Ilustrasi wahana hiburan Disneyland
Wahana hiburan bertema Disney, Disneyland, dikabarkan akan membangun cabang teranyarnya di Indonesia, tepatnya di Boyolali, Jawa Tengah.

Pembangunan akan dilakukan di atas lahan seluas 100 hektare dengan nilai investasi hingga Rp6 triliun dan dimulai pada September 2017, dan ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun.

Terdengar magis memang. Apalagi dari sekian banyak daerah di Nusantara, Boyolali--kabupaten seluas 1.015 kilometer persegi dekat kaki gunung teraktif di Indonesia, Merapi--dipilih menjadi lokasi bagi wahana impian itu.

Selain itu, jika benar terwujud, maka Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara dan keempat di Asia (setelah Jepang, Hong Kong, dan Tiongkok) yang memiliki wahana hiburan dengan konsep bisnis waralaba ini.

Sang Bupati Boyolali, Seno Samodro, seperti yang dikutip oleh banyak media, mengatakan rencana pembangunan ini diyakini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik dalam dan luar negeri.

Istana Negara pun menyambut baik rencana ini. Sekretaris Kabinet Pramono Anung berkomentar, jika benar Disneyland jadi dibangun, maka akan memberikan dampak positif bagi ekonomi, tak hanya Boyolali, melainkan juga daerah sekitarnya.

Keriuhan atas rencana ini pun ramai di media sosial. Banyak netizen yang tak sabar menantikan rencana ini benar terlaksana.

Namun sayang, rencana pembangunan Disneyland ini baru sebatas impian.

Walt Disney, perusahaan pemegang lisensi Disneyland di seluruh dunia, terpaksa mematahkan hati sebagian masyarakat Indonesia dengan mengatakan bahwa rencana pembangunan ini hanyalah kabar bohong semata.

Perwakilan Walt Disney Asia Tenggara bahkan dengan tegas menyebut bahwa saat ini perusahaannya belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi di Indonesia, meski Indonesia disebutnya sebagai pasar prioritas bagi perusahaan yang terkenal dengan karakter Mickey Mouse-nya ini.

Tak lama setelah pernyataan Walt Disney beredar, Bupati Boyolali turut meluruskan kabar yang kadung ramai ini. Melalui Liputan6.com, Seno tak membatalkan perkataannya yang menyebut adanya pembangunan wahana hiburan. Namun, wahana yang dimaksud bukanlah Disneyland.

"Nanti namanya bukan Disneyland. Entah nanti namanya Taman Seloso Kliwon atau apalah, kita tunggu saja," ujar Seno, Senin (18/4/2017) malam.

Seno meyakinkan bahwa rencana pembangunan wahana hiburan ini sudah hampir pasti. Sebab, investor yang terdiri dari beberapa negara seperti Finlandia, Selandia Baru, Malaysia, dan Singapura, sudah meneken nota kesepahaman pembangunan yang dimaksud.

Wahana hiburan ini pun diklaim akan lebih megah dibandingkan dengan Disneyland. Sebab para investor tadi akan mengadopsi beberapa wahana hiburan dari Disneyland, Universal Studio, Paramount, Warner Bros, dan lainnya.

Seno memang acapkali menjanjikan kemudahan kepada investor yang ingin berinvestasi di Boyolali. Seno mengaku akan mempercepat proses perizinan investasi menjadi paling lama tiga jam.

Dalam rencananya, Seno juga tengah menyiapkan kereta gantung dengan biaya sekitar Rp120 miliar, sebagai bukti keseriusannya mengembangkan potensi pariwisata daerahnya itu. Proyek investasi senilai Rp16 triliun diklaim baru saja ditandatanganinya pada bulan lalu.

Dua tahun terakhir, tren penanaman modal asing (PMA) di Boyolali mencatatkan peningkatan. Pada 2015 dan 2016, nilai investasi PMA yang masuk mencapai Rp117 miliar dan Rp300 miliar. Sementara itu, nilai PMDN pada 2015 dan 2016 masing-masing mencapai Rp1,09 triliun dan Rp693,63 miliar.

Bersaing dengan duet Hary Tanoe-Donald Trump

Rencana pembangunan wahana hiburan di Boyolali ini agaknya akan menghadapi pesaing yang tak biasa. Pasalnya, dalam waktu dekat, Lido melalui Grup MNC juga akan melakukan pembangunan wahana hiburan dengan menggandeng perusahaan milik Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump.

Korporasi milik Hary Tanoesoedibjo melalui MNC Land ini sedang mengembangkan MNC Lido City, sebagai destinasi liburan dan gaya hidup terintegrasi dengan luas 3.000 hektare.

Taman hiburan yang akan dibangun Grup MNC di Lido, Bogor, adalah wahana hiburan bertaraf internasional yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2019. Namun, taman hiburan tersebut tidak terkait dengan Walt Disney, seperti Disneyland California, Disneyland Paris, Disneyland Hong Kong, Disney Resort Tokyo, dan Disney Resort Shanghai.

Pembangunan di Lido itu diklaim akan menghadirkan wahana hiburan kelas dunia pertama di Indonesia. Proyek Lido ini juga akan menyediakan resor premium dan lapangan golf dengan ciri khas Trump Hotels yang pertama di Asia.

Dilansir Bisnis Indonesia, pembangunan akan dilakukan secara bertahap dilakukan oleh MNC Land dengan menggandeng sejumlah mitra. Investasi fase pertama sekitar US$1 miliar, termasuk infrastruktur untuk 800 hektare dari 3.000 hektare.

Beberapa investor yang telah meneken nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) adalah Korea Agency for Infrastructure Technology Advancement, Korea Land & Housing, dan The Trump Organization.

Pembangunan tahap pertama, khusus taman hiburan, Grup MNC menggandeng perusahaan asal Tiongkok sebagai kontraktor dan pengelola. Proyek konstruksi ini diproyeksi menelan dana US$500 juta setara dengan Rp6,6 triliun.

Kebutuhan dana akan dicukupi dari Chinese Export and Credit Insurance Corporation hingga 85 persen atau setara dengan US$425 juta, dengan skema pembiayaan hingga 15 tahun.

Sisa kebutuhan dana sebesar US$75 juta akan dirogoh dari kas internal. Kebutuhan dana itu tidak termasuk untuk pengadaan lahan dan infrastruktur pendukung lainnya.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...nd-di-boyolali

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Waspada jasa penukaran valuta asing tak berizin

- Ekspor impor Indonesia masih bergantung pada Tiongkok

- Pilkada DKI, hasutan kekerasan seksual, dan tragedi Mei 98