ANTIKORUPSI | Saldi Isra, hakim Mahkamah Konstitusi, pengganti hakim sebelumnya yang terbelit praktik rasuah.
Saldi Isra adalah hakim termuda di Mahkamah Konstitusi (MK). Usianya 48 tahun saat diangkat oleh Presiden Joko Widodo menjadi hakim MK pekan lalu. Besok Selasa (11/4/2017) ia dilantik oleh Presiden.

Dalam usia lebih muda lagi, 36 tahun pada 2004, Saldi si akademikus ilmu hukum Universitas Andalas, Padang, Sumatera Berat, meraih Bung Hatta Anti-corruption Award (Tempo.co, 28/11/2004).

Saldi, sebagai Koordinator Forum Peduli Sumbar, meraih penghargaan bersama bupati Solok saat itu: Gamawan Fauzi. Di kemudian hari Gamawan menjadi menteri dalam negeri (2009 - 2014), dan belakangan namanya diberitakan berkelindan dengan kasus e-KTP.

Saldi masuk ke MK untuk menggantikan Patrialis Akbar -- hakim yang dicopot karena tindak pidana korupsi, Januari lalu. Patrialis adalah advokat dan politikus Partai Amanat Nasional. Ia pernah menjadi menteri hukum dan HAM, sebagai menteri ke-27 (2009 - 2011) sejak Proklamasi Kemerdekaan. Jabatan ini dulu bertajuk menteri kehakiman.

Sebelum Patrialis, MK sudah menghasilkan hakim pelaku tindak korupsi. Namanya Akil Mochtar (kini 56), yang sebagai ketua MK tertangkap tangan menerima uang suap pada 2013.

Perihal korupsi di negeri ini, pada awal Januari lalu Saldi menulis artikel di Kompas, "Labirin Praktik Korupsi", yang ia arsipkan di blognya.

Ia mencatat, "Karena itu, jangan kaget saat perilaku menyimpang memperdagangkan kuasa dan wewenang terkuak ke permukaan. Sangat mungkin perilaku itu masih amat mengalir dengan masif dalam penyelenggaraan negara."



Sumber : https://beritagar.id/artikel/infogra...abirin-korupsi

---

Baca juga dari kategori INFOGRAFIK :

- Kawasan karst bukan hanya soal gamping

- Lembaga perwakilan itu bernama DPD

- Empat versi Hari Film Nasional