bepergian sendirian dan tidak bersama keluarga atau dalam kelompok. Jadi kalau ada 180 kursi di pesawat dan mereka menjual 180 tiket kemungkinan besar hanya 162 penumpang yang akan naik pesawat. Sisanya? Mungkin telat terus ketinggalan pesawat bre.
Namun tentu saja, penumpang yang muncul bisa lebih banyak atau lebih sedikit. Kemungkinan untuk setiap penumpang yang muncul disebut distribusi binomialdengan puncak kurva adalah hasil yang paling memungkinkan.

Sebenarnya maskapai penerbangan sudah bertahun-tahun mengumpulkan informasi tentang siapa yang akan datang dan tidak untuk penerbangan tertentu. Mereka tahu, misalnya, bahwa pada rute tertentu kemungkinan setiap orang datang tepat waktu adalah 90%. Untuk menyederhanakan kita asumsikan pelanggan bepergian sendirian dan tidak bersama keluarga atau dalam kelompok. Jadi kalau ada 180 kursi di pesawat dan mereka menjual 180 tiket kemungkinan besar hanya 162 penumpang yang akan naik pesawat. Sisanya? Mungkin telat terus ketinggalan pesawat bre.
Namun tentu saja, penumpang yang muncul bisa lebih banyak atau lebih sedikit. Kemungkinan untuk setiap penumpang yang muncul disebut distribusi binomialdengan puncak kurva adalah hasil yang paling memungkinkan.
Spoiler for ITUNG-ITUNGANNYA GINI GAN:
Perhatian, spoiler ini untuk agan yang mau tahu keuntungan yang didapat maskapai jika menjual tiket lebih banyak daripada kursi yang ada.
Spoiler for mulustrasi laba maskapai:
PERHITUNGAN LABA MASKAPAI
Quote:
Spoiler for contoh harga tiket:

Sekarang mari lihat keuntungannya, maskapai menghasilkan uang dari setiap tiket dan kehilangan uang setiap kali ada tiket yang ditolak. Misalkan harga tiketnya USD250 dan tidak bisa ditukar untuk penerbangan berikutnya. Dan denda/biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap penolakan penumpang adalah USD800.
Spoiler for mulustrasi perhitungan:

Jadi kalau maskapai tidak menjual tiket lebih, mereka mendapat USD45.000 (USD250 x 180 kursi). Kalau mereka menjual 15 tiket tambahan dan sedikitnya 15 orang tidak muncul, mereka menghasilkan USD48.750 (USD250 x 195 kursi). Itu skenario terbaiknya. Skenario terburuknya, apabila semua orang datang dan ada 15 penumpang yang tidak beruntung, ditolak, maka pendapatan berkurang menjadi USD36.750 (USD48.750 – USD800 x 15 penumpang kurang beruntung). Tapi yang penting bukanlah perhitungan untung-rugi skenario di atas, tapi kemungkinan terjadinya. Jadi seberapa besar kemungkinan masing-masing skenario ini. Kita bisa mencari tahu dengan menggunakan distribusi binomial. Di contoh ini, kemungkinan bahwa 195 penumpang naik pesawat hampir 0%. Kemungkinan 184 penumpang naik pesawat adalah 1.11% dst. Kalikan kemungkinan ini dengan pendapatan setiap kasus, tambahkan semuanya dan kurangi jumlah perolehan dengan 195 tiket terjual dan mereka akan mendapatkan perkiraan pendapatan dari menjual 195 tiket.
Dengan mengulang perhitungan ini untuk setiap jumlah tiket tambahan, maskapai dapat menemukan jumlah tiket yang mungkin menghasilkan pendapatan tertinggi. Di contoh ini, jumlahnya adalah 195 tiket yang mana maskapai mungkin akan menghasilkan USD48.750 selisih USD4.000 lebih banyak dibandingkan tanpa overbooking. Dan itu hanya untuk sekali terbang kalikan saja dengan sejuta penerbangan per maskapai per tahun. Dan overbooking meningkatkan keuntungan dengan drastis. Tentu saja perhitungan sebenarnya lebih rumit, maskapai menggunakan banyak faktor untuk membuat model yang lebih akurat. Jadi ini cuma contoh sederhana saja gan.
PENUTUP
Quote:

Nah begitu penjelasannya gan. Sekarang masalahnya apakah mereka perlu melakukannya? Ada yang beranggapan bahwa kelebihan pesanan itu tidak etis. Sah-sah saja kalau mereka 100% yakin seseorang tidak akan datang, tak apa menjual kursi mereka. Tapi bagaimana kalau merekahanya yakin 95%? 75%? Maskapai menagih 2 orang agar salah satu penumpang mengembalikan tiket. Apakah ada angka yang menegaskan batasan antara tidak etis dan praktis?
Spoiler for kesimpulan:
Mengenai siapa yang dirugikan, sebenarnya baik pihak calon penumpang maupun maskapai bisa rugi. Untuk pihak calon penumpang jelas rugi waktu, kalau liburan sih ga masalah. Kalau terbang untuk urusan pekerjaan kan ribet bre.
Nah pihak maskapai juga bisa rugi jika semua kursi penuh (terjadi overbooking), maskapai harus memberi uang kompensansi yang nilainya berkali-kali lipat jumlah tiketnya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Nah pihak maskapai juga bisa rugi jika semua kursi penuh (terjadi overbooking), maskapai harus memberi uang kompensansi yang nilainya berkali-kali lipat jumlah tiketnya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Spoiler for sumur:
info ini ane ambil dari 9gag TVdengan perubahan bahasa
Spoiler for yang kuat buffer 5 menit silahkan:

Spoiler for tambahan dari kaskuser lainnya:
Quote:
Original Posted By mefreak►Yang kasus united airlines kayaknya bukan gara2 overbooked gan tapi gara2 penumpang penuh dan pihak maskapai, dalam menit2 terakhir, memutuskan harus menerbangkan 4 kru di penerbangan itu, jadi harus ada penumpang yang dikorbankan.
Quote:
Original Posted By linger►topik menarik nih gan..
ane share dikit ya tentang overbooking..
ane kerja di bagian revenue management di salah satu internasional chain hotel.
tugas ane sebagai revenue salah satunya mengatur inventory kamar hotel yang akan di jual di semua distribusi channel dan mengatur semua harga yang akan kita jual ( online, offline, direct booking)..
praktek overbooking sangat umum di lakukan di hotel maupun airlines gan..fungsi nya salah satunya adalah untuk memaksimalkan tingkat hunian di hotel / seat yg terisi di airlines.
sebenernya gak terlalu sulit untuk menganalisa overbooking,..ane kasih contoh perhitungan kasar di hotel
total kamar = 100
kamar ter booking = 110
no show = 5%
change date / ganti tanggal = 2%
cancel = 3%
tinggal di hitung aja ganS E N S O Rari 100 kamar, 5% nya di prediksikan tidak datang ( forecast bhs revenue nya),3% possible cancel dan 2% lagi pindah tanggal ( ini contoh ya ).
jadi 100 *10% = 10 kamar yang di prediksikan tidak terisi..
total inventory 100 kamar - 10 kamar = 100 kamar...occupancy hotel jadi pas 100%
nah pertanyaannya drmn ane tau itu % no show,cancel dan pindah tanggal ?
dari analisa gan..biasanya ane liat booking pattern, stay pattern, lenght of stay tahun lalu dan rata2 perbulannya semua ada di system tinggal tarik gan..jadi di tnggal yg overbooking itu brp yg no show, brp yang cancel dan brp yang pindah tanggal bisa di prediksi kan.
kalaupun sampe ga bisa di manage itu overbooking, sudah ada kompensasi yang di sediakan pihak management,
entah itu voucher gratis saat menginap selanjutnyaS E N S O Ri pindahkan ke hotel yang lebih bagus tanpa tambahan biaya sudah pasti...
airlines dan hotel sama2 menerapkan prinsip revenue management,
prinsip utama revenue management adalah, selling at the right price, the right time, the right distribution channel ,
coba deh agan tanya kalau pas naek pesawat harga tiket penumpang di sebelah agan pasti berbeda dengan harga tiket agan.
sebenernya banyak trik lain di revenue management cuman kepanjangan kalo di tulis heheheh
semoga bermanfaat
ane share dikit ya tentang overbooking..
ane kerja di bagian revenue management di salah satu internasional chain hotel.
tugas ane sebagai revenue salah satunya mengatur inventory kamar hotel yang akan di jual di semua distribusi channel dan mengatur semua harga yang akan kita jual ( online, offline, direct booking)..
praktek overbooking sangat umum di lakukan di hotel maupun airlines gan..fungsi nya salah satunya adalah untuk memaksimalkan tingkat hunian di hotel / seat yg terisi di airlines.
sebenernya gak terlalu sulit untuk menganalisa overbooking,..ane kasih contoh perhitungan kasar di hotel
total kamar = 100
kamar ter booking = 110
no show = 5%
change date / ganti tanggal = 2%
cancel = 3%
tinggal di hitung aja ganS E N S O Rari 100 kamar, 5% nya di prediksikan tidak datang ( forecast bhs revenue nya),3% possible cancel dan 2% lagi pindah tanggal ( ini contoh ya ).
jadi 100 *10% = 10 kamar yang di prediksikan tidak terisi..
total inventory 100 kamar - 10 kamar = 100 kamar...occupancy hotel jadi pas 100%
nah pertanyaannya drmn ane tau itu % no show,cancel dan pindah tanggal ?
dari analisa gan..biasanya ane liat booking pattern, stay pattern, lenght of stay tahun lalu dan rata2 perbulannya semua ada di system tinggal tarik gan..jadi di tnggal yg overbooking itu brp yg no show, brp yang cancel dan brp yang pindah tanggal bisa di prediksi kan.
kalaupun sampe ga bisa di manage itu overbooking, sudah ada kompensasi yang di sediakan pihak management,
entah itu voucher gratis saat menginap selanjutnyaS E N S O Ri pindahkan ke hotel yang lebih bagus tanpa tambahan biaya sudah pasti...
airlines dan hotel sama2 menerapkan prinsip revenue management,
prinsip utama revenue management adalah, selling at the right price, the right time, the right distribution channel ,
coba deh agan tanya kalau pas naek pesawat harga tiket penumpang di sebelah agan pasti berbeda dengan harga tiket agan.
sebenernya banyak trik lain di revenue management cuman kepanjangan kalo di tulis heheheh
semoga bermanfaat
Quote:
Original Posted By moynahan►Wah baru tau praktek2nya seperti itu... Ada analisanya dulu... Ya lebih halus dan ilmiah daripada maskapai di indo.. Terutama yg melayani rute sepi... Kasar mainnya
Pengalaman ane beberapa kali ( lebih dari dua kali) ketika peak season... Dan overbooking... (mungkin lebih dari 10%)..
Hari sebelumnya ditelpon satu persatu secara acak (random sampling) dan dibilangin kalo pesawat cancel...
Nah kami kan pesennya bareng2 sekantor sekitar 10 orang... Yg ditelpon cuman beberapa... Jadi.. Keliatan banget mau ngakalin overbooking tp bilangnya cancel... Temen ane pada protes... Akhirnya manajemen maskapai Nyerah... Dan ga jadi cancel pesawatnya wtf...
Ada satu temen ane ngga protes.. Nerima aja.. Akhirnya ga terbang di reschedule hari lain... Kasian dipotong gaji dan rugi waktu....
Itu kejadian berulang ulang... Di daerah rute sepi (ane di kalimantan)
Pengalaman ane beberapa kali ( lebih dari dua kali) ketika peak season... Dan overbooking... (mungkin lebih dari 10%)..
Hari sebelumnya ditelpon satu persatu secara acak (random sampling) dan dibilangin kalo pesawat cancel...
Nah kami kan pesennya bareng2 sekantor sekitar 10 orang... Yg ditelpon cuman beberapa... Jadi.. Keliatan banget mau ngakalin overbooking tp bilangnya cancel... Temen ane pada protes... Akhirnya manajemen maskapai Nyerah... Dan ga jadi cancel pesawatnya wtf...
Ada satu temen ane ngga protes.. Nerima aja.. Akhirnya ga terbang di reschedule hari lain... Kasian dipotong gaji dan rugi waktu....
Itu kejadian berulang ulang... Di daerah rute sepi (ane di kalimantan)
Quote:
Original Posted By taicicing►ane kerja di villa juga bre, beberapa kali overbook, kadang agent online dan offline bersamman booking padahal sisa 1 villa aja. ya terpaksa pindah villa lebih bagus.S E N S O Ran sering tamunya kesel juga tapi kasi benefit lebih..hahahaha
Quote:
Original Posted By noqza►Ane pernah kerja di salah satu maskapai swasta yang sangat terkenal dengan delay nya
Mereka sengaja jual tiket lebih dari jumlah kursi yang tersedia pada jadwal penerbangan itu sendiri, nanti penumpang yang lebih itu akan di oper ke penerbangan dengan tujuan yang sama, tapi dengan jumlah penumpang yang lebih sedikit.
Itu merupakan strategi mereka, karena sebetulnya penerbangan mereka dipantau oleh pihak perhubungan udara.
Setau ane, jika dalam waktu beberapa bulan, penerbanga dengan jadwal tertentu tidak memenuhi syarat minumum penumpang, maka izin rutenya akan di cabut. Dan pihak maskapai akan kehilangan jadwal penerbangan dengan rute dengan jadwal yang sepi penumpang tersebut.

Mereka sengaja jual tiket lebih dari jumlah kursi yang tersedia pada jadwal penerbangan itu sendiri, nanti penumpang yang lebih itu akan di oper ke penerbangan dengan tujuan yang sama, tapi dengan jumlah penumpang yang lebih sedikit.
Itu merupakan strategi mereka, karena sebetulnya penerbangan mereka dipantau oleh pihak perhubungan udara.
Setau ane, jika dalam waktu beberapa bulan, penerbanga dengan jadwal tertentu tidak memenuhi syarat minumum penumpang, maka izin rutenya akan di cabut. Dan pihak maskapai akan kehilangan jadwal penerbangan dengan rute dengan jadwal yang sepi penumpang tersebut.
Quote:
Original Posted By masahe►Oh ternyata ini sebabnya yang terjadi sama mertua ane gan pake maskapai singa.... pesen tiket jam 10.20 ditelpon cs katanya cancel. Mau dipindah pagi tapi karena penerbangan connecting gak cukup waktunya, akhirnya dipindah jam 12.00 udah gitu delay pesawatnya sampe jam 14.30. Setelah liat di web bandara, ternyata jam 10.20 ontime berangkatnya
Padahal ane udah webcheckin di awal dan dapet kursi depan nomor 5. Orang tua dipermainkan





Diubah oleh shalliny 04-05-2017 14:31
0
34.5K
Kutip
167
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan