KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Pengamat politik Ubaidillah Badrun bereaksi keras terkait fitnah politik yang diduga dilancarkan salah satu timses paslon Pilkada DKI. Menurutnya, cara-cara seperti itu melanggar etika politik dan bisa berbuntut perkara hukum.

“Secara politik melanggar etika politik seperti nilai-nilai yang sarat dengan moralitas ini kan mereka langgar. Katagorinya fitnah. Tidak berbasis data yang valid. Kalau fitnah itu bisa dilaporkan oleh kubu yang merasa dirugikan,” kata Ubaidillah kepada Kriminalitas.com di Jakarta, Sabtu (8/4/2017).

Ubaidillah secara khusus menyoroti soal dugaan isu pengusiran seorang pendukung Ahok-Djarot bernama nenek Sidup (81) oleh oknum salah satu ormas agama. Menurut dia, ini bisa merugikan Ahok-Djarot sendiri jika nantinya tidak terbukti.

“Kalau kemudian polanya diketahui oleh lawan politik apalagi media, itu bisa menjadi blunder politik. Justru menjadi beban diri sendiri dan merugikan,” jelasnya.

“Bahkan, resiko terburuknya, mereka akan kehilangan suara hingga berujung kekalahan,” tutup pengamat politik dari UNJ ini.

Seperti diketahui, sebelumnya kabar tentang nenek Sidup yang listrik rumahnya diputus dan diusir oleh Front Pembela Islam (FPI) santer beredar di sosial media. Intimidasi tersebut didapat, karena warga Pejaten Timur, Pasar Minggu ini diduga merupakan pendukung Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok).

Namun, setelah dilakukan sejumlah klarifikasi, isu tersebut dipastikan hoax. Bahkan, saat Kriminalitas.com menemui nenek Sidup, dia bahkan tidak paham perpolitikan DKI.

http://kriminalitas.com/isu-bohong-nenek-sidup-bisa-bikin-ahok-djarot-kalah/

Komentar... Berita hoaks jadi andalan panastaik