Ceramah di Surabaya, Rizieq bahas PKI&tolak asing kuasai kekayaan RI
Rabu, 12 April 2017 06:35
Reporter : Moch. Andriansyah

Rizieq Syihab ziarah ke makam Sunan Ampel. ©2017 merdeka.com/moch. andriansyah
Merdeka.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib M Rizieq Syihab kurang lebih dua jam berceramah di Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Selasa malam (11/4). Rizieq mengajak jemaah FPI untuk terus mengobarkan semangat jihad membela Islam.
Dia juga mengajak jemaahnya berjihad melawan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang dinilainya kembali bercokol di Tanah Air.
"Pengajian dilarang, kalau mereka umat Islam, tidak akan pernah melarang pengajian, yang melarang pengajian?" kata Habib Rizieq di depan ribuan jemaahnya yang menjawab serempak 'PKI'.
"Yang membunuh tujuh jenderal dan dikubur di Lubang Buaya adalah PKI, yang membakar pesantren, yang membantai para ulama adalah PKI. Maka tak ada orang Ahlussunah Waljamaah, orang NU yang menentang pengajian. Orang Islam tak akan memusuhi ulama, tak akan melarang pengajian, karena yang melarang itu PKI," sambungnya lagi.
Selain membahas isu ancaman PKI, dia juga terus mengobarkan semangat melawan penista agama. Dia juga menyinggung beberapa aksi di Jakarta yang menuntut Ahok segera ditahan. Bahkan mengajak seluruh ulama dan seluruh umat Islam kembali bersatu memperjuangkan Islam.
Dia tidak sepakat jika ada umat Islam yang takut dengan kematian dalam memperjuangkan agama. Baginya, mati dalam jihad adalah sahid.
"Ulama, umarok, habaib, pejabat, jenderal pasti mati. Semua pasti mati. Jadi tidak perlu takut dengan kematian. Tidak perlu ilmu kebal untuk berjihad. Ingin sahid tak perlu ilmu kebal," katanya disambut pekik takbir para jemaah.
Rizieq juga menolak kedatangan kaum asing yang ingin menguasai kekayaan Bumi Nusantara. Sebab menurutnya, masih banyak anak-anak bangsa yang butuh pekerjaan.
"Masih banyak saudara-saudara kita yang butuh pekerjaan, kenapa kaum asing harus diberi izin masuk ke Indonesia?" katanya.
Habib Rizieq juga mengajak seluruh umat Islam tetap menjaga persaudaraan untuk memperkuat tegaknya NKRI. Sebab, masih kata dia, persatuan dan persaudaraan umat Islam dalam menegakkan agama, sangat penting. "Persatuan dan persaudaraan adalah sumber pertolongan. Jika bersatu tidak akan ada musuh yang bisa menghadang," tegasnya. [dan]