Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Kala Al Jazeera jadi korban penyebar informasi sesat
Kala Al Jazeera jadi korban penyebar informasi sesat
Tangkapan layar laman Facebook Live Al Jazeera yang menyebar di media sosial.
Serangan serudukan mobil yang terjadi di London, Inggris (23 Maret 2017) menyisakan pelajaran penting berkenaan Facebook Live dan penyebaran hoax (kabar bohong atau informasi sesat).

Tak lama setelah serangan terjadi, media langsung menayangkan breaking news (berita sela), termasuk lewat fitur siaran langsung Facebook (Facebook Live).

Masalah pun muncul tatkala tangkapan layar laman Facebook Live Al Jazeera beredar di media sosial. Tangkapan layar menunjukkan bahwa pemirsa Al Jazeera ramai mengirimkan emosi "tertawa" dan "hati" (love) ketika menonton siaran tersebut.

Gambar tersebut seakan-akan menunjukkan bahwa pemirsa Al Jazeera berbahagia atas serangan yang menewaskan lima orang itu--termasuk pelaku.

Sejumlah akun berpengaruh ikut mengirimkan tangkapan layar itu, termasuk seorang anggota parlemen Australia, George Christensen.
Al Jazeera Viewers Seem To React With Joy Over London Terror Attack [URL="https://S E N S O RnoJXk760ll"]pic.twitter.com/noJXk760ll[/URL]
— Breaking911 (@Breaking911) March 22, 2017 Al-Jazeera English facebook followers responding to London terror attack with mainly thumbs up and smiley face emojis. Sick bastards. [URL="https://S E N S O RiX3OLjKNQ9"]pic.twitter.com/iX3OLjKNQ9[/URL]
— George Christensen (@GChristensenMP) March 23, 2017
Perkara ini kian rumit sebab Al Jazeera adalah media yang berpusat di Qatar, dengan citra nan dekat dengan kultur Timur Tengah.

Alhasil, penyebaran tangkapan layar itu seolah ingin mengatakan "warga Timur Tengah berbahagia atas serangan". Atau yang lebih parah, "umat Muslim menertawakan korban".

Pada akhirnya, informasi sesat ini termentahkan dengan membandingkan jumlah emosi "tertawa" dan "hati" dari siaran serupa milik media lain, seperti BBC, CNN, dan Sky News--yang dianggap mewakili barat.

Pasalnya, Facebook Live ketiga media itu juga beroleh emosi "tertawa" dan "hati" dari pemirsa.

BBC, misalnya, mendapat kiriman ikon "tertawa" dari sekitar 2.000 akun. Adapun Al Jazeera hanya mendapat sekitar 88 emosi tertawa.

Indy100 menulis, semua media di muka, mendapat sekitar lima persen "ikon kebahagiaan" dari total emosi yang masuk dalam berita sela seputar serangan di London.

Adapun [URL="http://www.aljazeera.comS E N S O Reditors-blog/2017/03/facebook-live-emojis-distortion-170323112744272.html"]Al Jazeera[/URL][URL="http://www.aljazeera.comS E N S O Reditors-blog/2017/03/facebook-live-emojis-distortion-170323112744272.html"] menjelaskan[/URL] bahwa emosi "tertawa" dan "hati" itu datang dari pengguna Facebook di berbagai negara, macam Inggris, Kenya, dan Swedia. Dengan kata lain, emosi itu tak hanya bersumber dari kawasan Timur Tengah.

Pun, sulit juga memastikan maksud di balik "ikon kebahagiaan" itu. Untuk menyebut satu dugaan, emosi tersebut bisa saja dimaksudkan sebagai ekspresi senang ketika mengetahui pelaku serangan berhasil dilumpuhkan--tak berarti dukungan atas aksi teror.

Ihwal kasus ini, [URL="http://www.aljazeera.comS E N S O Reditors-blog/2017/03/facebook-live-emojis-distortion-170323112744272.html"]Al Jazeera[/URL][URL="http://www.aljazeera.comS E N S O Reditors-blog/2017/03/facebook-live-emojis-distortion-170323112744272.html"] mengingatkan[/URL], "Pembuat kabar bohong akan masuk dalam setiap kesempatan untuk menyajikan distorsi--demi alasan komersial atau ideologis--terutama ketika emosi (atas sebuah peristiwa) tengah meninggi."
Simpang siur jebak Donald Trump Jr
Simpang siur informasi memang acap kali terjadi dalam situasi genting macam teror di London.

Contoh lain bisa dilihat dari celaan putra Presiden AS Donald Trump, Donald Trump Jr, kepada Wali Kota London Sadiq Khan, sekitar dua jam setelah serangan di London.

"Anda pasti bercanda?! Serangan teror adalah bagian dari hidup di kota besar, kata Wali Kota London Sadiq Khan," demikian kicauan Trump Jr, yang menyoal perkataan Khan.

Bila sekadar melihat kicauan itu, Khan seolah-olah mewajarkan aksi teror yang terjadi di London.
You have to be kidding me?!: Terror attacks are part of living in big city, says London Mayor Sadiq Khan [URL="https://S E N S O RuSm2pwRTjO"]https://S E N S O RuSm2pwRTjO[/URL]
— Donald Trump Jr. (@DonaldJTrumpJr) March 22, 2017
Masalahnya, pernyataan Khan itu dicomot Trump Jr dari artikel The Independent, yang terbit 22 September 2016. Saat itu, Khan menyebut bahwa teror adalah bagian dari kehidupan di kota besar. Olehnya ia bertekad untuk mendorong London tetap waspada.

Pengguna media sosial pun menganggap kicauan Trump Jr sebagai buah dari kurangnya ketelitian dalam melihat berita. Alhasil, Trump Jr pun beroleh cercaan di linimasa Twitter.

Perihal tip menghindari kabar bohong, Anda bisa membaca artikel kami terdahulu, "Mencermati dan menghindari hoax di media sosial".
Kala Al Jazeera jadi korban penyebar informasi sesat


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...nformasi-sesat

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kala Al Jazeera jadi korban penyebar informasi sesat Freeport bisa ekspor lagi dengan IUPK sementara

- Kala Al Jazeera jadi korban penyebar informasi sesat Di balik pertemuan Sumarno dan Al-Khaththath

- Kala Al Jazeera jadi korban penyebar informasi sesat Teka-teki penyebab tewasnya perwira polisi di Palu

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan