Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gerobaknikungAvatar border
TS
gerobaknikung
Yuk Pahami Metode Survei Dalam Pemilu
Samlikum Agan dan Sista!!

emoticon-Toastemoticon-Toast emoticon-Toast

Di bulan bulan ini seluruh warga baik anak-anak, dewasa sampai yang tua renta heboh dan hot memperhatikan politik. Kok bisa gitu? Ya! Karena besok khususnya warga Jakarta akan melakukan putaran ke dua Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) / Pemilihan Gubernur (Pilgub). Udah tau kan siapa aja siapa aja Calonnya? Ya! Ahok - DJarot (No 2) | Anies Sandi (No 3)..

Ketika nonton televisi, baca koran dan dengar radio akhir-akhir ini pun sering banget kan tahu bahwa banyak sekali survei. Entah survei dari si A, B, C sampai Z. Tapi apakah kita tahu kalau survei itu bukan sekedar survei, bukan sekedar angka yang kita lihat di mana yang lebih besar itu lah yang menang atau bagus. Tiap survey ada metode dan ada cara khas untuk mengetahui secara keseluruhan arti dari angka-angka survey yang kita lihat. Yuk kita simak, biar makin ngerti tentang survei. Agar tak keliru membaca hasil survei elektabilitas dalam Pilkada DKI, pahami apa itu margin of error dan metode sampling.

emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2 emoticon-Shakehand2

Sudah banyak lembaga survei yang mengumumkan tingkat elektabilitas atau kedipilihan kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta menjelang pencoblosan putaran 2 Pilgub DKI. Salah satu yang menonjol dari rilis-rilis itu adalah selisih yang tipis di antara kedua pasangan. Namun, kegagalan atau mungkin ketidakpedulian, bahkan kesengajaan, dalam melihat angka margin of error membuat cara membaca hasil-hasil survei itu pun menjadi keliru.

Misalnya, Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menyebut kedipilihan Anies-Sandi mencapai 47,9% sedangkan Ahok-Djarot 46,9%. Margin of error sebesar 4,7% dan responden yang belum menentukan pilihan mencapai 5,2%. Sedangkan survei Indikator Politik menyebutkan tingkat kedipilihan Anies-Sandi mencapai 48,2 persen, sementara Ahok (Basuki)-Djarot sekitar 47,7 persen. Margin of error sebesar 4,5% dan responden yang belum menentukan pilihan mencapai 4,4%.

Menariknya, hasil survei tersebut kerap dijadikan alat kampanye untuk menunjukkan pemenang Pilgub DKI. Untuk menguatkan keabsahan informasi yang dibagikan, dikutiplah angka MoE dan metode pengambilan sampel. Namun, bukan menguatkan validitas data, kutipan ini malah memberi pengertian yang salah.

Banyak orang, termasuk media, yang kemudian menganggap Anies-Sandi menang atau unggul dari Ahok-Djarot. Padahal, selisih persentase kedipilihan antara dua paslon (jika merujuk SMRC dan Indikator Politik) masih dalam margin of error dan bahkan masih lebih kecil dibandingkan persentase responden yang mengaku belum menentukan pilihan. Bahkan Denny J.A., yang notabene juga memiliki lembaga survei sendiri, ikut-ikutan menggunakan istilah "lembaga survei menangkan Anies-Sandi" dengan memasukkan hasil survei SMRC dan Indikator.


Memahami Margin of Error Pada Survei

Spoiler for Memahami Margin of Error Pada Survei:

Metode Pengambilan Sampel

Spoiler for Metode Pengambilan Sampel:

Beberapa Pelajaran dari Survei Pilkada DKI

Spoiler for Beberapa Pelajaran dari Survei Pilkada DKI:

SUMUR

Semoga setelah membaca ini pengetahuan tentang survei jadi lebih baik, yang pastinya kita bisa mulai membedakan mana survei bodong (survei asal asalan) dan mana survei yang valid informatif bertanggung jawab.
emoticon-2 Jempolemoticon-2 Jempol emoticon-2 Jempol
Khusus warga DKI Jakarta jangan lupa untuk nyoblos ya besok, siapapun pilihannya bebas yang penting jangan golput!!


Yuk Pahami Metode Survei Dalam Pemilu
Diubah oleh gerobaknikung 24-04-2017 17:46
0
2.5K
18
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan