Tangkapan layar video viral yang memuat adegan penyanderaan di lampu lalu lintas Buaran, Klender, Jakarta TImur.
Ibu bernama Risma Oktaviani (25) dan anaknya yang masih bayi, DIH, jadi korban penyanderaan di dalam angkot T25 jurusan Rawamangun-Pulogadung.

Nyaris satu jam lamanya, Risma berada di bawah ancaman pria bernama, Hermawan (27). Risma tak leluasa bergerak sebab Hermawan menodongkan pisau persis di lehernya. Perempuan berkerudung itu hanya bisa mendekap DIH, yang sesekali tampak terlelap.

Kejadian itu terjadi di sekitar lampu lalu lintas Buaran, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (9/4), antara pukul 19.00-20.00 WIB. Kawasan itu dikenal ramai, tak heran bila peristiwa ini jadi tontonan.

"Bubar semua!" kata Hermawan, menggertak warga.

"Weh, enggak bisa dibubarin," balas seorang warga.

Hermawan mendesak agar angkot yang ditumpanginya segera bergerak menuju "jalan tol". Ia mengancam melukai korban bila permintaannya tak dituruti. "Kalau mau mati, mati semua! Kalau enggak, cepat majuin (angkotnya)" katanya.

Namun sejurus kemudian lontarannya terdengar bak keluh. "Tolong, saya sopan sama bapak!" Beberapa kali ia mengulang frasa "Tolong Pak". Wajahnya pun terlihat pucat dengan keringat bercururan.

Suasana sempat tegang ketika Hermawan menekan pisaunya ke leher Risma--mengakibatkan luka.

Ketegangan mulai mencair ketika seorang anggota Satlantas Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto, ikut bernegosiasi dengan Hermawan. Negosiasi berlangsung selama lebih kurang setengah jam.

Hermawan sempat menghardik Sunaryanto dalam negosiasi. Namun, Sunaryanto berusaha tenang dan menjaga agar pelaku tak sampai melukai korban.

Di tengah negosiasi, Sunaryanto menangkap gelagat kelengahan Hermawan. Tak tunggu lama, Sunaryanto menarik picu pistolnya. Pistol menyalak, Hermawan tersungkur. Sunaryanto dan warga langsung bergerak meringkus si bandit.

Di luar angkot, massa riuh berteriak meminta agar yang bersangkutan dihakimi.

Adegan di muka terekam dalam beberapa video rekaman warga yang beredar di media sosial. Belakangan, ada beberapa akun YouTube yang menggabungkan pelbagai video tersebut.

Warga internet juga berkomentar soal peristiwa ini. Mereka mengecam tindakan pelaku, saling mengingatkan agar tetap waspada saat bepergian, dan memuji aksi Aiptu Sunaryanto.
21:33 Penyanderaan Penumpang Angkot di Traffic Light Buaran Jl. Ngurah Rai Jaktim, Pelaku sdh diamankan di Polsek Duren Sawit. @Danararyo [URL="https://S E N S O Run3pDxzPSn"]pic.twitter.com/un3pDxzPSn[/URL]
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) April 9, 2017 buset ada yg nyandra ibu sama anak di angkot sok jagoan bgt kek di film film
— Sly Fox, Dumb Bunny (@parqcanyol) April 9, 2017 Tetap waspada jika sedang bepergian kemana pun. Ini ada kejadian penodongan di angkot rute rawamangun buaran yang menyandera ibu dan anak [URL="https://S E N S O RFMum2oT07X"]pic.twitter.com/FMum2oT07X[/URL]
— fanny octaviani (@FNYOCTVN) April 9, 2017 The angkot hostage situation was handled really good, hat off to the officer that managed the situation well #buaran #jakarta
— amanda parikesit (@binyoism) April 10, 2017 Ibu - ibu bawa anak yang disandra dalem angkot di daerah buaran kasian banget. Muke sangar kelakuan banci. Hadeh.
— dea (@ezblnc) April 9, 2017 Bermula dari penodongan
Penyanderaan ini diawali aksi penodongan yang dilakukan Hermawan.

Mula-mula, sekitar pukul 19.00 WIB, Hermawan naik ke dalam angkot dari depan kantor Perumnas III. Sebelumnya, di dalam angkot, sudah ada tiga orang penumpang yakni Herawati yang duduk di samping sopir, dan di bagian belakang ada Isnawati dan Risma bersama anaknya.

Tak lama setelah naik, Hermawan mengeluarkan pisau. Ia menodong penumpang lain untuk menyerahkan ponsel dan perhiasan.

Isnawati sempat memberi ponsel dan perhiasan kepada pelaku. Namun tatkala tiba di lampu lalu lintas Buaran Isnawati keluar dari angkot dan berteriak meminta pertolongan.

Sontak teriakan itu mengundang perhatian warga yang langsung mengerumuni angkot.

Melihat situasi yang tak menguntungkan, Hermawan menodongkan pisau ke leher Risma, yang sedang menggendong anaknya, DIH. Dari sanalah drama penyanderaan berlangsung. Penyanderaan baru berakhir sekitar pukul 20.00 WIB.

Dilansir Liputan6.com (10/4), Kapolsek Duren Sawit Kompol Yudho Huntoro menjelaskan bahwa saat itu Aiptu Sunaryanto kebetulan sedang melintas di lokasi perkara, selepas pulang berdinas.

"Pelaku dapat dilumpuhkan saat lengah. Petugas kami dibantu warga akhirnya dapat menangkap pelaku hidup-hidup," kata Yudho.

Dari gambar yang beredar di media, Hermawan terlihat beroleh luka tembak di lengan kanan. Saat ini, yang bersangkutan dirawat di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur--menjalani operasi pengangkatan proyektil.

Sedangkan, Risma--yang luka pada bagian leher--mendapat perawatan di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur, karena luka di lehernya.

Merujuk Kartu Tanda Penduduk (KTP), Hermawan diketahui berusia 27 tahun dan berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono, mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan motif lain dalam kasus ini. "Motif hanya merampas barang saja, tak ada motif lainnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, dilansir kumparan (10/4). Pun, pelaku juga dipastikan beraksi sendirian.

Proses hukum, kata Argo, akan dilanjutkan setelah mendapat perawatan. "Dia akan dikenai Pasal 365 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan," ujar Argo. Pelanggaran atas pasal itu bisa berujung pada ancaman pidana penjara paling lama sembilan tahun.
22:25 Polri amankan Pelaku pencurian dgn pemberatan di dlm Angkot di Traffic Light Buaran Jl. I. Gusti Ngurah Rai Jaktim. [URL="https://S E N S O RREnnL5FYSH"]pic.twitter.com/REnnL5FYSH[/URL]
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) April 9, 2017


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...gkot-di-buaran

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Benarkah ada mobilisasi pemilih dari luar Jakarta

- Susupan Al Maidah dan Aksi 212 dalam komik X-Men

- Politikus PKS Pasuruan ditangkap Densus 88