Keren gak nih?
Berani ngelawan Donald Trump. Menuruk ane sih keren, walau gak tau nanti kayak gimana
Quote:
Tudingan Presiden AS, Donal Trump yang menuding Indonesia merupakan salah satu negara yang melakukan kecurangan dalam perdagangan di tanggapi keras oleh Wakil Ketua Dewan Direktur Center for Strategic and International Studies (CSIS) Djisman Simanjuntak. Djisman mengatakan Indonesia bisa saj menempuh jalur diplomatik untuk menyelesaikan masalah tudingan tersebut. Pasalnya Wakil Presiden AS Mike Pince Rencananya akan berkunjung ke Indonesia beberapa waktu mendatang.
"Ada baiknya Indonesia menempuh jalur diplomatik di antara hubungan bilateral kedua negara. Saat kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence ke Indonesia, kita bisa memanfaatkan hal tersebut," ujar Prof Djisman Simanjuntak di Jakarta, Kamis.(13/4).
Demi membuktikan kecurangan yang dialamatkan kepada Indonesia itu tidak benar, maka pemerintah bisa menempuh opsi diplomatik. Namun jika opsi diplomatikpun mengalami kegagalan, Djisman menyarankan pemerintah dapat menyeret AS ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO)
“Kita harus mempersiapkan diri dengan baik, apabila membawa AS ke WTO," lanjutnya.
Lebih lanjut, Rektor Universitas Prasetya Mulya tersebut menilai Presiden Trump sedikit menjauh dari janjinya saat kampanye sebagai calon presiden.Kebijakan Trump seperti proteksionisme, antiimigran dan sebagainya belum pasti akan direalisasikan sepenuhnya
“Trump akan melihat realitas dunia dalam membuat kebijakan untuk Amerika Serikat," kata dia.
Pada Senin (3/4), Kementerian Dalam Negeri AS mengeluarkan daftar 16 ekonomi yang dirasa memiliki hubungan perdagangan tidak seimbang dengan Negeri Paman Sam. Dalam daftar tersebut, perdagangan AS defisit paling besar terhadap Cina sebesar 347 miliar dolar AS diikuti berturut-turut Jepang, Jerman, Meksiko, Irlandia, Vietnam, Italia, Korea Selatan, Malaysia, India, Thailand, Prancis, Swiss, dan Taiwan. Indonesia pun berada pada urutan 15 diikuti Kanada dengan surplus perdagangan sebesar 11 miliar dolar AS.
sumber
https://goo.gl/hTEWAF