- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Berita Olahraga
Sukses Madrid dan Kontroversi Gol Ronaldo


TS
hariantopskor
Sukses Madrid dan Kontroversi Gol Ronaldo

UNTUK kesekian kalinya, Madrid memiliki dua klub yang berhasil ke semifinal Liga Champions: Real Madrid dan Atletico Madrid. Madrid lolos setelah menyingkirkan Bayern Muenchen sedangkan Atletico menghentikan mimpi Leicester City. Dua klub besar Spanyol dari kota yang sama ini memang seperti menguasai ajang Liga Champions. Dan, untuk Atletico, mereka hanya tidak beruntung karena selalu bertemu dengan klub sekota ini.
Untuk kesekian kalinya pula, Diego Simeone membangun kembali mimpi Atletico meraih gelar Liga Champions. Semua itu berhasil dilakukan pelatih asal Argentina ini dengan sebuah konsep sepak bola yang efesien. Dibandingkan dengan para kontestan semifinal lainnya, Los Rojiblancos adalah tim yang bertumpu kepada permainan kolektif dengan menempatkan sebuah keberuntungan bernama Antoine Griezmann di lini depan. Namun, lawan Leicester, keberuntungan tersebut bernama Saul.
Gol Saul tercipta dengan cara yang sederhana, tanpa kontroversi. Sedangkan sukses Los Merengues—julukan Madrid—ke semifinal diwarnai dengan kontroversi. Ya, harus diakui, ada dua gol yaitu tentu gol Cristiano Ronaldo yang dinilai sudah dalam posisi offside. Wasit Viktor Kassai yang memimpin pertandingan ini dinilai telah memberikan keuntungan kepada pasukan Zinedine Zidane tersebut. Apalagi, semua itu ditambah dengan keputusannya memberikan kartu merah kepada Arturo Vidal, hanya sekitar lima menit sebelum waktu normal berakhir.
Dengan demikian, Muenchen harus bermain dalam perpanjangan waktu dengan 10 pemain. Kekalahan atau terlempar dari Liga Champions dengan cara seperti itu tentu menyakitkan. Khususnya bagi pelatih Muenchen, Carlo Ancelotti. Semua publik sepak bola Eropa tahu betul mengapa Muenchen mendatangkan pelatih asal Italia tersebut. Target Muenchen bukanlah meraih gelar Bundesliga melainkan juara di Liga Champions.
Tapi, semua kontroversi tersebut berakhir di Bernabeu. Seperti isu tentang Deniz Aytekin yang menjadi perhatian karena drama Barcelona saat menyingkirkan Paris Saint Germain di 16 besar. Barca tetap melenggang ke perempat final. Namun, bagaimana nasib mereka lawan Juventus, dini hari tadi? Kontroversi soal wasit memang menjadi salah satu yang menarik dari Liga Champions musim ini.
Meski demikian, soal wasit atau perkembangan teknologi dalam pertandingan adalah soal lain. Ada fakta lain yang cukup menarik dari kekalahan Muenchen lawan Madrid. Untuk keempat kalinya secara beruntun, Muenchen kembali gagal karena klub asal Spanyol. Mereka dua kali gagal karena Madrid, kalah dari Atletico, dan satu lagi dari Barcelona. Empat kekalahan tersebut terjadi ketika mereka di bawah asuhan Josep Guardiola (tiga kali) dan Ancelotti (sekali).
Muenchen kali ini datang ke Bernabeu dengan situasi yang memang sudah kalah (1-2) di pertemuan pertama. Mereka memang berhasil memaksa laga dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Namun, pada akhirnya, ambisi mereka ke semifinal gagal di antaranya karena tiga gol yang diciptakan Cristiano Ronaldo. Dan, sukses Madrid ke semifinal memang ditandai dengan sukses Ronaldo menorehkan gol ke-100 di ajang Liga Champions. Dengan hattrick itu pula, Ronaldo telah menorehkan lima gol dalam sejarah laga lawan klub raksasa Jerman tersebut.
Sejak 2010/11, Madrid selalu lolos ke semifinal. Hal itu menunjukkan bahwa mereka memang raja di Eropa. Dengan upaya tersebut, membawa mereka meraih dua gelar dari dua final. Dan, tentu saja, semua itu ditandai dengan sukses Ronaldo yang berhasil mewujudkan salah satu ambisinya. Dialah pemain pertama yang mampu menorehkan 100 gol di Liga Champions.
Sedangkan Muenchen hanya klub yang berulang kali gagal karena tim Spanyol. Kekecewaan juga terlihat di King Power, di kandang Leicester City. Jamie Vardy dan kawan-kawan tampil di laga kedua perempat final ini dengan keyakinan mereka bisa melewati Spanyol yang lain. Ya, jika sebelumnya menyingkirkan Sevilla, mereka bisa menyingkirkan Atletico. Namun, sebuah gol Saul dari proses yang sederhana sudah cukup mengubah cerita. Atletico lebih berpengalaman di ajang ini. Satu musim tidak atau belum cukup bagi Leicester untuk maju ke semifinal.*Irfan Sudrajat
Sumur : http://m.topskor.id/detail/50071/Suk...si-Gol-Ronaldo

0
1.2K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan