Admin twitter TNI AU akhirnya meminta maaf atas cuitan yang membawa-bawa suku Sunda.

TNI AU memposting permohonan maafnya itu setelah memberikan klarifikasi soal apa yang menjadi trend di media sosial dengan tagar #AingSunda.

“Sebagai bentuk tanggung jawab, airmin sampaikan klarifikasi tentang cuitan airmin,” ujar akun TNI AU, Senin (24/4/2017).

Berikut postingan klarifikasinya.



Twitter resmi TNI Angkatan Udara (AU), mendadak jadi perbincangan ramai di jagad maya. Cuitan akun @_TNIAU soal suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dianggap menyinggung masyarakat Sunda. Akibatnya, TNI dibully di media sosial.

Netter menyerang admin akun @_TNIAU dengan menyertakan hastag #AingSunda. Hastag tersebut langsung menjadi trending topic di Twitter.

Cuitan @_TNIAU yang dianggap menyinggung masyarakat Sunda bermula saat akun tersebut mengomentari cuitan Rachland Nashidik lewat akun @ranabaja.

“Saya, Sunda, menolak Ahok yang Tionghoa. Alasan saya: Ahok menggusur dengan melawan hukum, melecehkan HAM, memperalat tentara”. Saya rasis?,” kicau @ranabaja.

Cuitan itu langsung dikomentari @_TNIAU dengan menyebutkan bahwa Sunda bukan berarti Indonesia. “1. Saat anda bilang “Sunda” berarti anda BELUM Indonesia 2. Bisa dijelaskan soal “memperalat tentara”? 😊😊😊💂🏻,” cuitnya.

Pojok1


Inilah hebatnya generasi emas 212 dan siber armynya

Pesan Habib Rizieq untuk menguasai medsos sudah mulai terwujud

Padahal maksud Twitter TNI AU baik dan bertanya apa maksudnya memperalat tentara


Tapi bisa dipelintir hingga seakan TNI AU jadi salah, fitnah memperalat tentara malah kaga dibahas

Malah TNI AU akhirnya yang mengalah dan minta maaf