- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prabowo: Hanya Kecurangan Besar yang Bisa Kalahkan Anies-Sandi


TS
mufidfathul
Prabowo: Hanya Kecurangan Besar yang Bisa Kalahkan Anies-Sandi
Quote:

Jakarta - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto optimistis pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menang dalam pencoblosan Pilgub DKI putaran kedua. Menurutnya, hanya kecurangan besar yang bisa mengalahkan Anies-Sandi.
"Kami sangat optimistis, hanya kecurangan besar yang bisa mengalahkan Anies-Sandi jadi Gubernur DKI," kata Prabowo di Restoran Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017).
Dia juga menyoroti maraknya pembagian sembako menjelang pencoblosan. Prabowo mengaku sangat prihatin karena hal itu akhir-akhir ini begitu masif terjadi.
"Kita benar-benar prihatin dengan pelanggaran-pelanggaran sistematik. Pembagian sembako yang sudah sangat-sangat masif," ungkapnya.
Namun, menurutnya, saat ini rakyat tidak lagi bisa dipengaruhi oleh pembagian-pembagian sembako tersebut. "Kami juga yakin bahwa rakyat Jakarta dan Indonesia tidak bodoh, dan kami yakin mereka tidak terpengaruh," ucap Prabowo.
Spoiler for sumber:
Quote:
Hanya kecurangan yang bisa kalahkan Anies
Saya melihat memang ada yang salah dari komunikasi prabowo dan Anies Baswedan dalam orasi dan kalimat-kalimat debatnya. Anies kerap menyinggung soal antisipasi kecurangan, jangan ada kecurangan dan bahasan tentang kecurangan-kecurangan lainnya. Bahkan dalam suatu kesempatan begitu provokatif mengatakan ini:
“Antisipasi kecurangan, yang bisa menghentikan kita hanya kecurangan. Jaga TPS hingga tutup, jangan ditinggalkan. Kawal terus, jangan izinkan orang-orang tak dikenal untuk membanjiri TPS,” kata Anies dalam kampanye akbar di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, 29 Januari 2017.
Tipe komunikasi Anies ini merupakan seruan politik yang disampaikan terus menerus, sampai pada akhirnya seseorang bisa berekspresi secara negatif jika tidak sesuai kenyataan. Jadi ketika besok lusa hasilnya menyatakan bahwa Ahok menang telak, maka secara otomatis para pendukung Anies merasa mereka sudah dicurangi. Sebab apa? Sebab seruan politik dan doktrin yang terus menerus disampaikan sudah mengakar di kepala mereka. Perhatikan baik-baik pernyataan Anies, “yang bisa menghentikan kita hanya kecurangan.” Bahaya sekali doktrin seperti itu.
Anies dan Rizieq satu suara
Kalau kita mendengar Rizieq dan Anies satu suara dalam pernyataan terkait politik serta Pilkada DKI, sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Biasa saja. Toh mereka memang satu kelompok. Tapi menjadi tidak biasa ketika intimidasi serta provokasinya juga sama.
Kita bisa sedikit tutup telinga ketika Rizieq berorasi bunuh dan gantung Ahok. Kita bisa sedikit pura-pura tidak mendengar ketika Rizieq mengatakan istana dajjal, iblis, setan dan biadab. Kita bisa sedikit memaklumi ketika Rizieq mengancam revolusi. Sebab apa? Sebab begitulah Rizieq. Semua caci maki, hinaan serta ancaman yang sangat tidak manusiawi, pernah dilontarkannya. Tidak perlu heran.
Tapi kita merasa miris karena kemudian Anies dan Rizieq satu suara soal doktrin “hanya kecurangan yang bisa mengalahkan kita.” Beberapa waktu lalu muncul video Rizieq yang memprovokasi warga Surabaya dengan kalimat yang sama. Bahkan mengklaim bisa menang 80 persen.
“Calon Gubernur muslim kalau tidak dicurangi akan menang 80 persen di Jakarta. Calon Gubernur muslim di Jakarta saat ini tidak bisa dikalahkan kecuali dengan kecurangan saudara,” kata Rizieq.
Rizieq juga mengatakan untuk mensukseskan hal tersebut, akan mengajak laskar, jawara dan orang Madura untuk menjaga Jakarta. Dan seperti biasa, setiap orasi provokatifnya diakhiri dengan pertanyaan menggebu “siap jaga Jakarta? Siap jaga Jakarta? Takbeer!!”
“Kalau kita diumumkan menang dalam quick count, dalam waktu tiga jam kemudian tiba-tiba preman mereka, mafia mereka menyerbu kantor kecamatan atau kantor kelurahan untuk membakar barang bukti kemenangan calon kita, kita akan hadapi mereka! kalau gitu tolong, anda bisa datang silahkan datang yang punya nyali. Yang nggak punya nyali jangan. Dan kalau mau datang tulis wasiat buat keluarga,” lanjut Rizieq.
Seruan politik, dibalik daster putih dan modus ceramah agama yang dilakukan Rizieq begitu mengerikan. Dan yang membuat kita miris adalah, kita tidak bisa secara penuh menyalahkan Rizieq. Sebab Anies pernah mengatakan hal yang sama persis dengan itu, hanya kecurangan yang bisa mengalahkan Anies Sandi. Jadi kita tidak bisa menilai Rizieq sebagai seorang provokator yang pernah mengancam untuk membunuh Ahok. Kita melihat seorang Rizieq dan Anies adalah dua orang yang memiliki pemikiran sama, bahwa mereka tidak bisa dikalahkan. Pernyataan ini begitu provokatif, sehingga bisa menimbulkan kerusuhan atas ekspresi ketidak puasan para pandukungnya jika nantinya mereka kalah.
Bagaimanapun kita tidak menginginkan adanya kerusuhan hanya gara-gara Pilkada. Kita ingin damai dan menjalaninya dengan biasa saja. Pilkada DKI ini hanya sebatas memilih Gubernur. Tidak perlu ada seruan jihad atau siap mati, sampai harus bikin surat wasiat. Tidak perlu ada warga luar daerah yang datang ke Jakarta untuk melakukan pengamanan, sebab kita sudah punya KPU, Bawaslu, Polri dan TNI.Akan tetapi, jika nantinya memang ada kerusuhan, bahkan ada yang mati karena mendukung Anies, atau ada yang ingin mati syahid untuk mendukung Anies, maka kita semua harus mengingat ajakan serta seruan Rizieq yang mengajak orang ke Jakarta dan menulis wasiat untuk keluarga.
Terakhir, semua kita tidak perlu takut dengan ancaman-ancaman mengerikan dari kubu Anies Sandi. Tidak perlu takut dengan ancaman jenazah tidak dimandikan dan dishalatkan. Tidak perlu takut dengan akan masuk neraka jika pilih Ahok, toh surga itu milik Allah, bukan milik Anies atau FPI. Tidak perlu takut dengan seruan akan ada kelompok bernyali siap mati, sebab kita punya Polri dan TNI yang siap menjaga dan tak akan pernah gentar melawan perusuh serta teroris.
Spoiler for plus:
Prabowo dan koalisi yang kebelet
Melihat alur yang jauh lebih keras dan kotor dibanding Pilpres 2014, sampai jenazah pun dijadikan alat politik, sepertinya ambisi Prabowo untuk menjadi Presiden Indonesia masih sangat-sangat tinggi. “kalau kalian ingin saya jadi Presiden 2019, Anies Sandi Gubernur DKI, betul?” begitu kata Prabowo beberapa waktu lalu.
Sehingga untuk mendukung ambisi tersebut, Prabowo belajar dari kegagalan pidato serta sujud syukur tahun 2014 yang baru dilakukan setelah pencoblosan, kini Prabowo berpidato ‘sujud syukur’ mengklaim kemenangan sebelum pencoblosan. Luar biasa.
Jika pada 2014 lalu Prabowo belum sempat membahas tim transisi, sekarang ini bahkan belum hari pencoblosan pun Prabowo sudah meminta Anies Sandi untuk membentuk tim transisi. Gila! Benar-benar kebelet.
Komponen propaganda yang sangat sempurna
Jika melihat rilis lembaga survey yang memenangkan Anies Sandi dan terus diulang-ulang oleh teve anu dan one, mendengar klaim Rizieq dan Anies, mendengar pidato ‘sujud syukur’ Prabowo, ini semua benar-benar merupakan propaganda yang sangat sempurna. Lembaga survey, media dan tokoh sudah sama-sama mengklaim kemenangan. Semua dikondisikan dengan begitu rapi.
Sehingga kalau hari ini Anies kalah, nantinya mereka bisa bilang telah dicurangi secara terstruktur, sistematis dan massif. Lanjut menggugat ke MK, bawa barang bukti seratus kontener seperti Pilpres 2014 lalu.
Tamasya Almaidah sebagai intimidasi
Sebetulnya saya heran dengan muslim Waktu Indonesia Bagian Bumi Datar (WIB.BD). Almaidah dijadikan nama sabun, roti, sampai tamasya, mereka bangga dan senang luar biasa. Padahal mereka dulunya protes dan menyebut Ahok menista agama karena menyindir dengan pembuatan nama wifi Almaidah.
Tapi ya sudahlah. Mereka ini percaya bahwa bumi itu datar, sementara saya percaya bahwa bumi itu bulat. Jadi mungkin memang ada perbedaaan yang sangat fundamental di situ.
Masalahnya adalah, tamasya almaidah yang merupakan nama lain dari mobilisasi massa, sama seperti aksi bela Islam padahal aslinya ya demo biasa saja, merupakan bagian yang juga tak terpisahkan dari kelompok Anies Sandi dan Prabowo.
Kehadiran alumni kelompok pecinta nomer togel 411, 212 dan 313 merupakan sebuah intimidasi yang sangat nyata kepada seluruh rakyat Jakarta tanpa terkecuali. Sebab dulu mereka sudah pernah berhasil membuat kerusuhan hingga malam hari dan nyaris mengantarkan negera ini di pintu kegelapan seperti yang terjadi pada 98.
Jika pada 2014 lalu kelompok Prabowo hanya mampu protes ke MK lalu mengancam pemakzulan Jokowi, saat ini mereka benar-benar siapkan penolakan sebelum pencoblosan. Yang kalau mereka kalah, maka langsung bisa berekspresi sebab semuanya sudah ada di lapangan. Lagi-lagi satu langkah lebih maju.
Namun beruntung berkat kecerdikan Presiden Jokowi, Tito karnavian, Panglima Gatot dan ulama NU, diturunkanlah tamasya Banser NU, tamasya TNI dan tamasya Polri. Pesannya jelas sekali, NKRI harga mati! Yang mau khilafah ke negeri onta saja!
Sehingga melihat respon pemerintah yang sangat brilian, si tua Rais mantan ketum Partai Ajaib Nasional itu hanya bisa berseloroh “dulu Pak Karno dan Pak Harto belum pernah terang-terangan melibatkan TNI, tapi yang satu ini, luar biasa.”
Saya jadi ingat kata teman, sekali Belanda tetap Belanda. Sekali tokoh tukang onar ya tetap sampai mati jadi tukang onar. Si tua Rais tersebut sepertinya kecewa karena strategi kerusuhan yang dirancangnya kini dimentahkan oleh pemerintah. Sekarang yang tersisa hanyalah sedikit provokasi tidak penting, seperti cokelat di atas tumpukan lauk nasi padang, nggak penting!
TNI, Polri dan Banser NU memang harus bergerak bersama menjaga NKRI dari kelompok radikal yang berkoalisi dengan kelompok kebelet berkuasa. Sudah benar. Kita tidak mau kecolongan seperti aksi 411 yang hanya mengandalkan Polri. Kini TNI, Polri dan NU sudah bersatu menjaga Indonesia. R.I.P khilafah cingkrang!
Terakhir, mari terus pantau dan lawan setiap detail propaganda yang mereka lancarkan. Karena meskipun pidato ‘sujud syukur’ serta aksi negatif yang terstruktur sistematis dan massif sudah mereka siapkan serta lancarkan lebih awal, bisa jadi siang atau sore nanti mereka akan tetap mengulang quick count terbalik dan sujud syukur tertukar episode dua.
Kepada Polri, TNI dan Banser NU selamat bertugas mengamankan Jakarta. Tetap waspada, sebab kaum bumi datar sudah keluar banyak uang untuk bayar logistik tamasya almaidah.(Seword)
Diubah oleh mufidfathul 19-04-2017 11:36
0
6.2K
Kutip
107
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan