Penting bagi Indonesia untuk terus meningkatkan alutsista dalam negeri. Hal ini pentingnya agar alutsita Indonesia mampu terdepan dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Inilah yang memang harus menjadi perhatian bersama.

Peralatan tempur canggih buatan Amerika Serikat (AS) segera memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Beberapa di antaranya helikopter Apache tipe AH-64E Guardian serta sejumlah unit jet tempur F-16C/D yang sebagiannya sudah tiba di Tanah Air.

Duta Besar Amerika Serikat (AS), Joseph R. Donovan mengatakan, Pemerintah AS dengan Pemerintah Indonesia sudah sejak lama bermitra. Maka itu, kata dia menjadi keharusan bagi Pemerintah AS untuk turut serta memperhatikan kondisi armada pertahanannya.
Bila kita cermati bahwasanya armada pertahanan sangatlah vital bagi suatu negara. Bila armada alutsista suatu negara modern, canggih dan merupakan alutsista tempur akan semakin memperkuat kepercayaan diri suatu bangsa.

Sebagaimana kita ketahui, Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki kualitas alutsista tempur yang telah teruji semanjang massa. Karena itulah, penting bagi kita untuk mengetahui dan memiliki pesawat tempur yang mumpuni.

Apalagi, kata dia Indonesia merupakan negara terbesar di kawasan Asia Tenggara. "Baru-baru ini kami kirim kembali empat F-16, lengkap dengan senjata dan radar paling modern. Indonesia juga segera mendapat helikopter tempur tercanggih di dunia. Ini bagian dari kerjasama dibidang militer yang terus kami bina," ujar Donovan saat menjelaskan hubungan bilateral antar kedua negara dalam kuliah umum di UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, di pertengahan bulan April lalu.

Dia menyebutkan, rangkaian kerja sama militer tidak hanya sebatas penjualan alutsista, juga disertai dengan berbagai pelatihan. Terhitung, hingga saat ini, ungkap dia sudah sekitar 200 kegiatan militer yang dilakukan antara Indonesia dan Amerika.

Mabes TNI AD telah memesan delapan helikopter tempur Apache AH-64E Guardian ke pabrikan Boeing, AS. Kontrak pengadaan alutsista itu mencapai sekitar 295,8 juta dolar AS.

Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...iba-1491902813