
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Risma Oktaviani (27) mengaku trauma atas kejadian penyanderaan yang dialaminya di angkutan Koperasi Wahana Kalpika (KWK). Ia pun mengaku tidak mau menumpang angkot lagi untuk bepergian.
“Besok-besok nggak mau lagi naik angkot kalau belum aman untuk saya dan anak-anak,” kata Risma kepada wartawan di Rumah Sakit (RS) Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (11/4/2017).
Risma menerangkan, dirinya sempat trauma atas kejadian itu. Namun, perlahan ketakutannya berangsur-angsur mulai menghilang.
“Kalau ingat itu sih memang trauma karena kan pelaku sempat menodongkan pisau dan mengancam akan membunuh saya dan anak saya. Namun, sekarang agak mendingan takutnya sudah berkurang,” jelasnya.
Risma mengatakan, sewaktu kejadian dirinya bersama anaknya Ibnu Hafiz (2) berencana mau pulang ke rumahnya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur usai bertandang ke rumah mertuanya di daerah Bintara, Bekasi Kota, Jawa Barat.
“Saya naik angkot T25 jurusan Rawamangun-Pulogebang, dan di dalam sudah ada seorang ibu bernama Isnawati. Tidak berapa lama naik pelaku (Hermawan) naik,” jelasnya.
“Dia minta uang sama ponsel, saya kasih. Terus dia minta sama ibu satu lagi, dia juga kasih ponselnya, cuma pas dimintain uang, dia gak mau. Katanya jual aja ponsel biar dapat uang. Itu ngomongnya lumayan kenceng, kedengeran supir juga (Cikal),” ungkapnya.
Menurut Risma, Ismawati sempat turun dan berteriak rampok yang didengar warga dan mengepung KWK, sampai muncul Aiptu Sunaryanto anggota Satwilantas Jakarta Timur.
“Saya dengar dua kali tembakan, yang pertama itu seperti tembakan peringatan. Nah yang kedua saya gak tahu, mengenai pelaku apa tidak, soalnya pas tembakan pertama saya dalam keadaan setengah pingsan,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu muda dan anaknya menjadi korban penyanderaan di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogebang pada minggu malam, 9 April 2017. Namun, berkat kerja sama warga dan kepolisian, pelaku penyanderaan bernama Hermawan itu berhasil dilumpuhkan.
Bahkan atas keberanianya itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan akan memberikan penghargaan yang rencananya akan diberikan pada Rabu (12/4/2017).