- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Guardians of the Galaxy 2 menurut para kritikus
TS
bikinmuntab
Guardians of the Galaxy 2 menurut para kritikus
Film Guardians of the Galaxy Vol. 2 (GOTG 2) akan tayang di Indonesia mulai Rabu (26/4/2017). Melanjutkan Guardians of the Galaxy (2014), GOTG 2 kembali disutradarai oleh James Gunn.
Dari seluruh film-film Marvel Cinematic Universe, film pertama memiliki keunikan tersendiri. Sepanjang film, penonton dihibur dengan musik pop 1970 dan 1980-an yang mengiringi aksi para pelindung Galaksi: Starlord (Chris Pratt), Gamora (Zoe Saldana), Drax (Dave Bautista), Rocket (Bradley Cooper), dan Groot (Vin Diesel) dalam menghadapi para penjahat kosmos.
Seperti musik pop yang menyertainya, tema film itu cenderung ringan, serta dipenuhi unsur komedi. Bagaimana dengan sekuelnya?
GOTG 2 melanjutkan perjalanan para Pelindung Galaksi. Kali ini misteri siapa yang menjadi ayah Starlord terungkap. Makin rumit sebab musuh lama yakni Yondu (Michael Rooker) dan Nebula (Karen Gillan) kini menjadi rekan mereka.
Soal musik pop tak usah khawatir, sebab album Awesome Mixtape #2 sudah dirilis sejak 21 April. Album itu memastikan kalau
GOTG 2 disertai dengan lagu-lagu lawas dari George Harrison, Jay and the Americans, Cat Stevens, Sam Cooke, dan lain-lain.
Lalu soal cerita, GOTG 2 juga masih disertai humor. Simak kesimpulan Rotten Tomatoes untuk GOTG 2 : "Film ini dibungkus adegan aksi, visual mempesona, dan humor. Ini menjadikannya sebagai sebuah sekuel yang nyaris sama menyenangkannya dengan film pertama --meski tidak sesegar film tersebut."
Dari Rotten, GOTG 2 punya rating 87 persen. Ada 55 ulasan yang masuk, hanya tujuh yang memberi ulasan negatif alias tomat busuk. Rata-rata nilainya mencapai 7,2 dari 10 poin. Nilai ini di bawah film pertama, yang mampu meraih rating 91 persen dengan rata-rata 7,8 poin.
Sementara dari Metacritic, nilai Metascore yang didapat dari 14 pengulas hanya 68 dari 100 poin. 10 kritikus memberi ulasan positif, empat orang memberi ulasan mixed (imbang, tidak bagus juga tidak jelek).
Mengenai perkara dibandingkan dengan film pertama, itu tak terhindarkan. Mungkin pendapat Chris Nashawaty dari Entertainment Weekly bisa menggambarkan perbandingan itu. "Film ini lebih cerdas dari kebanyakan film di pasaran, tapi tak secerdas film pertama.
GOTG 2 lebih lucu daripada kebanyakan film, tapi tak selucu yang pertama."
" GOTG 2 mungkin masih masuk jajaran atas film bikinan Marvel, tapi sama sekali tak setinggi film pertama," tulis Nashawaty yang memberi nilai 67 untuk film itu.
Sementara pengulas pemberi nilai tertinggi di Metacritic justru menyanjung kesamaan formula antara film pertama dengan GOTG 2 . "Seperti film pertama, GOTG 2 adalah sebuah kemenangan, dan memiliki kegilaan yang luar biasa," tulis Brian Truitt dari USA Today.
Namun Gersh Kuntzman dari New York Daily News memperingatkan Marvel untuk tak terlena dengan keberhasilan formula GOTG
pertama.
"Apakah setiap orang akan menyukai GOTG 2 ? Tentu saja. Tapi jika waralaba ini mau bertahan, produser film ketiga harus lebih banyak investasi pada pengembangan naskah, dan mengurangi efek-efek ledakan pada film," tulis Kuntzman.
Mungkin masalahnya adalah plot yang kebanyakan dan tumpang tindih. "Ada cukup banyak plot dalam GOTG 2 yang bisa memenuhi selusin galaksi," sindir Stephanie Zacharek dari Time --ia pemberi nilai terendah untuk film ini di Metacritic , hanya 50 poin.
Faktor seleralah yang bakal menjadi penentu kesuksesan film ini. Seperti Fate of the Furious dan film-film pahlawan super pada umumnya, GOTG 2 juga memiliki kadar "tak masuk akal tapi seru".
Mungkin bukan selera semua penonton. Namun setidaknya, seperti biasa Marvel berhasil mengemas filmnya dengan bagus untuk hampir semua kalangan.
