halo gan, makasih udah rela ngeklik thread hina ane
dari sekian banyak dota player di sini, ada nggak yang sering kena masalah gara2 kelamaan maen dota? misalnya kayak putus dari pacar atau dimarahin nyokap. ada? nah, mungkin informasi ini bisa berguna. ane nggak janji sih, tapi apa yang mau ane sampein mungkin bisa jadi alternatif alesan untuk main dota berjam2
informasi kayak apa emang?
ya baca dulu lah gan
Quote:
Belom lama ini, ane menulis artikel berjudul 9 Keterampilan Hidup yang Nggak Sengaja Kita Pelajari Gara-Gara Dota 2. Di situ disebutkan bahwa agan berpotensi belajar beberapa keterampilan penting gara-gara main Dota. Tapi, kalau boleh ngaku, artikel tersebut sebenernya lebih dekat ke “cocoklogi” dibanding sains
Tapi semua berubah sejak beberapa saat yang lalu.
Quote:
Jadi, waktu lagi nyari topik tulisan, ane nemu sebuah artikel di blognya Queen Mary University of London (QMUL). Buat yang nggak tahu, London itu ibukota dari negara Britania Raya, sedangkan QMUL adalah salah satu kampus top yang terletak di sana
Artikel tersebut menceritakan tentang sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah tim dari QMUL. Penelitian tersebut mengklaim bahwa memainkan video game tertentu bisa meningkatkan kecepatan berpikir dan kemampuan berpikir strategis. Genre yang dimaksud adalah real-time strategy alias RTS, dan Dota 2 masuk dalam kategori ini.
Penelitian itu dilakukan terhadap 72 relawan, yang semuanya punya kebiasaan main game selama kurang dari dua jam setiap pekan. Syarat tersebut dibuat untuk mengurangi efek “udah biasa main game“. Kenapa? Karena kalo udah biasa main kan nanti nggak ketauan apakah main game beneran bikin pinter apa nggak..
Fakta menarik: semua relawan berjenis kelamin perempuan gan. Mungkin karena agak susah nemuin cowok yang jarang nge-game
Jadi gini gan, fleksibilitas kognitif adalah kemampuan otak kita buat "pindah gigi" dari satu pikiran ke pikiran lain. Misalnya, agan lagi ngerjain TTS, terus di saat yang sama temen agan nanya di mana agan ngumpetin kolornya. Kira-kira gitu lah.
Fleksibilitas kognitif adalah salah satu penanda kecerdasan manusia. Konon, detektif fiktif Sherlock Holmes dianggap cerdas karena punya fleksibilitas kognitif yang tinggi gan
Selanjutnya, relawan dibagi menjadi dua kelompok: mereka yang diminta bermain game RTS dan yang bermain game simulasi. Game RTS yang digunakan dalam riset ini emang bukan Dota 2, tapi StarCraft, tapi nggak penting juga, karena genre-nya sama. Di sisi lain, game simulasi yang dipakai adalah The Sims. Para relawan diminta untuk bermain selama 40 jam dalam enam sampai delapan pekan.
Quote:
Omong-omong, StarCraft dan The Sims dipilih karena dianggap cukup berbeda dalam “menguras otak” pemainnya. Game RTS dinilai mengharuskan otak kita bekerja cepat dalam memikirkan strategi, sedangkan simulasi nggak segitunya.
Nah, setelah “masa bermain” selesai, fleksibilitas kognitif para relawan diukur lagi. Hasilnya: mereka yang main RTS mengalami peningkatan dibandingkan tes pertama.
Kenapa bisa demikian? Menurut Brian Glass, salah satu anggota tim penelitian ini, mereka emang belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan peningkatan tersebut, namun yang jelas, fleksibilitas kognitif adalah kemampuan yang bisa dilatih. Artinya, agan akan semakin jago seiring seringnya “latihan” (main Dota)
Quote:
Spoiler for biar semangat latian :v:
yuk latian bareng akoh
okeh begitulah sekilas info dari ane. semoga bermanfaat ya gan. ane tunggu tanggepannya di kolom komentar, juga cendolnya bila berkenan