Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

otak.userAvatar border
TS
otak.user
Video Kampanye Ahok, Antara Halusinasi dan Realitas
Publik kembali diajak berpolemik soal Basuki T Purnama (Ahok). Kali ini, polemik itu menyangkut video kampanye Calon Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Djarot S Hidayat itu.

Mari kita cermati video itu. Pada awal video ditampilkan kerumunan orang yang sedang marah dan menggedor-gedor mobil. Secara sengaja, arah kamera membidik “para pelaku” yang sebagian mengenakan pakaian dan atribut-atribut keagamaan yang diidentikkan dengan kelompok muslim.

Karena ini video kampanye, maka hampir pasti isinya disetujui oleh tim pemenangan pasangan kandidat. Oleh karenanya mereka harus menjelaskan ke publik secara resmi, apa pesan yang ingin disampaikan dari video 'provokatif' tersebut.

Sejauh ini, pendukung Ahok tidak ada yang meminta maaf. Mereka justru menganggap video itu sebagai realitas di masyarakat.

Tentu penilaian semacam ini bertolak-belakang dengan realitas yang terjadi di masyarakat, khususnya umat Islam di Jakarta. Aksi 411 dan 212 yang diklaim sebagai aksi terbesar dalam sejarah republik Indonesia, justru berjalan aman dan damai. Aparat keamanan pun mengakuinya.

Ketika massa umat Islam yang berkumpul di lokasi dan waktu yang sama, ternyata tak ada korban, tak ada caci-maki, tak ada diskriminasi. Bahkan ada pasangan calon penganti non-muslim justru dikawal oleh peserta Aksi Bela Islam.


Maka, video keberagaman versi Ahok terkesan menegasikan realitas di masyarakat yang mereka klaim. Jelas video ini jauh dari realitas masyarakat Jakarta itu sendiri.

Tapi dalam perspektif yang lebih luas, umat Islam Indonesia merupakan benteng keberagaman sekaligus mengawal konsolidasi demokrasi. Hal itu juga sudah memperoleh pengakuan dari dunia dengan gelaran Bali Democracy Forum (BDF) yang rutin digelar sejak 2008 hingga saat ini. Setiap tahun pesertanya terus meningkat.

BDF bahkan melibatkan pemimpin-pemimpin negara. Mereka pun mengakui bahwa BDF turut memengaruhi pembangunan demokrasi di negara-negara berkembang.

Tapi yang harus dicatat bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Indonesia memang bukan negara Islam.

Meski demikian umat Islam jelas menjadi faktor penentu keberhasilan demikasi di Indonesia. Demokrasi bisa mekar -termasuk keberagamannya yang terjaga- juga karena faktor dukungan umat Islam terhadap nilai-nilai kebangsaan dan keberagaman.

Karenanya bila muatan video itu ditarik ke ruang yang lebih luas atau konteks negara, maka tidak memiliki basis sejarah yang kuat. Menuduh umat Islam sebagai pembuat onar sama sekali tidak berdasar, kalau memang tidak mau disebut sebagai halusinasi.


Mungkin, pembuat video memang kurang riset. Tapi, bisa juga punya tujuan tertentu.(***)

http://m.jpnn.com/news/video-kampanye-ahok-antara-halusinasi-dan-realitas

Maklum Babik serbet sukanya bikin gara2, punya otak miniemoticon-Big Grin
Ga ada TAIKERS yang ga bodoh
0
1.7K
24
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan