Merdeka.com - Perintah eksekutif dikeluarkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tentang larangan kunjungan bagi warga tujuh negara muslim seperti, Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libya, Somalia dan Sudan menimbulkan kekhawatiran tersendiri.

Namun, ada 40 negara mayoritas muslim yang penduduknya tidak diberi larangan masuk ke AS, Indonesia termasuk salah satu di antaranya. Menurut Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph Donovan Jr, kebijakan tersebut telah dibuat dengan berbagai pertimbangan.



"Tentu saja, kami selalu mengkaji prosedur keamanan dan mempertimbangkan situasi keamanan di sebuah tempat atau negara. Dan kami sangat yakin dengan kondisi keamanan di Indonesia,"kata Donovan, saat ditemui usai menggelar pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, di Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin (30/1).

Donovan juga kembali menegaskan, bahwa perintah eksekutif Trump tidak ada kaitannya dengan persoalan agama terutama Islam.

"Presiden Trump telah menyatakan keprihatinannya kepada warga Suriah. Beliau juga ingin membantu mengangkat penderitaan warga Suriah," ungkap Donovan.

Kendati demikian, Trump tetap memberlakukan perintah eksekutif tersebut untuk menjamin keselamatan dan keamanan perbatasan Amerika. Rencananya, selama 90 hari, perintah tersebut akan dikaji ulang untuk sistem pemerintahan AS yang sekarang.

SUMUR