- Beranda
- Komunitas
- News
- Beritagar.id
Apa saja hasil pertemuan Jokowi dan Presiden Afghanistan


TS
BeritagarID
Apa saja hasil pertemuan Jokowi dan Presiden Afghanistan

Presiden Afghanistan, Mohammad Ashraf Ghani, ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Rabu (5/4).
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, melakukan lawatan bersejarah ke Indonesia pada 5-6 April. Kunjungan kali pertama pemimpin dari negeri penghasil opium dan wol itu dimaksudkan untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.
"Merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia untuk menerima kunjungan Presiden Afghanistan, Yang Mulia Mohammad Ashraf Ghani. Kunjungan Kenegaraan ini merupakan kunjungan pertama kali Yang Mulia ke Indonesia," ujar Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/4), seperti dilansir laman Kementerian Sekretariat Negara.
Afghanistan merupakan salah satu negara awal yang mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Negara itu turut berperan dalam menyukseskan Konferensi Asia Afrika pada 1955. Sejauh ini, hubungan baik kedua negara telah terajut selama 62 tahun.
"Indonesia adalah simbol dari harapan. Indonesia adalah simbol keberhasilan dan kisah dari pemimpin yang baik dan kisah yang baik dalam kepemimpinan politik, budaya, dan global," kata Ashraf Ghani dikutip Setkab.go.id.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pada 2016 kalangan pebisnis Afghanistan telah berinvestasi sebesar 12,3 juta dolar AS yang rata-rata masuk ke industri kimia dan farmasi.
Pada tahun sebelumnya, modal lebih banyak mengucur ke industri tekstil.
Di 2015, total perdagangan kedua negara mencapai 36,5 juta dolar AS, dan pada 2014 menyentuh 77 juta dolar AS.
"Kami berkomitmen untuk memperkuat dan melanjutkan kerja sama bilateral, terutama di sektor industri. Sebagai negara yang sama-sama memiliki penduduk muslim yang besar, Indonesia menganggap Afghanistan sebagai saudara yang penting dalam hubungan politik maupun ekonomi," kata Airlangga dinukil Liputan6.com, Jumat (7/4).
Lima nota kesepahaman (MoU) turut pula diteken oleh pemimpin kedua negara. Nota-nota itu mencakup kerja sama di bidang pendidikan, pertanian, pelatihan dan pengembangan statistik, dan reformasi administrasi pemerintahan.
Pertemuan antara Jokowi dan Ashraf pada Rabu (5/4) hanya sedikit saja menyinggung ihwal perdagangan dan investasi. Perhatian terbesar keduanya adalah komitmen Indonesia dalam membangun kembali Afghanistan di pelbagai sektor.
Salah satunya, seturut Presiden Jokowi, pembangunan Indonesia Islamic Center (IIC) di Kabul, ibu kota Afghanistan. Menurutnya, IIC memiliki visi untuk mendorong penyebaran Islam yang rahmatan lil alamin.
"Indonesia Islamic Center di kabul menyediakan sarana ibadah kesehatan dan pendidikan yang akan bermanfaat bagi masyarakat Afghanistan," ujarnya dilansir laman Setkab.go.id.
Menurut Jokowi, pembangunan Masjid As-Salam di IIC telah selesai dan dapat menampung 2.500 orang. Selanjutnya, Indonesia akan segera menyelesaikan pembangunan sarana kesehatan dan pendidikan untuk penduduk setempat.
Selain itu, Jokowi juga mengemukakan tentang kerja sama di bidang pembangunan kapasitas. Ia menyebutkan, sejauh ini Indonesia telah memberikan pelatihan kepada 358 orang dalam 47 program, meliputi bidang pertanian, kepolisian, pemberdayaan perempuan, dan arbitrase pemerintahan.
"Ke depan, kita sepakat untuk memperluas kerja sama pengembangan kapasitas, antara lain di bidang hukum, perumahan, pekerjaan umum, kebijakan fiskal, dan pendidikan tinggi," kata Presiden Jokowi.
Meski demikian, pertemuan Jokowi dan Ashraf tampaknya tak membahas nasib hampir 800 pengungsi dan pencari suaka asal Afghanistan yang saat ini berada di Indonesia, demikian VOA Indonesia.
Warga Afghanistan, khususnya dari suku Hazara, kelompok tertindas yang diduga merupakan salah satu keturunan Mongolia atau Asia Tengah, saat ini hampir mencapai setengah jumlah pengungsi dan pencari suaka yang berada di Indonesia.
Banyak di antara mereka awalnya berharap bisa melanjutkan perjalanan ke Australia. Namun, sejak, negara itu menutup perbatasan maritimnya pada 2014, kelompok-kelompok besar suku Hazara terkonsentrasi di Jawa Barat dan Sumatra.
Beberapa hari sebelum tiba di Indonesia, Presiden Ashraf disambut sejumlah protes besar di Canberra, Australia. Protes semacam itu tidak terjadi di Jakarta. Beberapa pengungsi Afghanistan dan aktivis kemanusiaan mengaku kecewa karena masalah pengungsi tidak dibahas dalam kunjungan kenegaraan tersebut.
Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...en-afghanistan
---
Baca juga dari kategori BERITA :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
1.3K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan