- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Terkuak! Mayat Dalam Foto Viral Polisi Ini Ternyata Pelajar SMA


TS
trimusketeers
Terkuak! Mayat Dalam Foto Viral Polisi Ini Ternyata Pelajar SMA
Quote:

Foto aparat Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung berpose dengan lima mayat yang diklaim sebagai residivis begal di daerah Lampung Timur, sempat viral di media-media sosial awal April 2017. Selain dikecam publik, foto itu juga dianggap tak etis oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Namun, belakangan, terkuak fakta baru terkait foto tersebut. Kelima mayat yang diklaim begal tersebut ternyata adalah pelajar dan tak memunyai catatan kriminal.
Fakta itu terungkap melalui investigasi yang dilakukan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
”Dalam foto yang viral sejak 1 April 2017 itu, kelima jenazah diklaim polisi ditembak lantaran residivis pencurian dengan kekerasan atau begal. Tapi, fakta di lapangan, mereka tak pernah terlibat aksi kriminal apa pun. Mereka semuanya adalah pelajar,”terang Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur kepada Suara.com, Rabu (3/5/2017) siang.
Kelima jenazah tersebut, kekinian diketahui sebagai Saparudin bin Dalom Daro Sumo Ahmad; Herman Effendi bin Dalom Rayo Mansur; Indra Saputra bin Minak Rajo Ngunang Dul Muin; Yogi Yudistira bin Minak Gaduh Husin; dan,Riko Adit Nurliya bin Tuan Migo Ibron.
Selain Yogi Yudistira, keempat jenazah lainnya teridentifikasi sebagai pelajar SMA Negara I Jabung, Lamtim. Sementara Yogi sendiri tercatat sebagai SMK Perintis Adi Luhur, Jabung.
“Mereka dituduh melakukan pembegalan, residivis, dan Juga masuk DPO (daftar pencarian orang). Padahal, mereka adalah Pelajar aktif dan Rajin, tidak melakukan yang dituduhkan, sama sekali belum mendapat panggilan sebagai saksi atau tersangka, dan belum Juga diumumkan sebagai DPO. Jadi, tak ada alasan untuk dibunuh,” tegas Isnur.
Ia mengatakan, kepala sekolah, guru, wali kelas, dan rekan-rekan sekolah menyatakan persona kelima korban jauh dari gambaran yang dijelaskan aparat kepolisian.
“Menurut keterangan pihak sekolah, kelimanya adalah siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler seperti Pengurus OSIS, Pramuka, gerakan pecinta alam, drumband, dan Saka Bhayangkara,” ungkapnya.
Isnur menegaskan, penembakan brutal terhadap kelima pelajar tersebut termasuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.
Apalagi, kelimanya termasuk anak-anak. Penembakan tersebut, melanggar Pasal 58 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, yang mengamanatkan anak-anak berhak mendapat perlindungan hukum dari segala bentuk kekerasan fisik.
Sementara Pasal 66 ayat 1 UU itu menyebutkan, anak-anak berhak tidak menjadi sasaran penganiayaan, penyiksaan, dan penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.
sumber
Quote:
Cerita Ortu Pelajar Soal Polisi Foto Bareng Mayat Begal di Lampung

Halimah, orang tua salah satu dari lima pelajar yang tewas ditembak polisi di Lampung berharap kasus kematian anaknya segera diungkap. Anak Halimah bernama Safar itu merupakah salah satu dari 5 mayat diduga pelaku begal yang ada di foto polisi.
Halimah menceritakan, anaknya Safar izin pamit pergi untuk memancing ikan di Jabung, Bandar Lampung, Sabtu (1/4) lalu. Namun, Halimah cemas anaknya tak pulang ke rumah hingga larut malam.
"Waktu itu anak saya izin, ya mau mancing, terus mancing. Sampai pukul 15.00 WIB saya lihat, rupanya tidur engga enak, nggak tahunya sama bapaknya, mana anak ini, dia main biar besok pagi pulang,"kata Halimah usai melapor ke Propam Polri di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017).
Orang tua dari rekan Safar, lanjut Halimah, ibu Junaidi Ibrahim alias Yogi juga menanyakan keberadaan anaknya ke rumahnya. Sebab, Yogi tak pulang juga ke rumah hingga larut malam.
"Pas pukul 06.00 WIB pagi nggak pulang, datang si Ibu Yogi nanya ke rumah katanya mancing iya, engga naik (kelihatan) sampai sekarang," ujar dia.
Setelah itu, dia mengaku mendapat kabar oleh tetangganya bahwa Safar sudah meninggal dunia di sekitar wilayah Panjang, Bandar Lampung. Padahal, anaknya tak pernah pergi ke Panjang, Bandar Lampung.
"Meninggal di mana, kata orang-orang di sana di Panjang, kok sudah pergi ke Panjang, belum pernah dia pergi ke Panjang selain di Jabung," kata dia sembari menanggis.
Dia mengatakan setiap hari anaknya bekerja di salah satu bengkel depan rumahnya selepas pulang sekolah. Anaknya juga tak punya riwayat kasus pencurian.
"Ih engga (pencuri), memang kerja di depan anak saya kerja di bengkel, kalau hari-hari menyusul ikut saya ke ladang ke sawah ngantar pupuk itu saja," ucap dia.
Padahal, lanjut dia, 5 pelajar tersebut akan menjalani ujian sekolah pada Senin (3/4). Namun, 5 pelajar ditembak saat ada razia Polresta Bandar Lampung.
"Semua anak ini 5 (korban penembakan), meninggalkan ujian. Tolong Pak selesaikan kasus ini, proses hukum, Pak, seadil-adilnya," tutup dia.
sumber
Hmmmm miris

Diubah oleh trimusketeers 03-05-2017 17:13


tien212700 memberi reputasi
1
11.3K
Kutip
101
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan