Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Anggap Trump desak Muslim, publik Indonesia kirim celaan
Anggap Trump desak Muslim, publik Indonesia kirim celaan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump tengah memerhatikan pengambilan sumpah Menteri Pertahanan James Mattis di Pentagon, Washington, Jumat (27/1).
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sudah membubuhkan tanda tangan di atas surat sakti nan kontroversial. Surat berkenaan urusan imigrasi itu melarang pengungsi asal Suriah masuk ke AS. Kebijakan itu berlaku untuk 120 hari.

Belum cukup, pemimpin kontroversial itu turut melarang penduduk dari tujuh negara mayoritas Muslim--Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman--menginjakkan kaki di AS. Kebijakan yang disebut terakhir berlaku selama 90 hari, sejak penekenan putusan (27/1).

Tinta pena Trump sudah mengering di atas surat putusan. Namun, sebagian publik AS mendesak agar putusan itu bisa berubah. Aksi massa pun tergelar di pelbagai lokasi. Khalayak internet turut melontarkan protes. Bahkan, sejumlah pemimpin dunia bereaksi.

Adapun Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia tidak terdampak keputusan rezim Trump tersebut. Hal itu ditegaskan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo, saat berbicara di sela kunjungannya ke Boyolali, Jawa Tengah, Senin (30/1).

Meski demikian, Jokowi menekankan bahwa asas keadilan dan kesetaraan mesti diperjuangkan. "Kita tidak terkena dampak dari kebijakan itu. Prinsip, saya kira konstitusi kita jelas, bahwa yang namanya keadilan, yang namanya kesetaraan itu harus diperjuangkan," kata Jokowi, seperti dilansir laman Sekretariat Kabinet.

Di sisi lain, khalayak internet Indonesia juga ikut mengomentari kebijakan Trump.

Penulis kawakan, Goenawan Mohamad (@gm_gm, 853 ribu pengikut) menyebut bahwa kebijakan Trump telah menunjukkan bahwa Amerika adalah "negara dengan jiwa yang kerdil".

Keputusan Trump, kata Goenawan, adalah bentuk "kebodohan, arogansi, dan paranoia".
Indonesia tak termasuk negara dlm daftar larangan Trump. Tapi tetap: keputusan Trump adalah kebodohan, arogansi, paranoia yg harus dikutuk.
— goenawan mohamad (@gm_gm) January 30, 2017
Adapun Sutradara, Joko Anwar (@jokoanwar, 1,18 juta pengikut) menyebar kabar ihwal kebijakan Trump, sembari membagikan tautan artikel Washington Post.

Artikel tersebut menerangkan bahwa kebijakan Trump tidak sedang menyasar negara-negara Muslim, yang punya pertalian dengan bisnis pribadinya. Sebagai contoh, artikel itu menyoroti bisnis Trump di Turki, Indonesia, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.

Trump memang punya kepentingan bisnis di Indonesia, paling tidak dia punya bisnis pengelolaan resor mewah di Bali dan Bogor. Dalam bisnis itu, Trump bekerja sama dengan MNC Group, kerajaan bisnis milik taipan Hary Tanoesoedibjo.

"Dia (Trump) perlu mengalihkan bisnis kepada orang di luar keluarganya dan menyerahkan asetnya tanpa syarat. Jika tidak, setiap keputusannya, akan membuat publik bertanya-tanya, apakah dia membuat keputusan demi kepentingan warga AS atau untuk dirinya sendiri," kata Jordan Libowitz, pengamat etika publik, yang dikutip Washington Post.
Indonesia, nggak di-ban Trump. Negara mayoritas muslim terbesar, di mana Trump punya dua proyek resort. [URL="https://S E N S O RrGyGVtErbl"]https://S E N S O RrGyGVtErbl[/URL] [URL="https://cumaNsQpxsOfQ"]pic.twitter.com/ANsQpxsOfQ[/URL]
— Joko Anwar (@jokoanwar) January 29, 2017
Beberapa akun juga mencoba mengaitkan kebijakan Trump itu dengan diskriminasi yang diterima oleh kelompok minoritas di Indonesia.

Lebih kurang, kicauan macam itu hendak menyebut bahwa diskriminasi kelompok Muslim di AS, setaraf dengan tindakan serupa terhadap kelompok minoritas di tanah air.

"Antum yang teriak-teriak ngomel sama Trump diskriminasi terhadap Muslim, pikir dulu yah bagaimana antum teriak-teriak mendiskriminasi nonMuslim di Indonesia," ujar Nadirsyah Hosen (@na_dirs, 27 ribu pengikut), Dosen Monash University Australia sekaligus cendekiawan Nahdlatul Ulama.

Kicauan senada juga kerap dibagikan pengguna Twitter lainnya.
Antum yg tereak2 ngomel sama Trump diskriminasi thd Muslim mikir dulu yah gimana antum koar2 mendiskriminasi non-Muslim di Indonesia????
— Nadirsyah Hosen (@na_dirs) January 30, 2017 Saya benci lihat kebijakan Trump yg anti Islam di Amerika. Sama seperti saya benci lihat sentimen anti etnis/agama tertentu di Indonesia.
— Tsamara Amany (@TsamaraDKI) January 29, 2017 disana pada berlomba2 belain hak kaum minoritas.. disini orang berlomba2 jadi paling suci dengan menginjak hak minoritas [URL="https://S E N S O Rhim1xtjDbq"]pic.twitter.com/him1xtjDbq[/URL]
— The Game Master (@SoundOfYogi) January 29, 2017 Ada orang yg ngoceh tentang bahaya 'jutaan' warga cina masuk indonesia tapi juga ngocehin kebijakan trump soal refugee. Munafikun.
— Ambitchious (@absolutia) January 30, 2017 Jangan lupa,donald trump,birokradi as,tidak dan bukan mewakili dunia kristen,JANGAN ULAH WASHINGTON,KITA UMAT KRISTIANI,KENA DAMPAKNYA
— Johny Weol (@WeolJohny) January 30, 2017
Boleh jadi kebijakan Trump dilandasi prasangka terhadap kelompok minoritas. Prasangka itu, meminjam istilah Goenawan Mohamad, setaraf dengan "paranoia", sebuah gangguan jiwa yang membuat pengidapnya berpikir aneh-aneh berbasis khayalan.

Sebagai catatan, prasangka terhadap minoritas juga laten menghinggapi sebagian warga Indonesia. Misalnya, bila merujuk pada hasil survei Wahid Institute (Agustus 2016). Survei dengan 1.520 responden dari 34 provinsi itu menyimpulkan Indonesia masih mengalami masalah seputar intoleransi.

Salah satu kesimpulannya, 59,9 persen responden mengaku memiliki kelompok yang dibenci. Termasuk dalam kelompok yang dibenci itu adalah pemeluk agama nonmuslim (minoritas).

Data Setara Institute juga menunjukkan bahwa di Indonesia masih sering terjadi peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan yang menyasar minoritas. Setara Institute mencatat pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan selama 2016 mengalami peningkatan mencapai 270 tindakan, dari 236 tindakan pada 2015.

Mungkin karena mengingat noda intoleransi itu pula seorang seorang pengguna Twitter mengirim kicauan berikut.
Cukup Donald Trump jd Presiden-nya Amerika, Indonesia jangan ikut2an pny pemimpin yang rasis, bigotry, dan misoginis. Jangan sampai. #pesan
— fergie esmirelda (@fergie_esm) January 28, 2017 Anggap Trump desak Muslim, publik Indonesia kirim celaan


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...a-kirim-celaan

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Anggap Trump desak Muslim, publik Indonesia kirim celaan Jokowi ingin seleksi terbuka hakim pengganti Patrialis

- Anggap Trump desak Muslim, publik Indonesia kirim celaan Intoleransi masih dipelihara aktor negara

- Anggap Trump desak Muslim, publik Indonesia kirim celaan Ahok, Sylvi, dan Partai Demokrat yang inkonsisten

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
8.6K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan