Quote:
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pengamat politik Arbi Sanit berpendapat, ada perbedaan yang mencolok antara dua kompetitor calon gubernur yang bertarung di putaran kedua Pilkada DKI 2017, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.
Menurut Arbi, Ahok dan Anies bukan lawan yang sepadan, karena keduanya kontras atau berbeda jauh, baik itu dari kualitas, kapasitas, kapabilitas, ataupun rekam jejak.
"Dari kapasitas, kemampuan, sejarah, atau bukti-bukti, dan track record, mereka beda jauh. Ini sangat kontras, tidak seimbang, berat sebelah. Keunggulan Ahok jauh lebih tinggi, dan keunggulan Anies jauh lebih rendah," kata Arbi kepada Netralnews.com, Sabtu (25/3/2017).
Perbedaan inilah yang kemudian memunculkan isu SARA sebagai senjata untuk menjegal Ahok kembali ke kursi DKI satu.
"Inilah yang membuat mereka nekat menggunakan ayat, menggunakan spanduk-spanduk, dan isu SARA lainnya, untuk melawan atau menjatuhkan Ahok, karena dia unggul dari segi politik, sosial, ekonomi, dan budaya sekalipun, maka agama yang dipakai," ujarnya.
"Jadi sebenarnya penggunaan agama itu adalah keputusasaan secara politik dari lawan-lawan Ahok, gak ada lagi yang bisa dikerjakannya, hanya itu yang bisa dikerjakannya," ujar Arbi.
Dijelaskan mantan dosen ilmu politik di Universitas Indonesia ini, apa yang dilakukan oleh lawan-lawan Ahok yang membungkus politik dengan agama, menunjukan mereka tidak berkompetisi secara sehat di Pilkada DKI 2017.
"Mereka membungkus politik dengan agama. Dengan tafsir-tafsir, ajaran-ajaran, dan tradisi-tradisi agama, ya pasti dong Ahok kalah, agamanya lain. Itu suatu ketidakadilan, ketidakjujuran, manipulasi, bohong yang sangat besar," tutup Arbi.
http://www.netralnews.com/news/nasio....lawan.sepadan