- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dark Sidee [2]


TS
suzuyagasai
Dark Sidee [2]
Sebelumnya terimakasih yang dari kemarin menyimak cerita saya, kali ini saya akan melanjutkan kisah ini.
***
Jujur saja dari dulu saya belum pernah bercaran karena tuntutan orangtua saya yang ingin anaknya sukses jadi aku terfokus pada pendidikan.
Jika kalian tanya apa tidak ada keinginan untuk berpacaran? Aku tidak munafik ya aku kadang mempunyai keinginan untuk itu tapi lagi-lagi aku menarik diri untuk memikirkan hal semacam itu.
Banyak yang mendekatiku bukan hanya ingin basa-basi saja sampai ada yg menginginkan sebuah status "kekasih", aku terlalu takut jadi aku lebih memilih menolak mereka dengan berbagai alasan yang tidak bisa kujelaskan.
Saat ini ada seorang pria yang mendekatiku, dia menyatakan perasaannya dan aku bisa merasakan ketulusannya. Awalnya aku benar-benar menjaga perasaanku agar aku bisa mengontrolnya tapi sepertinya aku sia-sia karena makin lama aku mulai menyukainya.
Aku orang yang termasuk dekat dengan ibuku, semua yang kualami selalu ku ceritakan padanya. Ya, termasuk aku dekat dengan pria ini.
Dia pria biasa yang lebih tua 1 tahun dariku. Dia bekerja sambil kuliah tapi ada sesuatu yang membuatnya break sejenak. Ya semua itu ku ceritakan pada ibuku.
Apa responnya? Dia marah, kecewa. Dia tidak ingin pacar anaknya putus kuliah seperti itu. Ibuku menginginkan sesosok yang begitu sempurna dengan pendidikan dan pekerjaan bagus.
Lagi-lagi aku hanya terdiam mendengarnya. "Apalagi ini? Apa aku tidak boleh berpacaran dengannya? Apa aku harus mengalah lagi untuk urusan ini?" Batinku terus mengatakan hal semacam itu.
Ya pria itu sudah menyatakan cintanya dan sampai saat ini masih belum ku terima dengan berbagai alasan klise yang sering ku katakan. Biasanya pria yang sudah kuberi berbagai macam alasan dia akan mundur secara perlahan dan menghilang begitu saja, tapi tidak dengannya. Ya dia masih dengan sabar menunggu jawabanku.
Kadang aku berpikir, apa aku tidak boleh merasakan bahagia? Ah tidak itu telalu berlebihan biar kuralat. Apa aku tidak boleh menyukai seseorang?
Ketika hatiku menginginkannya tapi pikiran ini masih memikirkan perkataan ibuku yang tidak mengizinkannya. Apa yang harus kuperbuat?
-c-
***
Hari ini sampai disini cerita kali ini ☺☺
***
Jujur saja dari dulu saya belum pernah bercaran karena tuntutan orangtua saya yang ingin anaknya sukses jadi aku terfokus pada pendidikan.
Jika kalian tanya apa tidak ada keinginan untuk berpacaran? Aku tidak munafik ya aku kadang mempunyai keinginan untuk itu tapi lagi-lagi aku menarik diri untuk memikirkan hal semacam itu.
Banyak yang mendekatiku bukan hanya ingin basa-basi saja sampai ada yg menginginkan sebuah status "kekasih", aku terlalu takut jadi aku lebih memilih menolak mereka dengan berbagai alasan yang tidak bisa kujelaskan.
Saat ini ada seorang pria yang mendekatiku, dia menyatakan perasaannya dan aku bisa merasakan ketulusannya. Awalnya aku benar-benar menjaga perasaanku agar aku bisa mengontrolnya tapi sepertinya aku sia-sia karena makin lama aku mulai menyukainya.
Aku orang yang termasuk dekat dengan ibuku, semua yang kualami selalu ku ceritakan padanya. Ya, termasuk aku dekat dengan pria ini.
Dia pria biasa yang lebih tua 1 tahun dariku. Dia bekerja sambil kuliah tapi ada sesuatu yang membuatnya break sejenak. Ya semua itu ku ceritakan pada ibuku.
Apa responnya? Dia marah, kecewa. Dia tidak ingin pacar anaknya putus kuliah seperti itu. Ibuku menginginkan sesosok yang begitu sempurna dengan pendidikan dan pekerjaan bagus.
Lagi-lagi aku hanya terdiam mendengarnya. "Apalagi ini? Apa aku tidak boleh berpacaran dengannya? Apa aku harus mengalah lagi untuk urusan ini?" Batinku terus mengatakan hal semacam itu.
Ya pria itu sudah menyatakan cintanya dan sampai saat ini masih belum ku terima dengan berbagai alasan klise yang sering ku katakan. Biasanya pria yang sudah kuberi berbagai macam alasan dia akan mundur secara perlahan dan menghilang begitu saja, tapi tidak dengannya. Ya dia masih dengan sabar menunggu jawabanku.
Kadang aku berpikir, apa aku tidak boleh merasakan bahagia? Ah tidak itu telalu berlebihan biar kuralat. Apa aku tidak boleh menyukai seseorang?
Ketika hatiku menginginkannya tapi pikiran ini masih memikirkan perkataan ibuku yang tidak mengizinkannya. Apa yang harus kuperbuat?
-c-
***
Hari ini sampai disini cerita kali ini ☺☺


anasabila memberi reputasi
1
637
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan