- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menghindari razia polisi, mobil yang dikendarai satu keluarga ini ditembak polisi !


TS
kardustuhan
Menghindari razia polisi, mobil yang dikendarai satu keluarga ini ditembak polisi !
Quote:

Merdeka.com - Polisi memberondong tembakan ke mobil Honda City yang diduga hindari razia dan tabrak polisi. Ternyata mobil tersebut berisi satu keluarga yang bermaksud menghadiri hajatan keluarganya.
Para korban terdiri dari Surini (54), yang tewas di tempat dengan tiga luka tembakan di dada. Sementara empat korban lain kritis, masing-masing anak korban Surini, Dewi (35) tertembak di bahu, Indra (33) tertembak di leher, Novianti (30) dan bocah Genta (2) terkena tembakan di kepala, dan Diki (30) yang merupakan sopir mobil sekaligus anak angkat korban Surini terluka di perut akibat peluru polisi.
Korban tewas masih disemayamkan di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuk Linggau. Sedangkan korban luka dirawat di rumah sakit di Lubuk Linggau. Dikabarkan, seorang korban akan dirujuk ke Palembang untuk perawatan lebih lanjut.
Semua korban berasal dari Desa Blitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Rejang Lebong, Bengkulu, mengendarai mobil Honda City hitam nomor polisi BG 1488 ON. Tujuannya untuk menghadiri hajatan keluarga di Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Diketahui, warga Lubuk Linggau digegerkan dengan aksi kejar-kejaran antara sebuah mobil Honda City dengan polisi. Seorang penumpang mobil dikabarkan tewas karena terkena tembakan petugas.
Kejadian bermula saat polisi menggelar razia di jalan raya, Selasa (18/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Tiba-tiba, datang mobil Honda City dengan kecepatan cukup kencang.
Begitu dihentikan, mobil tersebut tetap melaju dan menabrak seorang polisi. Beruntung, polisi tersebut tidak mengalami luka serius. Bahkan, warga yang ada di pinggir jalan juga nyaris tertabrak.
Mobil mewah itu dikejar polisi namun tak berhasil. Petugas pun melepaskan tembakan ke arah mobil sehingga mengenai seorang penumpang hingga tewas. Beberapa kaca mobil itu pecah terkena peluru.
Saat dikonfirmasi, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto membenarkan kejadian itu. Menurut dia, sebelum ditembak ke arah mobil, petugas beberapa kali melepaskan tembakan peringatan namun tak diindahkan.
"Informasi sementara mobil itu tidak berhenti waktu ada razia, dikejar sampai dilepaskan tembakan peringatan," ungkap Agung.
SUMBER
Quote:
Mobil Berisi Satu Keluarga yang Ditembaki Sempat Dikejar Polisi

LUBUKLINGGAU, KOMPAS.com - Satu rombongan keluarga yang sedang melintas dengan mobil Honda City berwarna hitam ditembaki oleh oknum diduga polisi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Selasa (18/4/2017) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kejadian itu diduga terjadi setelah mobil yang membawa satu keluarga itu ngebut dan menerobos razia yang digelar polisi di sekitar jalan Lingkar Barat Kota Lubuklinggau. Mobil tersebut sempat dikejar polisi.
Pengejaran terhenti di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau, tepatnya di jalan raya samping Bank Mandiri Simpang Periuk.
"Mobil berhenti samping Bank Mandiri, dekat parkir, sudah dalam keadaan terkepung dan terpepet. Kemudian petugas yang sempat mengejar nembak dua kali. Kami tidak tahu apa yang ada di dalam," kata Iqbal, warga yang berada di lokasi kejadian, Selasa.
Setelah itu, lanjut dia, petugas polisi memaksa para penumpang mobil untuk keluar, dimulai dari sopir. Namun, Iqbal mengaku tak menyangka bahwa di dalam mobil masih banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
"Di bagian depan pria satu orang dan anak-anak satu dan seorang sopir. Jumlahnya 7 orang. Yang kena tembak bapak-bapak bagian belakang, termasuk ibu-ibu tua itu kena tembak, dan anak-anak itu di bagian kepala. Kami lihat itu waktu mereka dibawa keluar," ungkapnya.
Iqbal melanjutkan, setelah semua penumpang diturunkan, sopir dan satu pria langsung dibawa petugas, sementara lima orang lainnya langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama.