"Punya visual mencengangkan, film ini adalah kisah fantasi fiksi ilmiah dengan karakter-karakter aneh, humor nakal, dan plot yang mampu mengaduk-aduk emosi. Film ini mengaum lancang dalam relung imajinasi," tulis Louise Keller dari Urban Cinefile.
https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/guardians-of-the-galaxy-2-menurut-para-kritikus?content=all
Dari seluruh film-film Marvel Cinematic Universe, film pertama memiliki keunikan tersendiri. Sepanjang film, penonton dihibur dengan musik pop 1970 dan 1980-an yang mengiringi aksi para pelindung Galaksi: Starlord (Chris Pratt), Gamora (Zoe Saldana), Drax (Dave Bautista), Rocket (Bradley Cooper), dan Groot (Vin Diesel) dalam menghadapi para penjahat kosmos.
Seperti musik pop yang menyertainya, tema film itu cenderung ringan, serta dipenuhi unsur komedi. Bagaimana dengan sekuelnya?
GOTG 2 melanjutkan perjalanan para Pelindung Galaksi. Kali ini misteri siapa yang menjadi ayah Starlord terungkap. Makin rumit sebab musuh lama yakni Yondu (Michael Rooker) dan Nebula (Karen Gillan) kini menjadi rekan mereka.
Soal musik pop tak usah khawatir, sebab album Awesome Mixtape #2 sudah dirilis sejak 21 April. Album itu memastikan kalau
GOTG 2 disertai dengan lagu-lagu lawas dari George Harrison, Jay and the Americans, Cat Stevens, Sam Cooke, dan lain-lain.
Lalu soal cerita, GOTG 2 juga masih disertai humor. Simak kesimpulan Rotten Tomatoes untuk GOTG 2 : "Film ini dibungkus adegan aksi, visual mempesona, dan humor. Ini menjadikannya sebagai sebuah sekuel yang nyaris sama menyenangkannya dengan film pertama --meski tidak sesegar film tersebut."
Dari Rotten, GOTG 2 punya rating 87 persen. Ada 55 ulasan yang masuk, hanya tujuh yang memberi ulasan negatif alias tomat busuk. Rata-rata nilainya mencapai 7,2 dari 10 poin. Nilai ini di bawah film pertama, yang mampu meraih rating 91 persen dengan rata-rata 7,8 poin.
Sementara dari Metacritic, nilai Metascore yang didapat dari 14 pengulas hanya 68 dari 100 poin. 10 kritikus memberi ulasan positif, empat orang memberi ulasan mixed (imbang, tidak bagus juga tidak jelek).
Mengenai perkara dibandingkan dengan film pertama, itu tak terhindarkan. Mungkin pendapat Chris Nashawaty dari Entertainment Weekly bisa menggambarkan perbandingan itu. "Film ini lebih cerdas dari kebanyakan film di pasaran, tapi tak secerdas film pertama.
GOTG 2 lebih lucu daripada kebanyakan film, tapi tak selucu yang pertama."
" GOTG 2 mungkin masih masuk jajaran atas film bikinan Marvel, tapi sama sekali tak setinggi film pertama," tulis Nashawaty yang memberi nilai 67 untuk film itu.
Sementara pengulas pemberi nilai tertinggi di Metacritic justru menyanjung kesamaan formula antara film pertama dengan GOTG 2 . "Seperti film pertama, GOTG 2 adalah sebuah kemenangan, dan memiliki kegilaan yang luar biasa," tulis Brian Truitt dari USA Today.
Namun Gersh Kuntzman dari New York Daily News memperingatkan Marvel untuk tak terlena dengan keberhasilan formula GOTG
pertama.
"Apakah setiap orang akan menyukai GOTG 2 ? Tentu saja. Tapi jika waralaba ini mau bertahan, produser film ketiga harus lebih banyak investasi pada pengembangan naskah, dan mengurangi efek-efek ledakan pada film," tulis Kuntzman.
Mungkin masalahnya adalah plot yang kebanyakan dan tumpang tindih. "Ada cukup banyak plot dalam GOTG 2 yang bisa memenuhi selusin galaksi," sindir Stephanie Zacharek dari Time --ia pemberi nilai terendah untuk film ini di Metacritic , hanya 50 poin.
Faktor seleralah yang bakal menjadi penentu kesuksesan film ini. Seperti Fate of the Furious dan film-film pahlawan super pada umumnya, GOTG 2 juga memiliki kadar "tak masuk akal tapi seru".
Mungkin bukan selera semua penonton. Namun setidaknya, seperti biasa Marvel berhasil mengemas filmnya dengan bagus untuk hampir semua kalangan.
"Punya visual mencengangkan, film ini adalah kisah fantasi fiksi ilmiah dengan karakter-karakter aneh, humor nakal, dan plot yang mampu mengaduk-aduk emosi. Film ini mengaum lancang dalam relung imajinasi," tulis Louise Keller dari Urban Cinefile.
https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/guardians-of-the-galaxy-2-menurut-para-kritikus?content=all
0
2.5K
23
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan