- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Lounge Pictures
FAJAR MENYAPA JAWA DI 6 LOKASI BERIKUT DENGAN SEGALA PESONANYA


TS
komunitasjalan2
FAJAR MENYAPA JAWA DI 6 LOKASI BERIKUT DENGAN SEGALA PESONANYA

Fajar adalah janji alam yang tak bosan menyapa setiap harinya. Tak pernah terlambat, tak pernah pula datang terlampau cepat, itulah fajar yang yang selalu datang tepat waktu. Ia menyapa setiap makhluk secara bergantian dari ujung bujur timur hingga bujur barat bola bumi.
Fajar tidak hanya soal waktu, tetapi menjanjikan pula pesona yang siap memberikan keindahan. Tak sekedar memanjakan mata, kehadiran fajar juga dipercaya mampu memberikan manfaat kesehatan tubuh dan otak. Ya, menghirup udara kala fajar memang mampu menenangkan karena masih segar belum terkontaminasi asap aktivitas manusia.
Pesona yang dimiliki fajar itulah yang akhirnya membuat sebagian dari kita sangat mencintai fajar. Para pemburu fajar bahkan rela mencari lokasi – lokasi terbaik untuk mendapatkan pengalaman baru menyaksikan dan menikmati anugerah Tuhan yang sering kita sebut matahari terbit.
Kamu pun, pasti memiliki ketertarikan juga dengan fajar, hanya saja kelelahan atau rasa malas sering mengurungkan niat untuk menikmatinya. Tetapi, jika kalian bertekad lebih, pasti tak akan menyesal menyaksikan sunrise dari beberapa lokasi pilihan berikut. Ngantuk dan malas akan tergantikan dengan tarikan senyuman di wajah, serta yang paling utama ialah pengalaman indah yang tak akan mudah terlupa. Dimana sajakah lokasi-lokasi terbaik menyaksikan fajar di tanah Jawa tersebut?
1. KAMU BISA BANYAK GAYA KALA FAJAR DI PUNTHUK SUKMOJOYO

via lanskapwisata.blogspot.com
Melihat sesuatu yang indah dan mempesona pasti akan membuat tangan gatal untuk segera mengambil kamera dan memotretnya. Bukan hanya tertarik memotret alam yang baru saja tertembus cahaya mentari, tetapi juga menarik diri untuk bergaya didepannya menghasilkan siluet yang tak kalah indahnya.
Ya, kalian bisa banyak gaya jika memilih Punthuk Sukmojoyo sebagai lokasi melihat sunrise dari tanah Jawa. Berlokasi persis di Dusun Krinjani, Desa Giri Tengah, Magelang, Jawa Tengah, objek wisata yang mulai populer ini berada di ketinggian 1000 mdpl. Karenanya, pemandangan yang terhampar sangat cocok dijadikan spot menyaksikan munculnya sang mentari setiap paginya.
Menuju puncak Punthuk Sukmojoyo, diperlukan waktu pendakian hanya sekitar 20-30 menit dari titik terakhir kendaraan. Kendaraan kalian bisa diparkir di sebuah masjid setelah Balai Desa Giri Tengah, karena memang sudah ada petugas penjaga disana. Barulah kalian bisa mendaki dengan kondisi dakian cukup curam sehingga cukup menguras tenaga.
Lelah yang mungkin terasa akan segera terganti ketika sampai dipuncak. Dari atas sana akan nampak membentang pemandangan alam berupa pegunungan serta Candi Borobudur yang juga nampak kokoh muncul dari celah-celah daratan berselimut kabut. Setidaknya Gunung Merapi, Merbabu, dan Sumbing akan nampak terlihat dari atas Punthuk Sukmojoyo ini.
Menariknya lagi, terdapat rumag pohon yang bisa dinaiki satu atau dua orang yang akan mengajak kalian memandang lebih luas dan tinggi. Berfoto dari atas rumah pohon jugalah yang akhirnya menarik banyak kunjungan wisatawan ke lokasi menarik satu ini.
Jika kalian tertarik datang untuk menyaksikan momen sunrise, maka pergilah dari kota Jogja maksimal pukul setengah empat pagi dengan syarat sudah tau rutenya, karean saat sesubuh itu tentu kalian sulit menemukan orang untuk ditanya jika tersesat. Persiapkan pula perbekalan serta kendaraan agar fit karena jalan yang menanjak dan berbelok.
2. Berjuluk ‘Sunrise of Java’, Banyuwangi Punya Pantai Boom yang Siap Menyuguhkan Fajar Terbaiknya

via flickr.com
Berbicara soal sunrise di Jawa, maka Banyuwangi memang tak bisa dilewatkan begitu saja. Sesuai dengan julukannya ‘Sunrise of Java’, Kabupetan terujung Timur Pulau Jawa ini menjadikannya sebagai daratan pertama di Jawa yang terkena hangatnya mentari.
Salah satu lokasi yang bisa dijadikan pilihan untuk menikmati fajar di Banyuwangi ialah Pantai Boom. Pantai yang berada di Kampung Mandar, hanya sekitar 2 km dari pusat kota ini memang terkenal sebagai spot untuk menyaksikan meronanya cahaya fajar. Meskipun berpasir hitam, namun tetap saja pesona fajarnya tak akan bisa dilupakan begitu saja.
Hamparan yang luas nan membentang, menjadikan Pantai Boom siap menyuguhkan panorama tak berbatas. Kondisi ini membuat pengunjungnya semakin leluasa menikmati suguhan alam dan fenomena rutin bernama ‘sunrise’. Bagi fotograferpun, pantai ini juga tak kalah menggodanya untuk menambah koleksi foto.
Suasana syahdu yang dihadirkan dari deburan ombak yang cukup tenang berpadu hembusan angin semilir pagi, menjadikan siapa saja merasa tentram memandang ufuk Timur. Tersedianya kursi dan payung pantai juga siap memanjakan pengunjungnya dan membuat jatuh cinta dengan suasana damai khas Pantai Boom ini.
3. Fajar Merona Melatari Candi Plaosan, Bukan Hanya Sekedar Berkesan

via jejaktraveling.com
Jika kalian pecinta fotografi sunrise yang artistik, maka Candi Plaosan sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Candi ini unik karena di luar kompleknya terdapat lahan sawah yang justru membuatnya semakin indah untuk keperluan fotografi.
Candi ini sendiri berada tidak jauh dari Candi Prambanan dan sekitar 45 menit dari pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupetan Klaten. Komplek candinya sendiri terbagi dua yaitu Plaosan Kidul (selatan) dan Plaosan Lor (utara), namun yang cukup terkenal sebagai spot terbaik sunrise ialah Plaosan lor.
Untuk dapat menyaksikan sunrise yang berkesan, maka berangkatlah setidaknya sejak jam 4 subuh jika dari Yogyakarta. Carilah lokasi terbaik diantara hamparan sawah warga yang memang berada di luar komplek. Biasanya, lokasi ini memang sudah diincar oleh para fotografer.
Keindahan dari bentuk arsitektur candi ini memang tidak hanya berkesan, tetapi memiliki poin memikatnya tersendiri. Ketika mentari mulai hadir, semburat cahaya jingga akan menjadikan dua candi utama, candi perwara, dan stupa-stupa di sekelilingnya berbentuk siluet yang dramatis. Pantulan di bawah dari air persawahan juga menjadikan nuansa ini tak bisa hanya disebut berkesan saja.
Aktivitas warga kala pagi dari yang mulai berkebun, bersepeda, dan anak-anak yang berangkat sekolah juga bisa menjadi pelengkap nuansa khas yang tak bisa ditemui di lokasi lain.
4. Fenomena Fajar Beralas Kebun Teh di Lereng Tangkuban Perahu yang Menjadikan Ciater Bak Alam Lukisan Surga

via instagram24.com
Kawasan dataran tinggi dengan bentangan kebun teh memang merupakan perpaduan sempurna. Bagai permadani yang terbentang lebar, kebun teh memberikan panorama yang menjanjikan keindahan visual. Hal itu semakin menjadi indah ketika semburat cahaya mentari fajar mulai merasuk menembus sela awan dan menyentuh permukaan dedaunan.
Selain di kawasan Puncak Bogor yang sudah mendunia, kawasan Ciater, Subang, di kaki Gunung Tangkuban Perahu ini juga tak kalah menarik dan memukaunya. Ciater memang sudah terkenal juga sebagai kawasan wisata alam terutama pemandian air panas, tetapi menikmati fajar disana juga adalah pengalaman menarik yang bisa dinikmati.
Lokasi terbaik yang bisa dipilih ialah di kawasan Sari Ater, dari sana, kalian bisa mencari spot yang cukup tinggi seperti di perbukitan kecil dengan pemandangan luas. Dari atas sana, dengan memandang ufuk Timur tentunya maka akan tersaji pemandangan mempesona ketika cahaya jingga bergradasi mengisi langit dan tembus ke bumi.
Hanya saja memang momen momen ini tidak selalu dijanjikan ada, ketika musim-musim penghujan terutama, maka kabutlah yang akan mengisi langit fajar. Tapi sebenarnya nuansa itu juga tetap saja menarik selagi kita dapat menikmatinya. Apalagi kesegaran kabut oagi pasti akan sangat menyegarkan diri.
5. Bagai di Dimensi Lain, Gunung Batu Jonggol ini Siap Menghipnotis Fajarmu

via twitter.com/wisata_gb1
Berlokasi tidak begitu jauh dari ibukota, Bogor memang selalu menjadi pilihan warga Jakarta untuk berlibur. Tak peduli padat dan macetnya, Bogor tetap saja menarik pehatian ibarat magnet yang bertenaga besar. Namun jika kalian bosan dan tak sanggup dengan kemacetan di titik-titik umum Bogor seperti di kawasan Kota hingga kawasan Puncak, maka kalian bisa memilih lokasi lain di Bogor karena memang Kabupaten Bogor itu sangat luas. Salah satu lokasi yang bisa dipilih ialah Gunung Batu di kawasan Jonggol. Meskipun melewati Taman Mekarsari yang juga seringkali macet, namun setidaknya kalian masih bisa bernafas setelahnya.
Gunung Batu sendiri sekarang mulai banyak dikenal karena pemandangannya yang berhasil memukau pendatangnya. Berada di ketinggian 875 mdpl, menjadikan suhu sejuk juga berhasil menarik kunjungan wisatawan. Lokasi gunung Batu berada di Kecamatan Sukamakmur, melewati jalur antara Kota Bogor dan Cariu. Jika dengan angkot, kalian bisa memilih angkot dari Jonggol jurusan Cariu dan berhenti di persimpangan Gunung Batu.
Pendakian dari titik akhir kendaraan, ditempuh sekitar 2 jam. Namun perjalanan mendaki terbilang cukup menantang dan diperlukan kewaspadaan ekstra, apalagi jika memilih mendaki saat malam. Tak heran demi keselamatan, banyak pendaki yang memilih berkemah dan naik sejak sore hari atau baru mendaki beberapa jam sebelum fajar.
Namun ketika fajar mulai menyapa, maka pemandangan alam nan memukau akan langsung menyambut mata. Keindahan bentangan lanskap berupa perbukitan berbaris dan aliran sungai di bawahnya akan mamou menghipnotis siapa pun yang melihatnya. Pemandangan yang pastinya tak akan mudah terlupa dan memaksa tangan untuk terus memotretnya.
6. Fajar Menyapa di Pantai Legon Pari Banten, Ibarat Kabar Gembira yang Tersembunyi dari Sawarna

via bantenasia.com
Kalian mungkin sudah tak asing dengan nama Sawarna, salah satu objek wisata pantai terkenal di Banten. Salah satu pantai yang berada di Desa Sawarna, Lebak, Banten ini ialah Pantai Legon Pari. Pantai ini berada di teluk kawasan sawarna dan tidak hanya karena pantainya tetapi pesona fajarnya juga yang berhasil membuatnya memukau mata.
Pantai dengan karakter landai ini biasanya memang mulai didatangi beberapa wisatawan sejak pukul 5 pagi. Tentu saja yang mereka tunggu ialah matahari terbit dan semburat cahaya jingganya yang memantul di lautan berpadu ombak. Untuk menuju lokasi memang cukup jauh dari penginapan terdekat, namun itu tak mengurungkan pemburu fajar untuk berjalan kaki hingga 1 jam lebih menuju lokasi. Ya, memang terbilang sulit menuju lokasi bahkan beberapa titik harus melalui jalanan menanjak berbatu, sehingga tidak begitu banyak menyedot perhatian pengunjung, tetapi justru itulah yang akan membuat kalian merasa lebih tenang.
Namun begitu, ada usaha tentu akan menghadirkan hasil yang sepadan pula. Jika cuaca cerah, maka matahari yang terbit akan sangat mempesona. Apalagi pantai ini dipenuhi dengan bebetuan yang berpadu pula dengan hamparan pasir putih landai.
SUMBER


4iinch memberi reputasi
1
2.7K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan