1. NUKLIR UNTUK TAMBANG - PROJECT OIL SAND


Pengeboran minyak adalah topik yang kontroversial saat ini bahkan sejak akhir tahun 1950an. Pada tahun 1958, pemerintah Kanada mencari cara untuk mengekstrak aspal dari pasir di Kilang Minyak Alberta.

Dr. Manley Natland, seorang ahli geologi terkenal, yakin bahwa dia dapat membantu pemerintah Kanada mencari solusinya. Saat Dr. Manley Natland berada di Arab Saudi, dia menyaksikan kilauan cahaya matahari terbenam. Fenomena ini menjadi cikal bakal lahirnya ide penggunaan Ledakan Nuklir dibawah tanah untuk memisahkan aspal dari pasir minyak dan menurutnya ini merupakan cara cepat dan efektif untuk mengekstrak aspal.

Selanjutnya, Natland mengajukan proposal tersebut ke Komisi Energi Atom AS (US Atomic Energy Commission, AEC). Kemudian AEC memberi lampu hijau kepada Natland dan bahkan menyatakan kalau mereka akan membantu melakukan peledakan pertama, yang direncanakan pada kedalaman 10 kilometer di bawah tanah dari Kilang Minyak Alberta.

Nampaknya rencana Natland itu menimbulkan keraguan atas dampak lingkungan yang ditimbulkan khususnya soal pencemaran air tanah. Akhirnya pemerintah Kanada memutuskan untuk tidak melanjutkan program Nuklir Natland walaupun tujuannya baik tapi pemerintah Kanada juga kuatir kalau perangkat Nuklir Natland jatuh ke tangan Soviet.[/color]

2. PESAWAT PEMBOM NUKLIR - CONVAIR NB-36H


Setelah Perang Dunia II, negara-negara adidaya seakan berlomba untuk membuat Bom Nuklir termasuk mencari cara untuk mengirim Bom Nuklir ke target sasaran Antar Benua, ide ini muncul karena teknologi rudal saat itu masih dalam tahap pengembangan. Pesawat pembom jarak jauh adalah solusi terbaik, tapi Pesawat Pembom juga memiliki jangkauan yang terbatas, karena jangkauan jelajah suatu pesawat ditentukan oleh jumlah bahan bakar yang diangkut.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihak militer Amerika membiayai serangkaian tes untuk pemasangan Reaktor Nuklir di dalam pesawat pembom Convair NB-36H yang merupakan Pesawat Bomber andalan Angkatan Udara Amerika (USAAF). Tujuan pemasangan reaktor nuklir ini agar pesawat mampu menjelajah dunia tanpa batas, tanpa takut kehabisan bahan bakar.

Para Ilmuan merombak total Convair NB-36H untuk memasang tangki air besar disekitar reaktor yang akan menyerap kebocoran radiasi, komponen kabin kru dirancang secara khusus dengan pelindung radiasi agar kru tetap aman.

Sebelum tes penerbangan pertama, pesawat telah dipasangi simbol radioaktif, pihak USAAF sangat berhati-hati, bahkan Presiden Amerika saat itu Dwight D. Eisenhower dikabarkan memantau langsung jalannya tes melalui sambungan telpon hotline. Pada saat detik-detik jelang penerbangan, President memutuskan untuk menunda tes atas saran dari dewan penasehat pertahanan negara, dengan alasan keamanan dan keselamatan rakyat Amerika dari potensi kebocoran radiasi nuklir. Sejak proyek itu dimulai pada tahun 1960, hingga kini masih berstatus pending.

3. TANK NUKLIR - CHRYSLER TV-8


Selama era Perang Dingin, komandan NATO khawatir kalau Uni Soviet akan menggunakan Senjata Nuklir taktis untuk mengubah jalannya perang darat. Chrysler adalah sebuah perusahaan mobil yang bermarkas di Michigan, Amerika, mengembangkan sebuah Tank bernama Chrysler TV-8 yang dirancang khusus untuk menahan serangan Nuklir Soviet, tapi hingga kini Chrysler TV-8 tidak pernah di produksi massal.

Untuk dapat bertahan dari Ledakan Nuklir, Chrysler TV-8 memiliki konfigurasi yang aneh. Semua komponen penting pada Tank berada di body bagian atas, termasuk semua persenjataan dan mesinnya. Body bagian atas itu benar-benar tertutup dari dunia luar, bahkan Tank ini melengkapi diri dengan kamera yang terhubung ke monitor dalam kabin, sebagai mata bagi kru untuk memantau pergerakan Tank.

Dirancang sebagai Tank Medium, Chrysler TV-8 memiliki senjata standar 90 milimeter, sebuah senjata yang tidak lazim bagi Tank medium konvensional, disisi lain adalah Tank ini mempunyai kelemahan yaitu moncong senjatanya tidak dapat diputar yang berarti kru harus mensejajarkan track Tank dengan sasaran tembak. Setelah menyelidiki rancangan tersebut, Angkatan Darat Amerika memutuskan bahwa proyek ini tidak memberikan keuntungan yang signifikan sehingga proyek tersebut dihentikan.

4. BAZOOKA NUKLIR - M-29 DAVY CROCKETT


Tidak mengherankan jika berbagai negara yang terlibat dalam Perang Dingin mengembangkan sistem senjata “gila” tapi seperti yang kita ketahui, NATO memiliki monopoli atas penggunaan Senjata Nuklir yang terbilang aneh. Dihadapkan dengan bahaya invasi darat Soviet di Eropa, Amerika Serikat menghabiskan banyak uang untuk mengembangkan Senjata Nuklir kecil yang bisa mengubah jalannya perang. Salah satu Senjata Nuklir yang diusulkan adalah M-29 Davy Crockett. M-29 Davy Crocket yaitu senjata sejenis bazooka yang dapat menembakkan Hulu Ledak Nuklir kecil.

Awalnya Davy Crockett dioperasikan oleh tim tiga orang, kemudian Angkatan Darat Amerika memodifikasi senjata itu untuk bisa di tempatkan pada jeep dan kendaraan tempur lainnya. Namun sangat disayangkan M-29 Davy Crockett bukanlah senjata yang efektif, roketnya hanya memiliki radius ledakan yang sangat kecil dan Efek Radiasi Nuklir yang dihasilkan sangat membahayakan bagi orang Eropa di masa depan.

Sebenarnya senjata ini cukup mudah di operasikan, Kru terlebih dulu menembakan sebuah peluru (spotting round ) 37 milimeter untuk mengetahui jarak ke sasaran dan lintasannya, bahkan dengan penggunaan spotting round, akurasi Davy Crockett sangat mengecewakan. Selama pengujian di Nevada, proyektil spotting round malah mendarat pada jarak puluhan meter dari target sasaran, ini sebuah realitas yang membingungkan untuk sebuah senjata nuklir. Proyek ini dianggap gagal tapi M-29 Davy Crockett tetap dikirim ke Eropa pada tahun 1961 dan 1971 walapun akhirnya senjata ini tidak pernah ditembakan selama di Eropa.

5. WAHANA ANTARIKSA TENAGA NUKLIR - JUPITER ICY MOONS ORBITER


Bulan Galilea di Jupiter memiliki berbagai misteri yang menarik, di antaranya adalah kemungkinan terdapat lautan di bulan jupiter khususnya di bulan Europa dan Ganymede. Pepatah mengatakan, “dimana ada air, disitu pasti ada kehidupan”, dan rupanya NASA terinspirasi dengan pepatah itu. Untuk mengeksplorasi bulan Jupiter, NASA dan Jet Propulsion Laboratory telah merancang berbagai macam wahana luar angkasa yang dapat mengeksplorasi bulan-bulan Jupiter salah satu yang paling menarik adalah Jupiter Icy Moons Orbiter (JIMO) yang bertenaga nuklir dan canggih.

JIMO adalah kelanjutan dari proyek Prometheus milik NASA, yang dikembangkan menggunakan tenaga nuklir untuk menggerakkan mesin ion pada pesawat. Proyek ambisius ini dirancang bukan hanya untuk menjelajahi Jupiter tapi juga untuk mengeksplorasi seluruh alam semesta yang belum pernah dilakukan pada misi NASA sebelumnya. JIMO akan memiliki daya listrik yang jauh lebih banyak daripada generasi wahana antariksa NASA lainnya, hal Ini memungkinkan untuk mengeksplorasi tiga bulan jupiter secara bersamaan dalam satu misi. Setelah menghabiskan waktu selama satu bulan mengorbit, JIMO akan menyalakan mesin bertenaga nuklirnya dan siap melakukan perjalanan ke bulan-bulan jupiter.

Ketika NASA mengajukan anggaran dan mempresentasikan proyek JIMO dihadapan kongres Amerika, NASA optimis bahwa wahana antariksa JIMO dapat beroperasi selama seumur hidup dan memberi manfaat yang besar bagi ilmu pengetahuan dimasa mendatang. Namun kongres menolak proyek ini dengan alasan bahwa biayanya terlalu mahal dan membebani keuangan negara.

6. MOBIL BERTENAGA NUKLIR - FORD NUCLEON


Tenaga Nuklir menjadi hal yang menakutkan bagi kebanyakan orang dan itu bisa dimaklumi sebab sejak awal kemunculannya, Teknologi Nuklir digunakan sebagai Senjata Pemusnah Massal. Namun dibalik itu Energi Nuklir adalah sebuah generasi baru dari sumber energi yang tahan lama. Tidak mengherankan jika selama era 1950an, para ilmuan mencari cara untuk menggunakan Energi Nuklir yang bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari.

Ford adalah sebuah perusaahan mobil ternama, merasa tertantang untuk mengembangkan mobil berbasis Energi Nuklir. Adalah Nucleon.! mobil Ford yang didesain menggunakan Tenaga Nuklir dirancang dengan berbagai pertimbangan. Para insinyur Ford berpikir, seandainya teknologi yang diperlukan untuk membangun Nucleon itu benar-benar jadi, misalnya reaktor yang cukup kecil dan pelindung yang cukup ringan, maka dipastikan Nucleon bisa menjangkau jarak sejauh 8.000 kilometer dalam sekali pengisian reaktor.

Selain itu ilmuan juga memikirkan soal konsep pengisian bahan bakar reaktor, artinya mereka membutuhkan stasiun pengisian ulang untuk menukar reaktor lama dengan yang baru. Sama seperti stasiun pompa bensin pada umumnya namun yang membedakan adalah stasiun pengisian reaktor nuklir ini mengandung bahan radio aktif.

Faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah soal keselamatan. Seperti yang kita ketahui dimana kendaraan-kendaraan konvesional sering mengalami kecelakaan di jalan raya dan jika hal itu menimpa Nucleon maka ceritanya akan berbeda dimana kebocoran reaktor nuklir akibat kecelakaan itu akan berubah menjadi senjata mematikan bukan saja untuk si pengendara tapi juga untuk masyarakat sekitar. Menyadari akan bahaya tersebut, membuat pihak Ford enggan melanjutkan proyek ini.

7. RUDAL BERMESIN JET NUKLIR - PROJECT PLUTO


Pada akhir 1950-an, Amerika Serikat mulai sungguh-sungguh mengembangkan rudal balistik dan rudal jelajah antar benua. Angkatan Udara AS melakukan banyak percobaan untuk mengembangkan rudal yang paling efektif dan paling menghancurkan. Salah satu proyek yang paling aneh dan mengerikan adalah Project Pluto. Inisiatif rahasia ini datang dari Departemen Pertahanan AS yaitu mengembangkan mesin ramjet bertenaga nuklir.

Mesin ramjets bekerja dengan cara memaksa udara melalui mesin pada kecepatan supersonik yang menghasilkan tekanan tinggi pada daya dorong. Karena tidak memiliki pelindung, maka reaktor tersebut akan memanaskan udara dalam mesin selanjutnya meningkatkan daya dorong. Dengan menggunakan mesin ramjet, rudal Vought SLAM akan melaju dengan kecepatan 4000 km/jam ke target sasaran di wilayah musuh dan menyebabkan kerusakan parah.

Mesin ramjet nuklir pertama disebut TORY-IIA dan mulai diuji coba pada tahun 1961 di sebuah daerah terpencil di Nevada yang jauh dari peradaban. Uji coba ini berlangsung selama tiga tahun berturut-turut dan menyimpulkan bahwa mesin ramjet sangat kuat dan bekerja sangat baik untuk rudal Vought SLAM.

Namun saat memasuki tahap uji peluncuran, Angkatan Udara AS menyadari bahwa rudal itu terlalu berbahaya bagi kehidupan dunia khususnya bagi mereka sendiri, sebab
tidak ada tempat yang aman untuk menguji peluncuran rudal itu, dan jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan rudal tersebut jatuh saat dalam proses perjalanan peluncurannya, maka reaktor nuklirnya tidak bisa dimatikan selama rudal tersebut berada di wilayah tempat jatuh. Setelah menganalisa segala dampak dan resiko yang ditimbulkan maka Angkatan Udara AS memutuskan membatalkan proyek tersebut.

8. KAPAL NUKLIR PEMECAH ES - LENIN ICEBREAKER


Pemecahan Es adalah pekerjaan penting di lautan kutub utara yang dingin. Tanpa kapal khusus pemecah es maka kapal-kargo kargo tidak akan bisa melakukan perjalanan, hal ini akan memperburuk perekonomian di negara-negara utara seperti Uni Soviet.
Sebelum jatuhnya Uni Soviet, kapal pemecah es sudah sering digunakan namun memiliki banyak kekurangan terutama menyangkut daya jelajah yang minim akibat keterbatasan bahan bakar yang mereka bawa. Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan pembuat kapal Soviet memutuskan untuk membuat kapal pemecah es bertenaga nuklir dan diberi nama “Lenin Icebreaker”, kapal ini merupakan kapal pemecah es bertenaga nuklir pertama di dunia.

Lenin pertama kali diluncurkan pada tahun 1959 dan mendapat julukan sebagai Kapal paling praktis karena tidak ada yang menciptakan kapal seperti sebelumnya, ini menunjukkan keunggulan teknik rekayasa yang dimiliki Soviet sekaligus memberi pesan kepada dunia bahwa Soviet menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai.

Sejak awal peluncurannya, Lenin dianggap sebagai kapal percontohan bagi kapal-kapal lain di zamannya. Dengan menggunakan reaktor nuklir, Lenin dengan leluasa menjelajahi lautan Arktik yang beku dan membuat rute-rute pelayaran kapal konvensional sehingga roda perekonomian dan perdagangan di negara bagian utara menjadi stabil. Atas jasanya, Lenin diganjar dengan penghargaan “Order of Lenin” pada tahun 1974. Ini merupakan penghargaan tertinggi Uni Soviet yang diberikan kepada non militer, biasanya penghargaan tersebut diberikan kepada tentara yang berjasa berjuang di garis depan.

Setelah 50 tahun masa pengabdian Lenin, Rusia membangun kapal serupa dan selanjutnya Lenin secara resmi pensiun dan di tempatkan di pelabuhan kota Murmansk sebagai museum artefak era nuklir dan salah satu kapal paling berjasa sepanjang masa.

9. RANSEL NUKLIR - SADM (Special Atomic Demolition Munition)


Seperti disebutkan sebelumnya, Amerika Serikat sangat kuatir dengan perang darat melawan Uni Soviet di Eropa. Mereka mengembangkan berbagai senjata aneh untuk melawan Soviet, khususnya senjata nuklir kecil, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya M-29 Davy Crockett. Mungkin senjata berbasis nuklir paling aneh saat perang normal adalah Special and Medium Atomic Demolition Munitions (SADM), yang pada dasarnya adalah semacam ranjau darat.

SADM adalah perangkat nuklir kecil yang bisa dimasukan ke dalam ransel pasukan khusus. Operator pasukan khusus yang membawa perangkat ini diharuskan dapat masuk ke garis pertahanan musuh dengan menggunakan parasut selanjutnya menghancurkan infrastruktur musuh.Pelatihan penggunaan SADM berlangsung sepanjang Perang Dingin namun akhirnya terhenti.

10. REAKTOR NUKLIR RUMAH TANGGA - LENR


Sebagian besar teknologi nuklir yang digambarkan di sini telah dikaitkan dengan perang, namun pengusaha asal Chicago, Lewis Larsen percaya bahwa di masa depan, reaktor nuklir akan digunakan oleh warga sipil. Larsen menghabiskan sebagian besar hidupnya didunia usaha, namun pada era 1990-an, dia mulai melakukan penelitian energi nuklir skala kecil untuk keperluan rumah tangga.

Larsen mencoba mengembangkan reaktor nuklir berenergi rendah, atau LENR (Low Energy Nuclear Reactions). LENR ini bisa memenuhi kebutuhan energi rumah tangga tanpa menghasilkan emisi. Menurutnya, sebagian besar teori dan hasil penelitian mendukung gagasannya tersebut, namun disisi lain ada juga yang mengklaim bahwa LENR Larsen sangat berbahaya, sama seperti pendahulunya yaitu Universitas Utah yang pernah meneliti soal reaktor fusi dingin dan berakhir dengan kegagalan.

Sebenarnya LENR ini bukanlah hal yang baru sebab NASA sejak lama telah meneliti pembangkit listrik LENR untuk ditempatkan pada pesawat luar angkasa. Fisikawan Joseph Zawodny menganggap serius penelitian Larsen dan menyatakan bahwa penelitian Larsen pada dasarnya berbeda dari reaktor fusi dingin milik Universitas Utah. Pada tahun 2013, Departemen Energi AS mulai mengalokasikan anggaran untuk membiayai penelitian Low Energy Nuclear Reactions milik Larsen.

Baca Juga:
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANUSIA
INILAH 10 BISNIS ILEGAL TERBESAR DI DUNIA
KENAPA UNDANG-UNDANG MELARANG PENGELOLAAN URANIUM DI INDONESIA?
INILAH 10 MILIARDER MUDA TERKAYA DI DUNIA 2017