"Tapi ibu-ibu itu tidak bergerak lagi apa karena sudah meninggal dan atau pingsan saat dibawa ke Rumah sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau karena badannya penuh luka dan keluar dari badannya," ujarnya.
Purwanto (48), adik dari Surini, menuturkan bahwa Surini bersama anak-anaknya pamit kemarin pergi ke Muara Beliti untuk memberikan sumbangan. Dia kaget karena tiba-tiba dapat kabar bahwa saudaranya semua sudah berada di rumah sakit karena kecelakaan.
"Dapat kabar itu saya langsung ke sini. Saya kaget melihat ayuk saya sudah meninggal, sementara yang lainnya mengalami luka tembak," tuturnya.
"Saya tanya pada Diki, sopirnya, 'kenapa kamu ditembak?'. Diki bilang, 'kita dibilang nerobos'," tambahnya saat dijumpai di RS Siti Aisyah Lubuklinggau.
SUMBER

LUBUKLINGGAU, KOMPAS.com - Satu rombongan keluarga yang sedang melintas dengan mobil Honda City berwarna hitam ditembaki oleh oknum diduga polisi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Selasa (18/4/2017) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kejadian itu diduga terjadi setelah mobil yang membawa satu keluarga itu ngebut dan menerobos razia yang digelar polisi di sekitar jalan Lingkar Barat Kota Lubuklinggau. Mobil tersebut sempat dikejar polisi.
Pengejaran terhenti di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau, tepatnya di jalan raya samping Bank Mandiri Simpang Periuk.
"Mobil berhenti samping Bank Mandiri, dekat parkir, sudah dalam keadaan terkepung dan terpepet. Kemudian petugas yang sempat mengejar nembak dua kali. Kami tidak tahu apa yang ada di dalam," kata Iqbal, warga yang berada di lokasi kejadian, Selasa.
Setelah itu, lanjut dia, petugas polisi memaksa para penumpang mobil untuk keluar, dimulai dari sopir. Namun, Iqbal mengaku tak menyangka bahwa di dalam mobil masih banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
"Di bagian depan pria satu orang dan anak-anak satu dan seorang sopir. Jumlahnya 7 orang. Yang kena tembak bapak-bapak bagian belakang, termasuk ibu-ibu tua itu kena tembak, dan anak-anak itu di bagian kepala. Kami lihat itu waktu mereka dibawa keluar," ungkapnya.
Iqbal melanjutkan, setelah semua penumpang diturunkan, sopir dan satu pria langsung dibawa petugas, sementara lima orang lainnya langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama.
"Tapi ibu-ibu itu tidak bergerak lagi apa karena sudah meninggal dan atau pingsan saat dibawa ke Rumah sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau karena badannya penuh luka dan keluar dari badannya," ujarnya.
Purwanto (48), adik dari Surini, menuturkan bahwa Surini bersama anak-anaknya pamit kemarin pergi ke Muara Beliti untuk memberikan sumbangan. Dia kaget karena tiba-tiba dapat kabar bahwa saudaranya semua sudah berada di rumah sakit karena kecelakaan.
"Dapat kabar itu saya langsung ke sini. Saya kaget melihat ayuk saya sudah meninggal, sementara yang lainnya mengalami luka tembak," tuturnya.
"Saya tanya pada Diki, sopirnya, 'kenapa kamu ditembak?'. Diki bilang, 'kita dibilang nerobos'," tambahnya saat dijumpai di RS Siti Aisyah Lubuklinggau.
SUMBER
Quote:
Mobil Berisi Satu Keluarga Ditembaki, Kapolres Tak Bisa Dihubungi, Wakilnya Bungkam
Satu rombongan keluarga yang sedang melintas dengan mobil Honda City berwarna hitam ditembaki oleh oknum diduga polisi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Selasa (18/4/2017) sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurut saksi mata, mobil diduga sempat terlibat kejar-kejaran dengan anggota polisi. Mobil ini diduga ditembaki setelah menerobos razia yang digelar oleh sekitar jalan Lingkar Barat Kota Lubuklinggau.
Satu orang tewas atas nama Surini, sedangkan empat orang dewasa lainnya dan satu anak mengalami luka tembak, dan satu anak lainnya dalam keadaan selamat. Para korban sudah dibawa ke RS Siti Aisyah.
Namun, hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Polres setempat.
Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Ali Rojikin yang ditemui di RS Siti Aisyah enggan berkomentar. Dia hanya meminta awak media untuk mencari konfirmasi langsung dari Kapolres Lubuklinggau.
"Silakan tanyakan langsung dengan Kapolres ya. Nanti Kapolres yang akan menjawabnya," ujarnya, Selasa.
Sementara itu, Kapolres Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga diketahui sedang dalam perjalanan dari Palembang ke Lubuklinggau. Tak ada jawaban saat wartawan menghubungi nomornya sampai berita ini diturunkan.
Penembakan diduga terjadi setelah mobil yang membawa satu keluarga itu ngebut dan menerobos razia yang digelar polisi. Mobil tersebut pun disebut sempat terlibat kejar-kejaran dengan aparat kepolisian.
Salah satu keluarga korban, Purwanto (48), warga Desa Blitar, Kecamatan Sindang Beliti, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menuturkan, dia mendapatkan informasi melalui telepon bahwa keluarganya tersebut mengalami musibah di Lubuklinggau.
"Mereka berangkat pagi mungkin, ndak tau jam berapa. Dari Blitar mau undangan ke Muarabeliti," ujar Purwanto saat diwawancarai di RS Siti Aisyah Lubuklinggau.
Awalnya, dia menduga terjadi kecelakaan. Namun, dia kaget karena ternyata terjadi penembakan.
"Begitu saya sampai ke sini kok aneh. Saya tanya sopir, si Diki (sopir), dia masih sadar dan bilang 'saya ketembak, Pak Lik' (saya kena tembak paman). Katanya, 'saya tembus ini'. Saya tanya, 'kenapa bisa begini'. Dia bilang 'karena terobos'. Nah, saya enggak tahu nerobos apa. Apa razia atau lampu merah saya enggak tahu, informasinya batas itu saja," ujar Purwanto.
SUMBER
Satu rombongan keluarga yang sedang melintas dengan mobil Honda City berwarna hitam ditembaki oleh oknum diduga polisi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Selasa (18/4/2017) sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurut saksi mata, mobil diduga sempat terlibat kejar-kejaran dengan anggota polisi. Mobil ini diduga ditembaki setelah menerobos razia yang digelar oleh sekitar jalan Lingkar Barat Kota Lubuklinggau.
Satu orang tewas atas nama Surini, sedangkan empat orang dewasa lainnya dan satu anak mengalami luka tembak, dan satu anak lainnya dalam keadaan selamat. Para korban sudah dibawa ke RS Siti Aisyah.
Namun, hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Polres setempat.
Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Ali Rojikin yang ditemui di RS Siti Aisyah enggan berkomentar. Dia hanya meminta awak media untuk mencari konfirmasi langsung dari Kapolres Lubuklinggau.
"Silakan tanyakan langsung dengan Kapolres ya. Nanti Kapolres yang akan menjawabnya," ujarnya, Selasa.
Sementara itu, Kapolres Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga diketahui sedang dalam perjalanan dari Palembang ke Lubuklinggau. Tak ada jawaban saat wartawan menghubungi nomornya sampai berita ini diturunkan.
Penembakan diduga terjadi setelah mobil yang membawa satu keluarga itu ngebut dan menerobos razia yang digelar polisi. Mobil tersebut pun disebut sempat terlibat kejar-kejaran dengan aparat kepolisian.
Salah satu keluarga korban, Purwanto (48), warga Desa Blitar, Kecamatan Sindang Beliti, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menuturkan, dia mendapatkan informasi melalui telepon bahwa keluarganya tersebut mengalami musibah di Lubuklinggau.
"Mereka berangkat pagi mungkin, ndak tau jam berapa. Dari Blitar mau undangan ke Muarabeliti," ujar Purwanto saat diwawancarai di RS Siti Aisyah Lubuklinggau.
Awalnya, dia menduga terjadi kecelakaan. Namun, dia kaget karena ternyata terjadi penembakan.
"Begitu saya sampai ke sini kok aneh. Saya tanya sopir, si Diki (sopir), dia masih sadar dan bilang 'saya ketembak, Pak Lik' (saya kena tembak paman). Katanya, 'saya tembus ini'. Saya tanya, 'kenapa bisa begini'. Dia bilang 'karena terobos'. Nah, saya enggak tahu nerobos apa. Apa razia atau lampu merah saya enggak tahu, informasinya batas itu saja," ujar Purwanto.
SUMBER
Diubah oleh kardustuhan 19-04-2017 08:41
0
3.1K
Kutip
5
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan