Kaskus

News

n4z1Avatar border
TS
n4z1
Bertemu Sejumlah Tokoh, Prabowo Juga Singgung soal Pilkada DKI
Bertemu Sejumlah Tokoh, Prabowo Juga Singgung soal Pilkada DKI

Bertemu Sejumlah Tokoh, Prabowo Juga Singgung soal Pilkada DKI

Jakarta - Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh ke kediamannya malam ini. Pertemuan itu membicarakan situasi politik yang sedang terjadi akhir-akhir ini.

"Pertemuan berlangsung dengan baik, tukar-menukar pandangan, hati ke hati. Intinya, ingin semua mencari yang terbaik tentang suasana negara. Kita mau menyinggung semua pihak untuk menjaga demokrasi kita yang sangat penting," kata Prabowo di kediamannya, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2017).

Pertemuan tersebut berlangsung tertutup sekitar 3,5 jam, yakni dimulai pukul 18.30 WIB hingga 22.00 WIB. Ia mengatakan, pertemuan tadi juga membahas soal pilkada.

"Tidak mungkin ya ada lima orang kumpul tidak bicara soal Pilkada DKI. Kalian kumpul di warung juga bicarakan soal pilkada," ujar Prabowo.

Namun dia tidak menceritakan secara terperinci apa isi pembahasan tentang pilkada tersebut. Menurutnya, pertemuan seperti ini diperlukan lagi untuk berunding dan berdiskusi, terutama membicarakan situasi politik dengan para tokoh lintas agama yang hadir dan sejumlah tokoh informal, serta pengusaha.

"Kita perlu untuk bertemu lagi saya kira, ingin tertib, ingin ikuti perkembangan secara saksama, teliti, kita ingin perluas. Kita mau komunikasi dengan semua pihak. Semua masalah bisa diselesaikan dengan kita berunding. Musyawarah dan jangan cari titik perpecahan, menjelekkan, jangan menang sendiri. Saya kira semuanya harus berusaha mengalah dan mencari titik-titik perdamaian," ungkapnya.
(jor/jor)
https://news.detik.com/berita/d-3470...al-pilkada-dki
=================

Bagus sih Pak.
Cuma sayangnya, kenapa cuma dari kelompok anda saja yang diundang jika tujuannya memang untuk kemaslahatan bangsa dan negara ini. Apalagi yang diundang jelas-jelas yang terlalu sering nyinyir pada pemerintah. Ibaratnya, apapun disamber demi jualan politik.
Kalau mau mencari solusi, jangan berat sebelah. jangan hanya mengambil kesimpulan dari opini hasil kumpul-kumpul teman saja. Jangan hanya merangkul teman yang sepaham saja. Itu namanya Subyektif. Tak akan ada keberhasilan yang akan dicapai jika pendendam bertemu dengan pendendam, pemimpi dengan pemimpi, oportunis dengan oportunis,

Pak Prabowo ini selalu saja kalau bicara terkesan sejuk, adem, tapi kalau sedang berorasi, buyar semuanya. Selalu jualan asing, aseng dan asong jadi andalan. Pak Prabowo selalu berkata bahwa semua harus mengutamakan kejujuran, sopan santun, tata krama, tapi anak-anak buah bapak di DPR dan DPRD selalu saja membuat kisruh persoalan, memancing-mancing dan mengeluarkan komentar yang jauh dari kata bermanfaat. Belum lagi kelompok ACTA yang tidak jelas itu, yang doyan sekali memprovokasi dan membuat panas suasana yang sebenarnya sudah sejuk.

Pak Prabowo bilang jangan suka memfitnah. Alhamdulillah kalau itu dikatakan juga kepada kelompok pendukung bapak. Mengenai video kampanye Ahok-Djarot, itu sebenarnya fakta pak. Dan fakta-fakta itu banyak tersebar di youtube. Penggiringan opini bahwa Pribumi itu Islam atau Islam itu Pribumi juga telah terpatri sejak 1998. Lupakah bapak bahwa tahun 1998 itu banyak sekali yang berteriak Allahu Akbar di jalanan? Lantas membakar sana-sini? Pantaskah kalimat Allahu Akbar dipakai untuk sesuatu yang buruk? Pantaskah kalimat Allahu Akbar digabungkan dengan kata-kata makian dan hinaan? Pun akhir-akhir ini hal seperti itu terjadi lagi.

Lidah tak bertulang. Kata-kata ibarat kentut.
Tapi sejarah tak akan bisa hilang begitu saja. Sejarah kelam yang membakar Jakarta, dan bapak termasuk yang ikut dalam pusaran arus saat itu. Pelaku-pelaku sejarahpun masih banyak yang hidup saat ini. Jujurlah semuanya. Buka mata, buka hati. Katakan yang benar itu benar, yang salah itu salah. Bukan berkata benar hanya untuk membenarkan kawan. Bukan hanya berkata benar hanya untuk kelompok seagama. Jangan disini bilang A, disana bilang B. Jangan sampai pimpinan bilang A, tetapi anak buah dibiarkan bilang B, C, D, dan lain sebagainya.

Kendalikan dahulu anak buah dan kelompok, barulah kendalikan bangsa dan negara ini. Sebab siapapun juga yang tidak bisa mengendalikan anak buah dan kelompok pendukungnya, maka niscaya dia tak akan bisa memimpin Indonesia!
Diubah oleh n4z1 11-04-2017 01:38
0
2K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan