BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Debat final Pilkada DKI nyaris tanpa sengit

Moderator, Ira Koesno (kanan) mengajak pasangan Anies-Sandi (kemeja biru muda) dan pasangan Ahok-Djarot (kemeja kotak-kotak) berswafoto seusai Debat Publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4).
Satu-satunya debat resmi Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua telah berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4).

Nyaris tiada kesengitan dalam debat bertema "Dari Masyarakat untuk Jakarta" itu. Hampir tak ada materi baru yang ditawarkan masing-masing kandidat. Gagasan pun disampaikan dalam nada-nada normatif.

Bersama moderator, Ira Koesno, secara garis besar debat terdiri dari tiga segmen utama. Segmen pertama menghadirkan pertanyaan dari tujuh panelis. Segmen kedua memberi kesempatan perwakilan warga (komunitas) untuk bertanya. Pada babak terakhir masing-masing calon saling melontarkan pertanyaan.

Baru pada segmen terakhir debat mulai memanas, sekaligus memancing diskusi ihwal program para kandidat. Kondisi tersebut, terutama dipicu pertanyaan-pertanyaan kandidat nomor urut 2 (petahana), yang mengonfrontasi calon nomor urut 3 dengan data dan pengalaman mengelola ibu kota.

Sebagai pembuka segmen itu, calon wakil gubernur nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat, mengajak rivalnya berbicara soal penyusunan anggaran. Sedari awal, calon wakil gubernur nomor urut 3, Sandiaga Uno, terkesan defensif dengan menyelipkan canda sebelum Djarot melontarkan pertanyaan. "Jangan susah-susah ya Pak," ucap Sandi.

Pada kesempatan itu, Djarot bertanya ihwal penyusunan KUA- PPAS (Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara) sebagai salah satu tugas wakil gubernur. "Bagaimana cara Pak Sandi membantu gubernur menyusun KUA-PPAS?"

Sandi, agaknya merasa asing dengan KUA-PPAS, balik bertanya. "KUA-PPAS itu apa yah pak? Supaya pemirsa di rumah juga tahu." Alhasil, Djarot mesti menjelaskan KUA- PPAS dengan ringkas.

Sandi menjawab dengan merujuk pengalamannya sebagai pengusaha. Menurut Sandi, pengalaman itu akan berguna dalam pengelolaan keuangan daerah.

"Kebetulan saya dulu mengelola usaha, dan alhamdulillah usaha yang saya bangun itu bisa maju karena keuangannya sangat rapi. Dan kami akan memastikan bahwa keuangan kami, yang nanti untuk menyusun anggaran itu, kita rumuskan dengan baik."

Di media sosial, soal KUA-PPAS ini turut mengundang komentar.
Djarot : bla bla bla KUAPPAS...?Uno : PPAS itu apa Pak?Sebenernya niat jadi WaGub ga sih? Pengetahuan dasar kok nol ???????????? #DebatPilkadaDKI
— Okka | Nugraha (@Oktafianusokka) April 12, 2017 Kuliah satu SKS tentang KUA PPAS bersama Pak Djarot emoticon-Smilie#DebatFinalPilkadaJKT
— Teman Ahok (@temanAhok) April 12, 2017
Debat kian panas ketika tiba giliran dua calon gubernur saling bertanya. Terutama saat Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menyoroti sikap Anies Baswedan ihwal reklamasi. Ahok menganggap Anies tak konsisten soal reklamasi.

"Saya mengumpulkan berita. Ketika 13 Oktober, Pak Anies jelas mengatakan menolak reklamasi... Tapi begitu masuk 8 Februari, Pak Anies mengatakan mau mengalihkan fungsi lahan reklamasi untuk kepentingan publik... Di 17 Maret bilang kita akan ikuti pengadilan... Tadi terang-terangan mengatakan menolak reklamasi," ujar Ahok.

"Pulau yang sudah terlanjur dibangun mau diapakan?" tanya Ahok. "Keputusan pemerintah pusat, Keppres itu dari zaman Pak Harto, bagaimana mau kita batalkan? Padahal sudah menyerap 1,2 juta tenaga kerja."

Sebelumnya, saat menjawab pertanyaan komunitas nelayan, Sandiaga menegaskan pihaknya menolak dan akan menghentikan reklamasi. Perkataan itu tak sama persis dengan retorika Anies kala menjawab Ahok.

"Jakarta diputuskan punya lahan tambahan, lalu lahan tambahannya untuk siapa? Itu pertanyaan mendasar," kata Anies. "Ketika saya gubernur, saya akan memanfaatkan otoritas ini untuk rakyat banyak, bukan untuk sekelompok orang."

Ahok membalas pernyataan Anies dengan membeberkan manfaat reklamasi. Termasuk sertifikat reklamasi yang merupakan milik Pemprov DKI dan klaim laba Rp158 triliun--konon bisa digunakan untuk pelbagai program Pemprov DKI.

"Saya kira jangan membohongi," ujar Ahok, seturut penjelasan keuntungan reklamasi itu.

Mendengar perkataan itu, Anies berkelit dan membelokkan fokus ke soal penggusuran Bukit Duri. "Jangan bohong pada saat kampanye, warga Bukit Duri tahu persis arti kebohongan dalam kampanye," ujarnya.

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (kiri) berdebat dengan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan (kanan) di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4).
Ahok juga sempat menyinggung program DP (baca: uang muka) rumah 0 persen yang jadi andalan Anies-Sandi. "Ini terlalu retorika," kata Ahok. "Rumah yang bapak sediakan ini, rumah tapak atau rumah susun?"

Anies mengatakan, pemahaman Ahok soal DP 0 persen keliru. Menurut Anies, pihaknya tak sedang membicarakan pembangunan rumah, melainkan skema pembiayaan dengan DP 0 persen.

"Yang kami bicarakan instrumen pembiayaannya. Agar siapa saja bisa beli rumah, baik rumah tapak atau rumah susun," kata Anies. Ia juga menyinggung data ihwal 49 persen warga Jakarta yang tak memiliki rumah sendiri.
Debat antiklimaks?
Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, berpendapat bahwa debat kali ini baru memanas pada pengujung. Pada awal debat, ucap Arya, kedua pasangan calon agak hati-hati.

"Sikap kehati-hatian (pada segmen awal) dilakukan menghindari terjadinya blunder. Kedua, agar tidak mendapatkan bullying di media sosial. Ketiga, karena mereka benar-benar memastikan perkataan mereka berdasarkan fakta dan data," katanya, dilansir detikcom (13/4).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Sumarno, mengakui bahwa debat ini tak setegang ajang serupa yang lalu.

"Saya kira lebih bagus, lebih cair dan inilah yang kita harapkan ada di closing acara itu, kemudian sejuk," ujar Sumarno. "Ada pesan-pesan simbolik yang disampaikan oleh para calon tadi bahwa mereka bersedia saling memaafkan, bersedia saling merangkul."

Pada sesi penutup, Ira Koesno, meminta kedua pasangan saling meminta maaf atas perkataan nan menyinggung yang terlontar selama kampanye.

Anies menggunakan kesempatan itu untuk meluruskan isu-isu miring yang menimpanya--oleh kubu Anies-Sandi kerap disebut "fitnah". Termasuk isu "Jakarta Bersyariah".

Pada akhirnya, Anies mengatakan, "Ketika kami jadi gubernur dan wakil gubernur maka mantan lawan akan jadi warga kita, yang akan kita hormati sebagaimana yang lainnya."

Adapun Ahok tak hanya menggunakan momentum itu untuk meminta maaf kepada Anies-Sandi beserta keluarga. Ia juga menyampaikan maaf kepada pasangan nomor urut 1, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni--sudah tersisih pada putaran pertama.

Di linimasa Twitter, tagar #DebatPilkadaDKI dan #DebatFinalPilkadaDKI terlihat memuncaki topik tren selama beberapa jam, Rabu malam (12/4).

Perlu dicatat, tak sedikit pula warga internet yang menyebut debat semalam berujung antiklimaks. Bahkan, beberapa akun mengaku bosan dengan suasana debat.
Debat pamungkasnya anti klimaks banget... kebanting dibanding debat di @MataNajwa
— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) April 12, 2017 Debat hari ini timeline ga begitu rame ya. Apa karena udah bosen dengan jawaban itu itu aja? :/
— fallaadinda(dot)com (@falla_adinda) April 12, 2017 arus temlen gue malem ini tentang debat nga begitu kenceng, nampaknya netizen sudah bosan. langsung aja lah ke segment door prize kalo gitu
— renné nésa (@makmummasjid) April 12, 2017 #DebatPilkadaDKI Debat lagi bosan ah.., paling materinya iyu itu saja, yg satu menata kota, yg satunya menata kata...
— Hermantos (@hermantostwit) April 12, 2017 #DebatPilkadaDKI sama2 defend... dan gk seru... #DebatAntiKlimaks
— Riyan Arthur (@arthurriyan) April 12, 2017 aduh njis ini debat apa sinetron.
— miund (@miund) April 12, 2017


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...s-tanpa-sengit

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kode undangan miliaran rupiah suap pegawai pajak

- Debat Pilkada DKI putaran dua

- Membocorkan dugaan kecurangan ujian, siswa SMK diteror

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan