Rimanews - Tim Pemenangan Anies-Sandi melaporkan Bank DKI ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta karena diduga terlibat dalam kampanye pasangan inkumben.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies -Sandi, Muhamad Taufik, laporkan dugaan pelanggaran yang dilakukan Bank DKI melalui program bantuan lanjut usia (lansia) melalui Kartu Jakarta Lansia (KJL).


Anies: jangan ada manipulasi pilkada
"Tim Advokasi telah melaporkan dugaan pelanggaran itu kepada Bawaslu DKI Jakarta kemarin," kata Taufik di Posko Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, hari ini.

Taufik menyampaikan akan membuat laporan serupa ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar program tersebut dapat diusut dari mana sumbernya. Menurutnya, bantuan lansia merupakan program dadakan yang menjelang pencoblosan 19 April 2017. Karena itu, patut diduga untuk mendukung kampanye paslon dari petahana.

"APBD DKI 2017 tidak ada program bantuan lansia yang akan dilakukan oleh Bank DKI. Tapi tiba-tiba ada. Kami minta diusut, uangnya dari mana," sambung Taufik.

Pogram KJL yang dimaksud ialah sebuah program dimana Bank DKI memberikan kepada warga lansia untuk mendapatkan bantuan uang senilai Rp 600 ribu, dengan syarat membuka rekening dengan saldo Rp 50 ribu.

"Asal-usul uang itu harus dijelaskan dari mana. Kalau dari APBD saya pastikan tidak ada. Jadi, harus diusut tuntas," tegas Taufik didampingi Wakil Ketua Bidang Advokasi, Yupen Hadi.

Yupen menambahkan, pihaknya telah membuat pengaduan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh kantor cabang di Pecenongan, Cempaka Putih Barat, dan Pramuka. Menurutnya, surat pengaduan juga ditembuskan kepada Bank Indonesia.

"Kami minta pelanggaran perbankan ini agar dihentikan," ujar Yupen.