Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bukakasAvatar border
TS
bukakas
RPTRA Kalijodo, Air Asin dan Jungkat-jungkit yang Patah
TEMPO.CO, Jakarta - Pengunjung Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo harus bersiap dengan ketidaknyamanan di kawasan yang kini jadi salah satu ikon di Jakarta. Seperti yang dialami Yayuk Endang Sri Wahyuni, 54 tahun, saat berwudhu di musala kawasan tersebut.


“Pleh… pleeh… kayak air laut. Asin!" kata dia saat ditemui pada pengujung Maret lalu. Selesai salat, Yayuk masih merasakan kulitnya yang lengket karena air di musala tersebut.

Seorang pengunjung lainnya, Windiarti, mengungkapkan keluhan yang sama. Menurut perempuan berusia 33 tahun itu, asinnya air tanah Kalijodo sudah menjadi pengetahuan umum masyarakat sekitar—jauh sebelum ruang publik terpadu ramah anak dan terbuka hijau senilai lebih dari Rp 3,6 miliar itu dibangun di sana. Pembangunannya memanfaatkan tanggung jawab sosial (CSR) pengembang PT Sinarmas Land dan diresmikan pada Februari lalu.

“Seharusnya pakai air pipa dari PDAM supaya yang mau salat juga nyaman. Biar salatnya khusyuk,” ujar Windiarti.

Beberapa pengunjung lainnya juga mengeluhkan musala yang tak bersih dan tak nyaman. Belum lagi toilet yang minim pemeliharaan. Toilet baru itu penuh sampah, kotor, dan bau. “Kalau toilet gratis begini jadinya, kotor dan jorok. Saya enggak masalah disuruh bayar, asalkan bersih,” ujar Liseria, 70 tahun, pengunjung yang lain lagi. Gara-gara toilet, penghargaannya terhadap ruang publik dan terbuka hijau baru pengganti kompleks lokalisasi itu pun ternoda. Saat Tempo ikut mengintip ke dalam toilet itu, sampah kertas tisu di satu sudut dan lantai kotor penuh jejak alas kaki langsung membetot perhatian. Lalu kloset duduknya yang tidak kering serta selang yang tergeletak tak pada tempatnya.



Keluar dari titik musala dan toilet, Tempo bertemu dengan Mia dan sahabatnya, Nurbaiti. Kedua remaja yang baru beranjak dewasa itu mengaku sudah beberapa kali datang ke taman dan ruang publik itu sejak peresmian. Mereka mengaku penasaran terhadap fasilitas kawasan eks lokalisasi itu. Ada area joging, arena bermain anak, amphitheatre, skate park, dan jalur sepeda. “Tapi memang perlu lebih banyak tempat teduh, ya,” ujar Mia di antara bayang-bayang dinding pembatas RTH dan RPTRA Kalijodo.

Sejauh yang sudah didapatinya, Mia dan Nurbaiti memberi beberapa catatan. Di antaranya sarana permainan jungkat-jungkit sudah ada yang terbelah patah dan malah terbelah. Jungkat-jungkit yang lain malah teronggok miring karena ada bagian yang lepas pada porosnya saat itu. Mereka menduga fasilitas permainan kelebihan beban karena pengunjung yang terus mengalir hampir setiap hari.

"Seharusnya ada permainan yang lebih banyak lagi. Apalagi pengunjungnya sudah banyak begini," kata Nurbaiti.

https://m.tempo.co/read/news/2017/04/09/083864123/rptra-kaljodo-air-asin-dan-jungkat-jungkit-yang-patah

RPTRA yang dibangga-banggakan segini saja kualitasnya, apalagi yang lain. Cuma bagus di foto paslon.

Ahoker pencet nih emoticon-Big Grin
0
18.5K
259
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan