Kaskus

News

PutraKucinkAvatar border
TS
PutraKucink
Pedagang di Kampus UMSU Dideren Preman Kampung
Pedagang di Kampus UMSU Dideren Preman Kampung
Para pedagang yang mengadu ke polisi akibat sering dipungli preman. ARVIN/metro24jam.com

MEDAN TIMUR, metro24jam.com – Sejumlah pedagang di kawasan Kampus UMSU Jalan Muktar Basri, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, mendatangi Polsek Medan Timur, Jumat (3/3) jam 15.00 Wib. Mereka mengadukan sejumlah preman kampung yang kerap menderen di tempat mereka mengais rezeki.

Erna (43), salah seorang pedagang Sate ini mengaku sudah tak tahan berjualan akibat terus dimintai sejumlah uang dua preman setempat bernama, Heri dan Boy, warga Jalan Ampera, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur.

Padahal, kata Erna, mereka semua yang berjualan di kawasan Kampus UMSU telah memberikan uang setoran per bulan sebesar Rp150 ribu hingga Rp300 ribu.

“Itu lain lagi setoran uang keamanan, uang lampu, uang sampah sampai uang tempat. Parahnya, kadang-kadang mereka sering datang di hari biasa untuk minta uang tambahan minum dan narkoba,” keluh Erna yang mengaku sudah 2 tahun berjualan di tempat itu.

Menurut Erna, mereka sudah lama tak tahan. Namun mereka selama ini takut untuk melapor. Pasalnya, mereka diancam akan dibunuh oleh pelaku yang biasa menderen sambil membawa sebilah pisau.

“Saat datang menderen, kadang sendiri, berdua dan bertiga. Setiap mendatangi kami, mereka pasti bawa pisau. Kalau kami gak ngasih uang, kami dimaki dengan ucapan kotor. Bahkan mereka berani untuk menghancurkan gerobak atau dagangan kami,” beber warga Jalan Tuasan, Medan Tembung ini.

Selain, Erna, ada juga korban lainnya yang berani mengeluarkan unek-uneknya kepada polisi dan wartawan. Bunda Ani (43), warga Jalan Krakatau, Kelurahan Pulo Brayan Darat I ini, misalnya.

Wanita berhijab berbaju merah ini mengaku sebagai pedagang bensin eceran dan sudah setahun buka lapak di kawasan Kampus UMSU. Namun, Ani mengaku sedang mencari lapak baru, karena tak tahan terus menjadi sapi perahan Heri dan Boy.

“Uang lapak Rp2,5 juta, uang lampu per bulan Rp25 ribu, dan uang parkir kami juga yang bayar. Kalau ditotal, per bulannya kami mengeluarkan jutaan, dan semua uang itu sudah dibayarkan. Tapi, si Heri dan si Boy itu masih terus minta. Banyak kali alasannya, uang ini, uang itu. Kalau gak dikasih, pastilah kami diancamnya. Bahkan pernah saya melawan, malah saya nyaris ditikam mereka berdua,” ungkap Ani.

Pengakuan pedagang burger yang minta namanya tidak dipublikasikan ini malah lebih gawat lagi. Setelah Heri dan Boy menerima uang Rp2,5 juta, justru lapak yang dijanjikan tak pernah diwujudkan.

“Udah lama kami kasih uangnya, pakai kuitansi lagi. Tapi si Heri dan si Boy itu menipu. Buktinya, sampai sekarang lapak jualan yang dijanjikan tak pernah ada,” ucap wanita ayu berkacamata ini.

Sama halnya dengan pengakuan Pian. Pria 24 tahun pedagang lontong ini mengaku bisa terbebas dari derenan Heri dan Boy karena dirinya merupakan warga asli kampung tersebut. “Mereka itu (Heri dan Boy) memang preman kampung sana. Kerjaannya ya memeras para pedagang yang bukan warga setempat,” beber Pian.

Seorang personel tugas luar (TL) Polsek Medan Timur yang kebetulan mendengar keluhan para pedagang meminta para wartawan untuk menunda pemberitaan, sebelum kedua pelaku dijebak.

“Tunggu dulu bro, biar kita tangkap dulu pelakunya. Nanti kalau sudah dapat pelakunya, baru dikorankan. Ini biar kita jebak dulu,” ucapnya kepada wartawan yang mewawancarai para pedagang. Sementara, Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Ainul Yaqin mengimbau para pedagang untuk membuat laporan, kemudian diperiksa serta dikumpulkan sejumlah buktinya.

“Yang jelas nanti ketika ditangkap, para korbannya jangan takut untuk melapor serta memberi kesaksian. Nanti hasil dari pengecekan yang dilakukan anggota kita, akan kita beritahukan hasilnya,” ujar Ainul. (vin)

Ovalaklagi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Wuih, pajak preman pedagang emper jalan kota medan semahal kios di mal emoticon-Belo

Tunggu dulu bro, jangan di tangkap dulu, kita susun dulu skenario penjebakan dan TKP syuting nya emoticon-Malu

Dan nanti ketika di tangkap, para korban jangan takut untuk memberi kesaksian, bro, toh lusa selepas teken surat pernyataan, kami pulangkan preman tsb lengkap dgn parang dan alamat pelapor utk bersilaturahmi emoticon-Malu

Sudah yah, saya ke salon dulu buat persiapan selfie beberapa hari ke depan (ngarep) emoticon-Leh Uga

https://www.change.org/p/jokowi-save...atra-indonesia
Diubah oleh PutraKucink 21-04-2017 01:22
0
1.6K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan