Jakarta - Bagi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pelajar yang melakukan tindakan kriminal tidak ada manfaatnya menempuh pendidikan di sekolah negeri.

“Sekolah negeri dipakai oleh pelajar yang sok-sokan. Saya bilang kasih tidak naik kelas saja kalau dipindahkan ke sekolah lain dia masih protes. Kalau masih protes tidak naik kelas, pecat saja,” tegas Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (14/11).

Menurut Ahok, sekolah negeri merupakan sekolah yang disubsidi oleh pemerintah. Sehingga dia tidak ingin sekolah yang disubsidi oleh uang rakyat dipergunakan seenaknya oleh pelajar nakal.

“Silakan lapor Komnas Anak. Pertama dikasih bolehlah. Kedua masih diulangi lagi, kamu sudah bukan anak, kamu calon bajingan. APBD kita terbatas untuk sekolah. Sekolah kita terbatas. Banyak anak-anak miskin sekolah di sekolah swasta yang jelek dan murah,” katanya.

Mantan Politisi Golkar ini menegaskan tidak ada manfaatnya pelajar nakal menempuh pendidikan di sekolah negeri. Sebab, masih banyak siswa lain yang ingin bersekolah di sekolah negeri, tetapi mereka kalah bersaing dengan pelajar lainnya.

“Enggak ada gunanya mereka sekolah di sekolah kita. Kecuali kalau sekolah kita kekurangan murid. Ini kan kita kelebihan murid. Juga kita subsidi, lho. Gaji guru saja sampai Rp 7 triliun dan 29% APBD untuk pendidikan. Jadi kalau pendidikan buat anak yang sok-sokan, gaya mau berkelahi, ya pecat saja,” tukasnya.

Dia pun geram ketika mendapatkan pesan pendek di telepon selularnya dari orangtua murid yang mendukung pengeluaran siswa yang membajak bus. Ahok menegaskan, orangtua itu lebih kejam karena tidak mau mengawasi anaknya sehingga mampu melakukan tindakan kriminal.

“Ada orangtua sms saya. Dia protes bilang 'Bapak kejam pecat anak saya'. Saya balas saja, 'Ya lu lebih kejam enggak awasin anak',” ungkap Ahok.


http://m.beritasatu.com/megapolitan/...ah-negeri.html

ada ide buat koko untuk anak ababil kayak gini di taruh sekolah yg model gimana