
Rumah yang dijadikan sebagai gudang sembako oleh tim pemenangan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki-Djarot di kompleks DPR RI D4/323, Kalibata, Jakarta Selatan, 17 April 2017. TEMPO/Irsyan

Tim pemenangan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki-Djarot berada di sebuah rumah yang dijadikan sebagai gudang sembako di kompleks DPR RI D4/323, 17 April 2017. TEMPO/Irsyan

Rumah yang dijadikan sebagai gudang sembako oleh tim pemenangan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki-Djarot di kompleks DPR RI D4/323, Kalibata, Jakarta Selatan, 17 April 2017. TEMPO/Irsyan

Rumah yang dijadikan sebagai gudang sembako oleh tim pemenangan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki-Djarot di kompleks DPR RI D4/323, Kalibata, Jakarta Selatan, 17 April 2017. TEMPO/Irsyan

Tim pemenangan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki-Djarot berada di sebuah rumah yang dijadikan sebagai gudang sembako di kompleks DPR RI D4/323, 17 April 2017. TEMPO/Irsyan
sumber
Quote:
Ini Rumah di Kompleks DPR yang Diduga Jadi Gudang Sembako Pilkada
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video berisi tayangan rumah yang diduga berada di kompleks DPR RI Kalibata menjadi tempat penyimpanan sembako, viral di media sosial. Deretan truk-truk yang diduga berisi sembako untuk dibagikan ke warga Jakarta juga terlihat dalam tayangan tersebut.
Tempo menelusuri rumah yang terekam dalam video itu. Setelah berhasil masuk ke kompleks perumahan anggota DPR, Tempo menuju rumah dengan nomor yang sempat terlihat di video itu yaitu di Blok D IV-323.
Rumah itu tampak lengang. Terlihat mobil operasional Badan Penanggulangan Bencana PDIP terparkir di depan rumah itu. Di depan rumah tersebut berdiri dua tiang bendera. Masing-masing berkibar bendera merah putih dan bendera merah bergambar Banteng Moncong Putih.
Pintu bagian depan rumah tampak terbuka saat Tempo tiba di sana. Hampir 10 menit, Tempo mengucapkan salam di depan rumah namun tak ada jawaban. Seorang tetangga mengarahkan Tempo untuk ke pintu belakang. Benar saja ada 3 orang yang berada di teras belakang.
Tempo kemudian ditemui seorang pria yang mengaku kader PDIP dari Banyumas, Jawa Tengah bernama Teguh. Dia bertanggung jawab menjaga rumah yang jadi gudang sembako itu.
Menurut Teguh, ada enam orang yang menjadi pengurus rumah tersebut. Dua perempuan menjadi juru masak dan 4 pria mengurus rumah tersebut yang terdiri dari 2 orang anggota Baguna DKI Jakarta dan 2 dari Jawa Tengah. "Saya berasal dari Jawa Tengah," kata Teguh.
Tempo melihat tumpukan sembako yang ada di rumah tersebut mulai dari mie instan, beras, dan gula. Pengurus rumah yang lain buru-buru menutup gorden pintu belakang rumah sehingga pemandangan tumpukan sembako tadi langsung tak terlihat.
Saat ditanya mengenai distribusi sembako itu, Teguh meminta Tempo untuk menghubungi seseorang bernama Gunawan Tri Rahmadi. "Langsung saja hubungi koordinator pengelolaan sembako. Gunawan itu juga dari Jawa Tengah, pengurus DPD PDIP," katanya.
Saat ditanya tentang pemilik rumah dinas tersebut, Teguh mengatakan tak mengetahuinya. "Kalau tidak salah anggota DPR PDIP berasal dari dapil Jawa Tengah atau Jawa Timur," kata Teguh.
Tempo kemudian mengontak Gunawan Tri Rahmadi lewat telepon, namun hingga berita ini diturunkan tidak ada yang mengangkat. Pesan WhatsApp pun belum dibalas.
sumber
pilkada dki jadi seperti ini, padahal dki sebagai ibukota bakal jadi contoh ke seleuruh daerah. kalau politik uang, apalagi di masa tenang pilkada marak, bisa jadi inspirasi untuk peserta pilkada daerah lain untuk melakukan hal serupa
apalagi sampai menyimpannya di rumah fasilitas negara
