Paulus (27) seorang pria asal Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau, Kalimantan Barat, yang calon istrinya dirudapaksa adik kandungnya, A, menuntut kepolisian memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku.

“Biar ada efek jera. Bukan soal keluarga atau bukan. Ini soal keadilan. Dan itu harus ditegakkan,” ucap Paulus saat ditemui, Jumat (28/4/2017).

Paulus adalah pemilik salah satu rumah makan di Kecamatan Sekadau Hilir. Kepada korban yang merupakan pacarnya, Paululs mengaku telah merawatnya sejak beberapa tahun belakangan. Dia memberikan korban pemerkosaan itu, sebut saja mawar, pekerjaan dan akhirnya telah cukup umur dan berencana menikahinya.

“Adik saya pula yang duluan, ibaratnya saya yang nanam, saya yang pupuk dan melihara eh orang lain yang manen,” ujarnya.

Menurut Paulus, awal kejadian itu bermula ketia A pulang ke rumah untuk mengambil telur dan mengajak korban sekalian ke warung untuk makan bersama. Namun ternyata setelah pulang, A tidak kembali muncul.

Sedikit merasa ada yang aneh, dia meminta adiknya IN pulang dan melihat rumah sudah dalam keadaan gelap gulita.
Setibanya di rumah IN lalu menyalakan lampu, dan menyaksikan ternyata A telah menindih korban.

“Namun A langsung kabur. Saya langsong ke Polsek membuat laporan,” ucapnya.

Pasca kejadian tersebut, Paulus meyakini niatnya untuk menikahi korban tidak akan berubah. “Saya sudah cinta, saya akan nikahi, saya harap adik saya itu dapat dihukum dengan setimpal agar jera, jadi ketika kami menikahpun dan ada anak akan merasa aman,” tandasnya.

Sebelumnya, A telah diamankan aparat kepolisian karena merudapaksa remaja 16 tahun yang merupakan adik kakak kandungnya sendiri. Tindak pemerkosaan itu terjadi pada Rabu (26/4/2017).

http://kriminalitas.com/meski-calon-...nikahi-korban/

A (24), pelaku pemerkosaan terhadap wanita berusia 16 tahun yang juga adalah calon istri kakak kandungnya, Paulus (27) diamankan tak sampai sehari setelah laporan dibuat. Laporan itu dibuat oleh korban bersama Paulus pada Rabu (26/4/2017) tak lama setelah kejadian pemerkosaan tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Sekadau Hilir, Bripka Arismanto menjelaskan, saat ditangkap A tidak langsung mengakui perbuatannya. Selain itu dia juga berpura-pura pingsan.

“Dia katanya lapar setelah kabur,” ujar Arismanto, Jumat (28/4/2017).

A sendiri saat diperiksa berdalih tidak merudapaksa korban. Menurut dia, perbuatan yang dilakukan itu atas dasar suka sama suka.

“Pelaku juga bilang kalau korban adalah mantan pacarnya dan sudah sering melakukan hubungan intim,” ujarnya.

Namun demikian, kepolisian tetap meyakini perbuatan tidak senonoh yang dilakukan A itu merupakan pemerkosaan. Hal itu berdasarkan hasil visum dan keterangan sejumlah saksi.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan memang ada tindak kekerasan, seperti pemukulan dan pencekikan,” tutupnya.

Atas perbuatannya, A terancam dikenakan Undang-undang tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

http://kriminalitas.com/bantah-diseb...uka-sama-suka/