- Beranda
- Komunitas
- News
- Beritagar.id
Hampir 19 April, Prabowo kumpulkan politisi senior


TS
BeritagarID
Hampir 19 April, Prabowo kumpulkan politisi senior

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan di rumahnya, Senin (10//4).
Seakan menampik tudingan bahwa pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta yang didukung Partai Gerindra dan PKS mengeksploitasi sentimen sektarian, Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmen barisannya.
Pada Senin malam (10/4), Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengumpulkan sejumlah politisi senior di rumahnya demi membahas beberapa hal, yang salah satunya berkenaan dengan Pemilihan Kepala Daerah DKI putaran kedua pada 19 April.
"Tak kenal maka tidak mungkin ada pengertian. Tak kenal maka tak sayang, maka kami berkomunikasi," ujar Prabowo dalam acara jumpa pers di Jalan Kertanegara No.4, Jakarta Selatan, seperti dilansir Kompas.com.
Di antara tokoh-tokoh yang hadir adalah Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo, Ketua Partai Idaman, Rhoma Irama, Presiden PKS, Sohibul Iman, dan mantan Menteri Koordinator bidang Ekonomi, Kwik Kian Gie.
"Tidak ada bagi kita, berpikir saja tidak tentang sektarianisme ataupun ingin memecah bangsa dengan hal-hal yang tidak sesuai falsafah Pancasila dan UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan lainnya," kata Prabowo dikutip Detikcom.
Dalam hematnya, semua warga negara Indonesia bersaudara. "Semua akan kita lindungi. Bagi kita, perbedaan itu biasa...Pergantian jabatan itu biasa, jangan dibikin tegang".
Pertemuan semacam itu kemungkinan akan diadakan secara rutin "di tempat-tempat bergantian," ujar Prabowo.
Pihak PolMark Indonesia--mengaku sebagai konsultan politik pasangan calon kepala daerah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno--mengatakan bahwa ada anggapan kedua calon gubernur dan wakil gubernur bernomor urut tiga itu memainkan isu agama agar menang dalam Pilkada.
"Isu politisasi agama itu mencederai daripada pemilih seluruh masyarakat Jakarta," ujarnya dilansir Kompas.com.
Meruapnya asumsi dimaksud membuat tantangan "putaran kedua lebih berat karena menghadapi isu politisasi agama lebih tinggi dari pihak lawan," katanya.
Dalam warta yang disiarkan BBC Indonesia pada 17 Februari, Juru Bicara tim pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera, pun membantah pihaknya memanfaatkan tema sektarianisme untuk Pilkada putaran kedua.
"Justru kalau dilihat, umat Islam itu suaranya terpecah. Jadi tak ada sektarian, ke Agus, ada, ke Anies-Sandi, ada, ke Ahok, banyak. Sektarian itu justru pada bukan Islam, karena 90% full mendukung Pak Ahok. Buat kami tidak kenapa, itu tantangan," kata Mardani.
Menurutnya, politik aliran bagi Jakarta "tidak terlalu tepat" karena mayoritas penduduk Ibu Kota Indonesia sudah "kelas menengah dan pada saat bersamaan sangat tinggi penetrasi informasi dan internetnya".
Bulan lalu, sempat ramai perbincangan ihwal dugaan beredarnya kontrak politik memuat penerapan nilai-nilai syariat Islam jika Anies-Sandi terpilih sebagai kepala daerah DKI.
Namun, seperti ditulis Tempo.co, Anies manyangkal telah meneken akad politik isinya menyatakan kesiapan dirinya untuk memimpin DKI dengan prinsip-prinsip dalam hukum Islam.
"Itu fitnah!" kata Anies, Sabtu (18/3).
Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...olitisi-senior
---
Baca juga dari kategori BERITA :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
1.3K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan