- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Tanggapan Djarot Soal Pembagian Sembako di Kalibata City


TS
mufidfathul
Ini Tanggapan Djarot Soal Pembagian Sembako di Kalibata City
Quote:

Jakarta - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Selatan pada Minggu pagi tadi membubarkan aksi pembagian sembako oleh sekelompok orang yang mengenakan kemeja kotak-kotak di Kalibata City, Jakarta Selatan. Apa tanggapan wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengenai pembagian sembako itu?
"Nggak tahu saya, nggak tahu, nggak ngurus," ujar Djarot di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/4/2017).
Saat ditanyai lebih jauh, Djarot mengaku tidak mengetahui peristiwa tersebut. Cawagub petahana ini menyuruh menanyakan ke pihak yang membagikan sembako.
"Nggak ngerti saya, tanyakan pada yang bikin itu, saya nggak mengerti ya," jelas Djarot.
Jika ditanya apakah hal tersebut merupakan kampanye hitam, ia tidak mau berkomentar lebih lanjut dan tetap konsisten dengan jawaban 'tidak tahu'.
Sebelumnya diberitakan, tadi pagi sekitar pukul 08.30 WIB di kawasan Kalibata City terjadi pembubaran aksi pembagian sembako yang dilakukan oleh sekelompok orang mengenakan kemeja kotak-kotak. Ketua Panwaslu Jakarta Selatan, Ahmad Ari membenarkan adanya kejadian tersebut. Sembako itu berisi beras, minyak goreng, dan gula.
Akibat kejadian tersebut, Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) telah melaporkan dugaan pelanggaran tersebut ke Bawaslu DKI Jakarta tadi siang
Spoiler for reference:
Tambahan:
Quote:
Tim Ahok-Djarot: Bazar Sembako Dilakukan Oknum Pakai Baju Kotak-kotak
Sejak kemarin kubu Anies terus membagikan foto-foto terkait pembagian sembako oleh kubu Ahok. Pasukan kremi-nya seperti sudah diarahkan untuk terus membesar-besarkan masalah ini dan didukung oleh media-media mereka juga pernyataan-pernyataan Bawaslu.
Banyak sekali foto-foto yang tersebar membuat ‘bagi-bagi’ sembako ini terjadi dalam satu hari saja dengan jumlah pembagian yang banyak sekali. Cara seperti ini membuat orang menerima informasi dengan masif sehingga kebingungan dan menerima saja faktanya. Tujuannya menjatuhkan kredibilitas Ahok sebagai pejabat yang bersih, padahal bisa jadi yang membagikan itu adalah pendukung Ahok dan diluar kontrol kubu Ahok, ya miriplah dengan pengakuan soal pemasangan spanduk-spanduk provokatif itu.
Ok, kita mulai dengan kesaksian, saya ambil dari sebuah berita.
Sebelumnya, Panitia Pengawas Pemilu Jakarta Selatan berhasil menggagalkan pembagian paket sembako oleh sekelompok orang yang menggunakan baju kemeja kotak-kotak, di Blok Borneo Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Sabtu, 15 April 2017.
informasi itu berawal dari pengawas TPS di Kalibata City yang memergoki peristiwa tersebut. Jam 20.30 WIB itu ada penurunan karung-karung putih. Pengawas TPS lantas melakukan pemantauan. Ternyata dikeluarkan sembako. Setelah menurunkan sembako, orang-orang itu memakai kemeja kotak-kotak.
“Sebelumnya mereka pakai baju kaus biasa. Tetapi ketika karung sudah di area Borneo situ baru kemudian pake baju kotak-kotak. Ada sekitar 10 karung (berisi paket sembako). Baru kemudian membagikan,” ujarnya.
Kesaksiannya terjadi pada tanggal 15 April jika benar kejadiannya tanggal segitu maka ini sehari sebelum memasuki masa tenang, meski demikian tetap berpotensi melanggar peraturan. Harap diingat, saksi berkata “karung putih”. Bukan plastik merah seperti yang tersebar di media sosial, tapi bisa jadi plastik putih. Menarik kenapa orang-orang disana baru memakai baju kotak-kotak ketika akan membagikan?.
Kita amati sedikit foto tersebut, ada yang aneh nampaknya.

Karung putihnya ada, artinya cocok dengan kesaksian dari berita. Tapi yang aneh adalah, apa yang menarik dengan membongkar isi karung tersebut hingga harus ada 3 orang yang mengambil gambar kejadian tersebut? Dan kenapa foto-foto ini beredar justru di kubu mereka? Aneh bukan?
Kan cuman lagi bongkar-bongkar karung aja kok sampai ada 3 orang yang foto termasuk pengambil gambar ini. Dan kenapa hanya yang bongkar karung yang pakai baju kotak-kotak? Ini seperti sedang action, di setting sedemikian rupa supaya terlihat yang kotak-kotak sedang bongkar plastik isinya katanya sembako.
Perhatikan juga kantong plastik hitam yang ada di meja. Jumlahnya ada sekitar 5-6 kantong, kira-kira sama dengan jumlah orang yang ada dalam foto tersebut.
Yak, mulai…action! Semua pakai baju kotak-kotaknya lalu foto.

Sebenarnya pembagian sembako ini juga dilakukan oleh pendukung Anies, entah siapa yang melakukannya mungkin bukan tim pemenangannya.

Kok ada kantong plastik item yah? Mirip tuh….kira-kira apa yah? Tanggalnya juga 13-15 April nih dan harga paketnya murah amat yah, cuman Rp. 3000/paket.
Seperti yang diberitakan oleh timses Ahok-Djarot, seragam kotak-kotak jangan langsung diasosiasikan dengan mereka, karena kejadiannya bisa aja seperti ini
Baju kotak-kotak itu bisa dibeli dimana saja, siapa saja bisa memakainya gak usah kemeja kotak-kotak seperti itu. Mungkin pernah denger polisi bohongan, orang yang pakai seragam polisi lalu pura-pura jadi polisi? Itu polisi loh, apalagi cuman baju kotak-kotak.
Berikut berita terkait
Anggota tim advokasi pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat, Ronny Talapessy, mengatakan, bazar sembako murah yang dilaporkan tim pemenangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno bukan dilakukan oleh tim pemenangan mereka.
Ronny mengatakan, bazar sembako tersebut dilakukan oleh oknum di luar tim pemenangan Ahok- Djarot.
“Itu oknum yang menggunakan baju kotak-kotak yang sengaja mencoba untuk mengatasnamakan tim pemenangan,” ujar Ronny di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Sunter Agung, Minggu (16/4/2017) malam.
Ronny mengatakan, tim pemenangan Ahok- Djarot tidak pernah mengadakan bazar murah yang mengarah pada politik uang.
Mereka bahkan akan melaporkan oknum-oknum tersebut ke Bawaslu DKI Jakarta.
“Tidak ada seperti itu dari kebijakan tim nomor dua mengenai bagi-bagi sembako,” kata dia.
Menurut Ronny, tim pemenangan Ahok- Djarot sudah mengecek hingga ke akar rumput mengenai bazar sembako murah tersebut.
Dia menyebut bazar murah tersebut sebagai bentuk kampanye hitam.
“Kami sudah cek. Ini fitnah, ini hoax, merupakan kampanye hitam juga,” ucap Ronny.
Pada Minggu siang, tim Anies-Sandi melaporkan tim Ahok- Djarot ke Bawaslu DKI Jakarta karena diduga melakukan politik uang dengan menggelar bazar sembako di beberapa titik.
Bazar sembako tersebut dijual dengan harga miring, yakni dari Rp 50.000 menjadi hanya Rp 5.000.
Tim Anies-Sandi menyebut bazar sembako murah tersebut digelar secara masif, khususnya di wilayah Jakarta Timur yang menjadi basis suara pemilih Anies-Sandi.
THE ART OF WAR..





Diubah oleh mufidfathul 17-04-2017 10:24
0
3.2K
Kutip
32
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan