Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rojakmencariaaAvatar border
TS
rojakmencariaa
Pengendara Kecam Pemerintah Terkait Ketidaksiapan Integrasi Tol Jakarta-Merak
Pengendara Kecam Pemerintah Terkait Ketidaksiapan Integrasi Tol Jakarta-Merak
JAKARTA, KompasProperti - Tol Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak yang sudah diintegrasikan sejak Minggu (9/4/2017), menuai keluhan dan kecaman masyarakat pengguna.

Pasalnya, integrasi dua ruas tol ini ditandai dengan penghapusan Gerbang Tol (GT) Karang Tengah yang mengakibatkan kemacetan parah di beberapa titik seperti GT Alam Sutera dan Karawaci, juga pemberlakuan tarif baru berskema datar (flat).

Meski tujuan integrasi tol ini adalah untuk mengurai simpul kemacetan yang biasanya terjadi di GT Karang Tengah, kenyataannya banyak pengguna tol tidak merasakan efektivitasnya.

Sejumlah pembaca Kompas.com menuliskan komentar bernada negatif pada artikel yang berjudul "Pemerintah Minta Maaf Integrasi Tol Jakarta-Merak Bikin Macet", atas ketidaksiapan pemerintah san juga operator tol yakni PT Jasa Marga (persero) Tbk dan PT Marga Mandalasakti.

Seperti yang dicurahkan oleh Adhi Karyoatmodjo pada kolom komentar. Dia mengecam pemerintah hanya kejar tayang dan terkesan terburu-buru menerapkan integrasi tanpa memikirkan akibatnya.

"gt di exit2 stlh karang tengah, menjadi macet, karena transaksi manual, gto (gerbang tol otomatis) belum beroperasi," kata Adhi.

Padahal, tutur Adhi, operator jalan tol telah memasang spanduk pemberitahuan kepada pengguna yang menekankan bahwa tol hanya bisa melayani transaksi non-tunai.

Namun, karena GTO belum beroperasi, macet pun tidak terhindarkan akibat konsumen harus menyiapkan uang tunai.

Selain itu, keluhan juga datang dari Gunawah Halim. Ia mengaku, arus lalu lintas di ruas Tol Jakarta-Tangerang-Merak lebih lancar, namun waktu tempuh tetap panjang karena di bagian gerbang masuk atau keluarnya tersendat.

"Kita sebagai pengguna tidak masalah bayar (tol) tapi seharusnya sebagai pengelola juga bijak. Jika memang belum siap ya jangan dioperasikan dulu," tutur Gunawah.

Pada kesempatan yang sama, Alexander Ignatius meminta pengelola menggratiskan jalan tol karena integrasi belum sempurna.

Ia menganggap, menerapkan tarif baru sementara integrasi belum siap sama saja membebani konsumen.

"Siang ini aja udah berapa kerugian saling desak dan minor accidents gara2 pengemudi gagap perubahan. pelaksananya perlu di-SP 2 nih," sebut Alexander.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna menjelaskan, integrasi ini memungkinkan pemberlakuan sistem terbuka.

Artinya, jika selama ini transaksi dilakukan di tengah jalur, yaitu GT Karang Tengah, sekarang diubah dan dikonsentrasikan ke asal dan tujuan pengendara.

Dampak dari integrasi ini adalah kebutuhan pembangunan 51 gardu tol baru di sejumlah titik, yang saat ini baru terbangun 26 gardu.

"Saya sendiri berkeinginan sekali (semua dibangun sekaligus), tapi kita perlu pahami secara total peralatan baru siap 23 April," tutur Herry.

Akibat perubahan ini timbul antrean panjang di titik-titik jalur lain seperti di Alam Sutera, dan Karawaci.

"Karena itu, kami mohon maaf pengendara harus mengantre, kalau lihat di lapangan terutama di Alam Sutera, kemudian Karawaci," ujar Herry.

Berikut infografis tarif baru Tol Jakarta-Tangerang-Merak:

sumber : http://properti.kompas.com/read/2017...jakarta-merak.

TS : Parah emang nih Jasamarga, kemarin hari minggu mo masuk toll green lake aja 1 jam. dari bunderan Metland emoticon-Marah
Gerbang toll cuma satu, mana belom jadi... emoticon-Mad
asli ini pengelola toll asal banget. persiapan belom rampung uda maen tutup aja karang tengah,,.. emoticon-Marah
0
1.2K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan