Ini berita-berita bikin panas!

Tjahjo Kumolo rela direshuffle Presiden Jokowi dari posisi Mendagri

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo berencana melakukan perombakan kabinet kerja. Alasannya karena ada beberapa menteri dianggap tidak dapat bekerja dengan sistem target, sesuai programnya.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, reshuffle merupakan kewenangan penuh dimiliki Jokowi. Sehingga menteri mendapatkan amanah untuk membantu mengelola negara, harus siap bila ternyata sudah tidak mendapatkan tugas tersebut.

"Reshuffle urusan Presiden. Saya sebagai pembantu Presiden harus taat atas apa yang menjadi, apa yang diputuskan Presiden," kata Tjahjo di Demak, Jawa Tengah, Minggu (30/4).

Politikus PDIP ini mengungkapkan, lain cerita jika posisi kepala daerah seperti gubernur, wali kota dan bupati. Mereka mendapatkan amanah langsung dari warga dalam pemilihan umum (Pemilu).

"Tidak dengan Bupati, dia mengemban amanah yang pilihan masyarakat. Kalau menteri, kapolri yang pilih Presiden," terangnya. [ang]
https://www.merdeka.com/peristiwa/tj...-mendagri.html

Sandiaga Uno dukung jika Ahok dijadikan menteri oleh Jokowi

Merdeka.com - Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bila diangkat menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo usai menanggalkan jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Sangat mendukung. Kita kalau misalnya Pak Basuki, diberi kesempatan untuk mengabdi ya kita doakan," kata Sandiaga di Posko Pemenangan Anies Sandi Jalan Cicurug No 6, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/4).

Sandiaga mengaku tak punya pesan khusus bila Ahok benar akan diangkat menjadi menteri setelah tak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sebab, Ahok merupakan salah satu putra terbaik Indonesia yang namanya mulai diperhitungkan dalam bursa kabinet kerja Jokowi-JK.

"Kami enggak mempunyai saran yang spesifik tapi kita mendukung. Pak Basuki putra terbaik bangsa sekarang katanya masuk dalam bursa kabinet," kata Sandiaga.

Tak hanya Ahok, Sandiaga pun memberikan dukungan kepada siapapun yang diajukan sebagai menteri.

"Siapapun putra terbaik bangsa akan mengabdi kita berikan dukungan," singkatnya.[dan]
https://www.merdeka.com/peristiwa/sa...eh-jokowi.html

Fadli Zon sebut jika Ahok jadi menteri bukti Presiden beri dukungan

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menyatakan kinerja sejumlah menteri tak sesuai target. Pernyataan Jokowi ini memunculkan spekulasi perombakan menteri Kabinet Kerja dalam waktu dekat. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama disebut akan segera masuk ke jajaran para pembantu Jokowi usai kalah di Pilgub DKI Jakarta versi hasil form C1 KPU.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mempersilakan Jokowi memplot Ahok sebagai menteri. Namun, Fadli mengingatkan Jokowi soal konsekuensi atas keputusannya mengangkat Ahok.

Menurutnya, penunjukan Ahok sebagai menteri justru akan menimbulkan opini Jokowi mendukung mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Kalau menganggap Ahok orang yang seperti rumor itu nanti orang beranggapan bahwa Presiden memberikan dukungan kepada Ahok selama ini, silakan aja, tentu dengan segala risikonya," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/4).

Kendati demikian, Fadli menilai perombakan menteri adalah hak prerogatif Jokowi. Jokowi dinilai memiliki penilaian sendiri terkait kinerja para menterinya.

"Hampir setiap minggu kita dengar, setia bulan juga, tapi sampai sekarang juga kita serahkan kepada presiden sebagai pemegang prerogatif pemegang reshuffle, itu tergantung presidenlah ada reshuffle atau tidak," tegasnya.

Presiden Joko Widodo tiba-tiba bicara soal pencopotan menteri yang dianggap bekerja tidak sesuai target. Apakah ini sinyal Jokowi akan kembali melakukan reshuffle?

"Saya bekerja selalu memakai target, jadi pak menteri tidak pernah bertanya kepada saya, targetnya terlalu besar atau terlalu gede, itu urusan menteri. Tahu saya target itu harus bisa diselesaikan. Kalau tidak selesai urusannya akan lain, bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan dan lain lain," katanya.

Jokowi menyampaikan ini saat memberi sambutan di acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4). [dan]

Saatnya komentar.
Berita Utama, Tjahjo Kumolo udah memberikan sinyal sedikit bahwa seperti apa yang Yusril katakan, tidak mustahil andai Ahok melantik ASU. Hak mereshuffle kabinet itu ada di Presiden, BUKAN di Wapres. Andai saat pelantikan Gubernur DKI Jakarta, Presiden kebetulan berhalangan, pasti Wapres akan berusaha untuk standby, jangan sampai dia juga berbarengan ikut berhalangan, meskipun keadaan memaksa, sebab akibatnya bisa fatal! Ini kalau Ahok jadi Mendagri sesuai desas-desus. Bisa-bisa justru Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih ngambek gak mau dilantik dengan alasan yang dibuat-buat, agar gak dilantik Ahok. Ini masih misal lho. Jangan ada yang baper ye.

Soalnya gile bener dah kalau kejadian, mau ditaruh dimana tuh muka? Bisa-bisa ekspresi masam akan merengut bakal dimunculin lagi sama si ntu. Bisa-bisa yang atunya juga plonga-plongo. Atau mungkin mereka berpelukan berdua menumpahkan rasa yang terpendam.

Lantas apa yang bakal jadi ganjalan dan alasan Jokowi menggeser Tjahjo Kumolo? E-KTP! Itu yang paling memungkinkan.

Kedua, sang Wagub terpilih juga udah pasrah andai Ahok jadi Menteri, meskipun dengan embel2 siapapun yang nantinya dipilih jadi Menteri.

Lalu, kenapa si Zonk kayak kesurupan? Ini orang otaknya penuh kedengkian. Ada yang tahu, apa kontribusi dia bagi bangsa dan negara ini selama jadi anggota Dewan bareng si Fahri? Dia pikir, dia lebih baik dari Ahok? Kayaknya gak sabaran banget junjungannya jadi Presiden biar dia ngejabat Menteri Urusan Nyinyir.

3 Tahun Jokowi udah jadi Presiden, dan Jokowi menjalankan semua konsekwensinya sebagai Presiden, jadi tolong lu jangan ajari Jokowi soal konsekwensi Zonk! Lu anggota Dewan, tapi bukan berarti lu cerdas. Lu cuma punya takdir lebih baik. Jadi manfaatkan takdir itu sebaik-baiknya demi diri lu dan rakyat yang lu wakili. Kalau cuma bisa nyinyir doang, emak-emak juga bisa kayak lu, gak perlu jadi anggota Dewan. Paham Zonk?