Nampak seorang biarawan lengkap dengan seragam oranye terbang di atas bangunan kuil futuristik tinggi di atas Gunung Songshan pedesaan Hena, China.

Meski ia dapat terbang dan melayang di atas langit, hal itu bukan disebabkan oleh ilmu supranatural yang ada dalam diri biksu tersebut, melainkan adanya angin stabil yang disebabkan oleh kipas raksasa yang terdapat di bawah bangunan, tersembunyi di bagian luar struktur. Kipas raksasa tersebut membentuk sebuah terowongan angin.


Dirancang oleh Latvia, seorang arsitek dari Studio Mailites, proyek unik bernama Shaolin Flying Monks Temple yang berarti 'Kuil dengan Biksu Terbang' ini baru saja diselesaikan. Dengan desain amphitheater, kuil ini bisa menampung biksu hingga 230 orang. Rencananya, kuil tersebut akan digunakan para biarawan untuk beribadah dan berlatih rutin setiap minggunya.

Meskipun terowongan tidak cocok dengan 'citra' sebuah kuil, Latvia mempunyai alasannya sendiri dalam pembuatan kuil unik ini.



" Konsep ini bertujuan untuk menceritakan sejarah Zen dan juga Kung-Fu melalui seni dan desain arsitektur yang ada pada bangunan ini," kata Latvia.

Gunung Songshan sendiri merupakan tempat para biarawan Shaolin tinggal dan menjadi salah satu situs warisan dunia yang terdaftar di UNESCO. Gunung tersebut juga dianggap sebagai tempat kelahiran Zen Buddhisme dan seni bela diri Kung-Fu.

Menariknya lagi, kuil dengan kipas angin raksasa ini bukan hanya dapat dikunjungi oleh para biarawan loh, masyarakat umum juga bisa berkunjung ke kuil unik satu ini.






Metode bangunan menggabungkan teknologi Cina modern dan kuno. Bangunan ini memiliki empat zona fungsional dasar: permukaan eksterior, panggung dengan terowongan angin, daerah interior dengan ruang untuk pemain dan pengunjung, dan ruang mesin. Permukaan tangga, dirancang untuk topografi wilayah agar mengatur pencahayaan alami interior dan untuk memberikan aliran angin yang banyak untuk mesin. Di dalam terowongan angin vertikal, aliran udara mencapai kecepatan 200 km / jam, yang dihasilkan oleh mesin yang kuat dengan ventilator dan sistem untuk mengelola dan mengendalikan mesin ini. Desain ruang mesin dengan peredam suara, terowongan angin dan zona fungsional lainnya dikembangkan dalam kerjasama erat dengan Aerodium.

Ketika ditanya tentang pengalaman merancang struktur dan mengawasi proses konstruksi di Cina, Austris mengakui bahwa perbedaan budaya yang signifikan, dan itu termasuk budaya kerja. Untuk dapat berkolaborasi, kita harus belajar untuk bekerja dengan cara Cina. Kami harus menerima pemahaman yang berbeda dari hal-hal, misalnya, apa yang adalah kebenaran? Bagaimana kita mengukur waktu? gambar arsitektur terbukti menjadi bahasa universal yang membantu untuk bergaul dengan orang-orang dimana kita tidak bisa berkomunikasi secara verbal. Kami harus berjuang untuk memperbaikinya dalam kemungkinan yang tersedia. Kami harus mempertimbangkan perbedaan iklim, jarak dan perbedaan waktu juga.

Sebuah film tentang desain dan konstruksi proses "The Shaolin Flying Monks Theatre" oleh VFS Film saat ini sedang dalam produksi. perdana ini diharapkan sekitar akhir 2017.