Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Badan Koordinasi Mubalig se-Indonesia Dedy Ismatullah mengkritik metode dakwah di Indonesia yang berkembang saat ini.
"Dakwah itu harus menjadi tuntunan, bukan tontonan. Hari ini dakwah itu menjadi tontonan. Enggak ada bedanya dengan sinetron," ujar Dedy di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/4/2017).
Selain mesti menjadi tuntunan, dakwah juga harus bersifat bijaksana.
"Perlu diletakan dengan baik bahwa Islam itu rahmatan lil 'alamin, memberikan manfaat kepada seluruh umat beragama di dunia dan seluruh bangsa," ujar Dedy.
Kritik itu sejalan dengan solusi yang tengah dilaksanakan Badan Koordinasi Mubalig se-Indonesia. Saat ini, pihaknya tengah melakukan pendidikan dan pelatihan dai dan ulama. Dedy mengatakan, pihaknya akan mencetak sejuta dai bela negara.
"Kami sampaikan kepada Bapak Presiden, kedatangan kami ini dalam rangka mempersiapkan dai bela negara. Kami akan mencetak sejuta dai bela negara," ujar Dedy.
Salah satu alasan mengapa ada program itu, para mubalig di Indonesia merasa dakwah bukan lagi bersifat pemersatu, melainkan cenderung memecah belah.
"Persatuan itu harus diperjuangkan. Tidak terjadi begitu saja. Ini tentang persatuan," ujar Dedy.
http://nasional.kompas.com/read/2017...engan.sinetron
masak lu kate bibib bersinetron..
