- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Soal Video Ahok-Djarot, Kubu Anies-Sandi yang Harusnya Intropeksi


TS
dishwala
Soal Video Ahok-Djarot, Kubu Anies-Sandi yang Harusnya Intropeksi
Quote:
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Banyaknya tokoh dan pendukung dari kubu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan - Sandiaga Uno yang memprotes soal video kampanye pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat, justru dinilai bahwa seharusnya mereka lah yang seharusnya intropeksi diri.
Demikian yang disampaikan oleh pengamat politik Ray Rangkuti. Menurutnya, selama ini mereka diam di saat anggota mereka menyerang Ahok dengan isu SARA.
"Sebenarnya gak ada yang suka rasisme itu. Oleh karena itu sebaiknya jangan berpolitik di situ. Orang lain rasis kita serang, tapi orang kita sendiri yang rasis kita diam," kata Ray kepada Netralnews.com, Selasa (11/4/2017).
"Artinya ini sejatinya menjadi semacam koreksi, katakanlah misalnya pendukung Anies, yang selama ini membiasakan saja isu SARA itu muncul di lapangan seolah-olah gak ada masalah," sambung Ray.
Contoh, Ahok diserang dengan isu SARA seperti, disebut kafir, menolak mensalatkan jenazah pendukungnya, hingga seruan diganyang karena etnis Tionghoa. Saat hal-hal itu terjadi sebelum video kampanye ini muncul, kubu Anies-Sandi tidak pernah tegas melarang atau menentang pendukungnya yang menyuarakan SARA tersebut.
"Ketika orang lain menganggap mereka melakukan kampanye SARA, mereka marah di mana-mana. Tapi kita gak melihat sikap mereka yang keras terhadap misalnya umpatan gak boleh dipilih karena kafir, soal gak boleh disalatkan jenazah karena kafir, sikap mereka gak sekeras sekarang ini," ungkapnya.
"Selain itu soal kampanye anti-Cina, ganyang Cina, kan udah terbiasa kita lihat akhir-akhir ini, tapi sikap mereka minimalis saja. Harusnya saling koreksi saja," papar Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) itu.
Karenanya, kubu Anies-Sandi disarankan untuk mengintrospeksi diri, agar sebelum menyerang Ahok-Djarot soal video kampanye, mereka harusnya lebih dulu tegas terhadap pendukungnya yang telah sering menyinggung isu SARA.
"Kalau mereka begitu marah terhadap Ahoker karena dianggap penyebar isu SARA, mereka justrunya marah sebegitu besar manakala ada orang yang menyebut orang ini tidak boleh dipilih karena kafir, orang ini tidak boleh disalatkan karena memilih kafir, dalam pertemuan-pertemuan ada istilah-istilah itu," ujarnya.
"Mereka harusnya instrospeksi diri. Kalau mereka memang gak mau diposisikan sebagai korban dari permainan SARA, ya harusnya mereka juga keras terhadap lingkungan mereka sendiri," tutup Ray.
Sebagai informasi, kubu Ahok-Djarot meluncurkan sebuah video yang diberi judul "Beragam Itu Basuki Djarot". Video ini diunggah di seluruh akun sosial media pasangan calon nomor urut dua itu dan juga tim pemenangan mereka pada Minggu (9/4/2017).
Salah satu adegan yang menimbulkan pro-kontra adalah ketika video tersebut menampilkan sekelompok orang mengenakan sorban dan peci sedang melakukan aksi unjuk rasa, dengan spanduk bertuliskan 'Ganyang Cina'.
Video tersebut kemudian mendapat protes dari beberapa tokoh, seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Ratna Sarumpaet, Fahira Idris, Habib Rizieq Shihab, Habib Novel Chaidir Bamukmin, Lieus Sungkharisma, Ahmad Dhani, dan tokoh lainnya.
http://www.netralnews.com/news/megap...a.instrospeksi
ORMAS EKSTRIMIS ANTI PANCASILA PUN DIRANGKUL SI ASU KURAP SONTOLOYO INI!
0
3.9K
Kutip
46
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan