Metrotvnews.com, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana menghadirkan Kepala Badan Kemanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Arie Sudewo di persidangan kasus suap pengadaan monitoring satelitte di Bakamla. Arie juga akan diperiksa sebagai saksi.

 

'Kami juga berencana akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi (Kepala Bakamla),' kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 10 April 2017.


Rencananya, surat pemanggilan Arie dilayangkan pada persidangan berikutnya, Rabu 12 April pekan ini atau Senin 17 April pekan depan. KPK bakal berkoordinasi dengan pihak POM TNI terkait rencana pemanggilan tersebut.


'Ada pihak-pihak yang berasal dari latar belakang militer, KPK tidak bisa punya kewenangan untuk memproses secara tersendiri. Karena itu koordinasi yang intensif dengan POM TNI menjadi sangat penting,' jelas Febri.


Rencana pemanggilan Kepala Bakamla tak terlepas dari beberapa fakta persidangan sebelumnya. Nama Kepala Bakamla beberapa kali disebut terlibat dalam kasus suap di Bakamla.


'Kita percaya komitmen dari panglima TNI dan juga turunnya,' ujarnya.


[URL="http://KPK Dalami Peran Kepala Bakamla dalam Kasus Pengadaan Alat Monitoring"]http://KPK Dalami Peran Kepala Bakamla dalam Kasus Pengadaan Alat Monitoring[/URL]


Dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin 20 Maret. Deputi Informasi, Hukum, dan Kerja Sama Bakamla yang juga merangkap pelaksana tugas Sekretaris Utama Bakamla, Eko Susilo Hadi, membenarkan bahwa Arie memerintahkannya untuk menerima fee 2 persen dari PT Tenchnofo Melati Indonesia (MTI) yang memenangi tender satelit monitoring.


'Saya diberi tahu, kemudian 7,5% itu akan diberikan terlebih dahulu 2%. Kemudian saya diperintah untuk menerima yang 2% dulu,' kata Eko saat bersaksi untuk terdakwa Fahmi Darmawansyah.


Perintah keduanya, lanjut Eko, agar memberikan uang tersebut kepada Bambang Udoyo selaku Direktur Data dan Informasi Deputi Bidang Informasi, Hukum dan Kerja Sama Bakamla dan Nofel Hasan selaku Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla.


'Saya diminta memberikan kepada teman saya pak Bambang Udoyo Rp 1 miliar dan Novel Rp 1 miliar. Itu yang saya alami,' kata dia.


Saat jaksa penuntut umum menanyakan perintah siapa, Eko tanpa ragu mengatakan jika itu perintah Kepala Bakamla, Laksamana Madya Arie Sudewo. 'Kepala Bakamla, Arie,' ucapnya.



Sumber : http://news.metrotvnews.com/hukum/4K...di-persidangan

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Dua Penyuap Bakamla Diperiksa KPK

- Mantan Deputi Bakamla Jalani Pemeriksaan Lanjutan

- KPK Dalami Peran Kepala Bakamla dalam Kasus Pengadaan Alat Monitoring